Special Chapter : Story After Marriage-Isn't He Romantic?-
---------------------
Para kadet 104 ditugaskan untuk bersiaga di sekitar dinding Rose tidak lain adalah karena kecurigaan para petinggi jika ada titan lain di pasukan pengintai.
Tiba-tiba terdengar kabar titan terlihat di dalam dinding rose dari arah selatan. Kemungkinan besar dinding Rose telah dijebol oleh titan setidaknya itulah yang mereka pikirkan.
“Aku ikut!” teriak [Name] dihadapan Levi yang bersiap pergi setelah mendengar berita mengejutkan tersebut.
Levi hanya menghela nafasnya panjang “Memangnya aku bisa melarangmu?”
[Name] tersenyum puas, sepertinya sang suami sudah lelah memintanya untuk menunggu saja di rumah dengan tenang.
“Tidak usah pakai seragam, kau hanya akan menemaniku saja” pinta Levi.
“Tapii aku bisa bertarung—“
Belum sempat [Name] menyelesaikan kalimatnya Levi dengan cepat mengapit pipi [Name] dengan tangannya. >(=3=)<
“Kau mau apa tadi?” Tanya Levi masih dengan tangannya di pipi [Name] membuat [Name] tidak bisa menggerakkan kepalanya dengan leluasa. Ia bisa merasakan cengkraman Levi pada rahangnya.
[Name] menggeleng dengan susah payah tidak ingin membuat suaminya marah lebih dari ini.
***
Malam ini para prajurit yang berada di Distrik Stohess segera bersiap untuk melawan titan yang menjebol dinding Rose. [Name] bersama para pasukan pengintai pergi menuju Distrik Ehrmich, tempat teraman untuk melakukan penelusuran mereka atas berita yang tersebar luas itu.
[Name] berada dalam satu kereta kuda bersama Eren, Mikasa, Armin, Hanjie, pendeta Nick dan tentu saja bebeb Levi. Kelompok yang sungguh aneh.
Levi tidak terlalu menceritakan tentang pekerjaannya atau apapun masalah pasukan pengintai saat ini kepada [Name] walaupun gadis keras kepala itu tetap kukuh ingin ikut dalam misi mereka.
Hanjie mulai bercerita tentang keinginannya menggunakan kekuatan titan Eren untuk menutup lubang besar yang kemungkinan berada di salah satu sisi dinding Rose yang di jebol titan.
Mendengar semua masalah yang terasa menghantam dirinya bertubi-tubi membuat [Name] merinding, tangannya gemetar sedikit. [Name] berusaha menyembunyikan tangannya di sebelah tubuhnya.
Siapa sangka Levi yang duduk disebelahnya dengan pandangan lurus ke depan tiba-tiba menggenggam tangan [Name] tanpa berkata apapun.
Rasanya hangat, telapak tanga Levi yang terasa kasar namun sangat menenangkan. [Name] menggenggam balik dengan erat.
***
Sesampainya di Distrik Ehrmich Pendeta Nick akhirnya buka suara soal Historia. Membuat misi mereka berubah menjadi penyelamatan para kadet 104 yang terjebak di menara. Eren dan yang lainnya segera berkuda berharap keadaan tidak terlalu parah dan teman-teman mereka bisa selamat.
Sedangkan Levi masih berusaha mengorek segala informasi yang mungkin masih bisa didapat dari si pendeta dan [Name] membantu para warga kota mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari kerumunan warga, seorang pria melolong meminta bantuan pada Dewa membuat para anak kecil menangis ketakutan. [Name] bergegas menghampiri pria itu, berusaha menenangkannya agar tidak timbul kekacauan baru.
“Pak.. tolong tenanglah..”
Pria itu mengguncang tubuh [Name] dengan kuat “Kita semua akan mati! Semuanya akan dimakan!!!” matanya merah dan urat dilehernya terlihat dengan jelas.
[Name] terdiam mendengar teriakan putus asa pria itu tepat didepan wajanya. Anggota lain yang melihatnya mulai berdatangan dan membantu [Name] menangani pria itu. Tapi sepertinya dirinya benar-benar terpukul mendengarnya.
Kenyataan bahwa kematian hanya berada satu langkah disebelahnya membuat [Name] bertanya-tanya untuk apa dia gembira saat orang-orang mengucapkan ‘selamat menempuh hidup baru’ di acara pernikahannya.
Hidup baru seperti apa yang mereka maksud?
Dan..
Untuk apa dia menikah?
Ia melarikan diri dari sana. Dari keputus asaan yang berhamburan.
Kini pandangan [Name] kosong, memandang ke arah langit malam yang tak berbintang.
“Kau baik-baik saja?”
Terdengar suara parau yang sangat familiar dari belakangnya.
Levi berada disana berdiri bersandar malas di tembok, sepertinya sudah berada disana cukup lama tanpa [Name] sadari.
“Ah Levi.. tidak apa-apa.. hanya saja langitnya terlihat sangat sepi” ujar [Name] yang kembali memandang hamparan langit malam yang pekat.
Levi menghampirinya, merangkul pinggang [Name] dari belakang, mendekapkan tubuhnya yang mungil ke dalam gadis yang terkejut itu.
Wajah [Name] seketika merona. Ia bisa merasakan hangatnya hembusan nafas Levi ditelinganya.
“Pipi mu apa tidak apa-apa?” tanya Levi tiba-tiba.
“Apa dia khawatir atas perbuatannya yang tadi? Sungguh lucu” batin [Name]
[Name] mengerutkan dahinya “Sakit tauu.. aku masih bisa merasakannya” jawab [Name] berpura-pura, mencoba menggoda Levi.
“Begitu ya?”
Piuuhhh...
Levi meniup pipi [Name] dengan lembut, membuat hembusan angin menelusuri pipi chubby yang makin merona itu. Lagi-lagi [Name] tersentak dengan tingkah laku Levi yang tidak pernah dibayangkan olehnya sebelumnya.
“Gimana? Sudah mendingan?” tanya Levi menghentikan tiupan beberapa detiknya itu, wajahnya terlihat polos.
Ada apa ini? Apa Levi sedang menggoda atau sedang bersikap romantis?
“Umm.... beyum" Jawab [Name] dengan tatapan manja.
Levi melepaskan pelukannya, entah kenapa wajahnya terlihat kesal.
"Aku ada urusan lain" kata Levi sambil berjalan meninggalkan [Name]
"Hey Levi! Kan ku bilang belum, kau tidak mau meniup pipi ku lagi atau hal yang lain?" Teriak [Name]
"Tidak!" Kata-kata singkat yang dilontarkan Levi sambil berjalan cepat, menyembunyikan wajah merahnya.
**********************************
Levi siapa yang ngajarin begitu hey ayo ngaku! 🙈
Punten~ Akhirnya aku update setelah sekian lama hehe
Oh iya fyi, aku tuh ada revisi sedikit di chapter sebelumnya karena biar ga bingung sih, soalnya aku buat cerita ini kan settingnya dari awal season 2 di anime dan baru re-watch lagi kok rada ga nyambung yah hihi 😅 Maap yaa namanya juga manusiya tempatnya salah wkwkkw
Buat yang masih bingung jangan bingung yahh yuk pegangan yuk nih pegang Levi nih *ditampol* wkwk receh bet saya 😭
Eits jangan lupa jejaknyaaaa yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere Levi [Levi X Reader] - Shingeki No Kyojin
FanfictionKerinduan. Satu kata berjuta makna yang dirasakan Levi terhadap [Name] Satu-satunya gadis yang dapat mengeluarkannya dari kegelapan. Tapi ketika [Name] hadir kembali, entah kenapa satu persatu masalah malah bermunculan di hadapan Levi?! Original...