Special Chapter : Story After Marriage
-Hope vs. Secret-
---------------------
Levi bersama pasukannya kini diburu oleh polisi militer atas perintah raja bahkan Erwin mendapat fitnah aneh yang menuduhnya ingin melakukan pemberontakan.
Segalanya bagai bergerak maju melawan para pemburu titan ini. Walau sebenarnya yang mereka mau hanya kebenaran. Hanya keadilan atas para penguasa ditengah dinding.
Si pemeran utama dan keturunan terakhir raja asli pendiri dinding akhirnya terebut. Diculik paksa oleh si raja asli itu sendiri, raja yang haus akan tradisi aneh regenerasi titan perintis.
Masa lalu pun datang dan kembali. Pria terkuat di dalam dinding ini pun pernah terluka dan sakit. Pernah kecil dan tak berdaya. Pernah bergantung dan ditinggalkan.
Hey pria tua tukang bunuh orang, menghilang begitu saja dan kembali kehadapan pria kecil yang kini tumbuh dengan gagah dan dicintai. Tolong jangan halangi jalannya. Reuni yang tidak diharapkan itu membuka memori pilu yang harusnya semu.
Kenny Ackerman. Tidakkah berarti Levi punya nama belakang?
[Name] Ackerman... Tidak buruk bukan?
---
[Name] terpejam. Dirinya lelah dan bersandar nyaman di pohon besar yang rimbun dalam malam kelam yang berisik.
Padahal dirinya bertugas mengawasi sekitar saat Levi dan yang lainnya mengintrogasi salah seorang polisi militer demi mendapat informasi soal keberadaan Eren dan Historia.
Levi yang menghampirinya hanya geleng-geleng kepala sambil menyanggahkan kedua lengannya dipinggul.
Melihat [Name] tidur dengan damai membuatnya tak tega untuk sekedar membangunkan.
Levi menghampiri [Name] berjongkok memandanginya dalam-dalam.
"Dasar tukang tidur" gumam Levi. Tidak marah, hanya gemas.
Levi mengelus pelan surai [Name] yang jatuh ke wajahnya, menyelipkannya perlahan ke telinga gadis yang masih berada di alam mimpi itu.
Levi meletakkan pelan tangannya di kening [Name] mengelusnya perlahan dan berirama dengan ibu jarinya. Berulang dan kini jatuh menelusuri pipi [Name].
Manyadari sentuhan di wajahnya [Name] terbangun. Tentu sangat kaget melihat Levi dihadapannya.
"Levi!! Maaf aku ketiduran" [Name] yang mulai gelagapan karena takut dimarahi Levi.
Levi mengangkat alisnya sedikit "Tidak apa-apa"
[Name] memiringkan kepalanya bingung.
"Hanjie datang dan bilang kudeta berhasil dan Erwin sekarang baik-baik saja. Dia juga bilang tau lokasi Eren dan Historia" jelas Levi kepada [Name] yang tidak bisa menyembunyikan senyum lebar dari wajahnya.
"Yippiiiii" teriak [Name] sambil melompat ke pelukan Levi. Membuat pria itu terjungkal kebelakang dan hampir terjatuh dari duduknya.
Tangannya dengan sigap mendekap tubuh [Name] dan berusaha menyeimbangkan posisi mereka.
"Aku dan yang lainnya akan pergi ke tempat Eren dan Historia sekarang, kau kembali ke kota ya. Kabarilah keadaan disini kepada Erwin"
[Name] menggembungkan pipinya. Selalu saja dirinya yang ditinggalkan jika ada misi-misi berbahaya seperti ini.
Levi yang paham betul tingkah laku [Name] mulai memijat dahinya kepusingan.
"Baiklah" kata [Name] tiba-tiba sampai mengagetkan Levi sedikit.
"Tapi janji ya, kamu juga akan kembali" sambung [Name], kepalanya di pendam di dada Levi, pelukannya makin erat mendekap tubuh minimalis Levi.
"Tentu saja" ucap Levi sambil memandang jauh langit malam yang penuh bintang.
---
Pagi datang menggantikan malam yang mencekam. Para pasukan pengintai dengan sangat siap mempertaruhkan segalanya kali ini.
Si kepala rumah tangga Reiss. Ayah biologis Historia. Keturunan raja asli. Mengubah dirinya menjadi titan dan dengan perlahan merayap sampai mencapai tembok dalam. Tempat para manusia bernaung.
Tentu saja Eren dan Historia sudah kembali. Historia untuk pertama kali dalam hidupnya menentukan sendiri jalan seperti apa yang ingin dia pilih.
Kemenangan datang kepada mereka yang bersabar.
Titan aneh berhasil dikalahkan dan para warga menerima pemimpin baru mereka. Ratu dari keluarga kerajaan asli.
---
Gelembung busa berhamburan dari permukaan bak mandi yang penuh terisi air yang mengalir terus menerus melalui keran.
[Name] menutup keran airnya, menyandarkan dirinya didalam bak mandi yang terisi penuh. Kepalanya terkulai ditopang oleh sebelah tangannya yang menggenggam pinggir bak mandi bernuansa putih itu.
Hari-hari belakangan ini sangat melelahkan. Penobatan Historia dan persiapan para pasukan pengintai untuk misi perebutan kembali dinding Maria.
Busa lembut dan hawa dingin dari air di malam hari membuat dirinya terbawa akan memori belakangan ini.
Levi tersenyum. Walau hanya sedikit. Dihadapan para anggota lainnya setelah upacara penobatan Historia. Jika diingat-ingat kembali orang-orang sangat kaget saat itu.
Wajah [Name] mulai merah padam "Kenapa dia terlihat sangat keren waktu itu?" Batinnya
Kini [Name] membiarkan kepalanya bersandar kebelakang, matanya menatap langit-langit kamar mandi dan kian lama kian terpejam.
Teringat saat membantu Eren berlatih pengerasan guna menutup lubang di dinding.
Cowok itu benar-benar berlatih keras. Tentu saja [Name] tidak bercerita tentang pengkristalan dirinya dahulu. Yang mengetahui semua itu hanya Levi dan Erwin.
Kadang hatinya sangat sakit memendam kebenaran yang harusnya tersampaikan.
[Name] menyodorkan botol minum kepada Eren.
"Terima kasih" sahut Eren, suhu tubuhnya sangat panas karena baru keluar dari perubahan titannya.
"Sangat berat ya? semua ini" Tanya [Name] tanpa memandang wajah lawan bicaranya.
"Yaa.. Mau bagaimana lagi, hanya aku yang bisa melakukan semuanya" sahut Eren yang telah menghabiskan seluruh air dibotol sampai tidak tersisa.
"Hanya dia yang bisa ya?... " batin [Name].
Pengakuan? Haruskah dia utarakan semuanya kali ini. Semua kebenaran tentang dirinya yang tidak diketahui siapapun.
Bahkan Levi, setidaknya dialah yang paling berhak untuk mengetahui segala rahasia yang dipendam [Name].
Eren menatap [Name] yang berdiam cukup lama. Seperti sedang berpikir sangat dalam tapi wajah yang ditampilkannya sangat sendu.
"Maaf ya.. " kata-kata terlontar begitu saja dari bibir gadis sendu itu.
Eren bingung. Tentu saja. Minta maaf untuk apa?
[Name] tersadar dari lamunanya karena suara hentakan kuat dari pintu yang terbanting.
Berdiri disana dengan angkuh Levi Ackerman.
"Lama sekali mandinya, aku kira kau mati" katanya sambil menyilangkan kedua lengan di dadanya dan bersender di ambang pintu.
[Name] yang kaget dengan kehadiran Levi memendamkan sebagian wajahnya yang memerah kedalam air.
"Pria ini kenapa sangat tidak sopan!" Batin [Name]
*********************************
Sopankah anda begitu Levi?!
Ngintip kok terang-terangan wkwk
Canda ngintip 。◕‿◕。
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere Levi [Levi X Reader] - Shingeki No Kyojin
FanfictionKerinduan. Satu kata berjuta makna yang dirasakan Levi terhadap [Name] Satu-satunya gadis yang dapat mengeluarkannya dari kegelapan. Tapi ketika [Name] hadir kembali, entah kenapa satu persatu masalah malah bermunculan di hadapan Levi?! Original...