Pasukan Pengintai

10.9K 1.2K 57
                                    

"aku pulang" ucap pelan [name]

"selamat datang.." balas Levi dengan suara bergetar menahan luapan perasaannya

Erwin meninggalkan mereka berdua di ruangan itu

"kenapa baru sekarang" tanya Levi memecah suasana dingin

"aku tidak tahu, bahkan aku tidak tau apapun..."

"Erwin tadi menceritakan apa yang terjadi, dia bilang aku mengkristal dan kristalku menguap hari ini dan aku terbangun. Bahkan aku sempat tak percaya saat dia bilang aku tertidur selama belasan tahun"

"tapi ketika melihat mu, aku mulai percaya"

[name] bercerita panjang lebar kepada Levi, Levi hanya terdiam mendengarkan

Banyak yang ingin diucapkan Levi kepada [name]

Banyak yang ingin ditanyainya

Banyak yang ingin diceritakannya

Tapi Levi menahan semuanya, manahan perasaan yang bahkan tak kuat diatasi sendiri olehnya

"kau istirahat saja dulu, aku banyak pekerjaan" ucap Levi acuh, mengabaikan apa yang sebenarnya dirasakan olehnya

[name] hanya terdiam dan melihat Levi meninggalkannya dan berlalu begitu saja

---

[name] sedang berada di ruangan kerja Erwin. Ia duduk dengan menyilangkan kakinya di sofa pada sudut ruang kerja yang cukup besar tersebut

"dengan kemampuan mu itu tak heran sekarang kau menjadi komandan Pasukan Pengintai" ujar [name] sambil memegang secangkir teh yang disuguhkan Erwin

"hem.. tapi mungkin karena banyak orang yang mati dan hanya aku yang tersisa untuk dijadikan komandan" ucaap Erwin merendah

"begitu ya.. banyak yang terjadi dan aku hanya tertidur seperti orang bodoh"

"tapi, soal permintaan mu yang tadi, aku tak yakin Levi akan setuju" ucap Erwin mengigat tujuan sebenarnya [name] datang keruangannya

"soal itu biar aku yang tangani. Oke pria tua haha" [name] yang berjalan keluar sambil melambaikan satu tangannya

"dasar, kalau kau tak mengkristal, kau juga akan sutua diriku" ucap Erwin yang merasa teman lamanya itu tidak berubah sama sekali

[name] berjalan-jalan melihat-lihat di sekitar gedung, banyak yang berubah di kota penuh kepedihan itu, hanya satu yang tetap sama yaitu dinding pengurung kebebasan mereka, yang masih kokoh berdiri. Penanda umat manusia yang masih diliputi ketidak bebasan dari cengkraman titan yang justru makin parah.

"huh.. aku lapar, sepertinya aku akan balas dendam karena sudah betrahun-tahun tidak makan" ucap [name] sambil memegang perutnya yang keroncongan

-Di kantin-

[name] sampai dikantin dan melihat banyak anggota baru yang tidak dikenalnya sama sekali disana. Ya wajar saja karena ini sudah lewat belasan tahun sejak terakhir dia membuka matanya.

"he.. hey Mikasa tolong singkirkan semua makanan ini, aku tak bisa memakan semuanya" ucap seseorang di salah satu sudut kantin

"tapi Eren kau masih dalam masa pemulihan" ucap gadis berambut pendek yang bernama Mikasa itu

Percakapan heboh mereka menarik [name] untuk menghampiri mereka

[name] menghampiri para anggota muda itu yang sedang duduk di meja kantin dan secara tiba-tiba menyingkirkan sebagian makan Eren yang diberikan Mikasa

"kau hanya perlu makan ini. Karena ada beberapa makanan yang bisa menghambat metabolisme juga" ucap [name] sambil tersenyum kecil

Eren dkk hanya terdiam melihat [name]. Mereka merasa tak pernah melihat [name] sebelumnya

"oh iya, boleh aku bergabung dengan kalian?" ucap [name]

"iya tentu saja, tapi aku tak pernah melihat mu" tanya Eren sambil menatap [name]

"aku anggota baru Pasukan Pengintai dan sepertinya akan bekerja sama dengan kalian. Mohon bantuannya" ucap [name]

Dan para angota Pasukan Pengintai lain yang berada disana memperkenalkan dirinya kepada [name] dimulai dari Eren, Mikasa, dan Armin.

Eren dan Mikasa menyambut [name] dengan hangat karena mereka senang mendapatkan anggota baru. Tapi tidak dengan Armin.

Armin menatap curiga [name]. Dia heran kenapa disaat seperti ini malah ada anggota baru dan sepertinya [name] bukanlah seorang pemula, jadi dari mana dia selama ini.

[name] yang seorang senior, sangat menyadari hawa curiga Armin. Apalagi Armin menatapnya serius sedari tadi

Dan tiba-tiba [name] menengok pelan kearah Armin dan tersenyum lembut.

Armin kaget dengan senyuman [name] dan dia mulai merasa mana mungkin orang denngan senyuman setulus itu menyembunyikan sesuatu yang aneh.

Mereka mulai terlihat akrab dengan cepat. [name] banyak mengorek informasi tentang yang terjadi selama ini.

Namun tiba-tiba Levi menarik tangan [name] yang masih berada dikantin itu secara paksa dan membawanya pergi dari sana.

Eren, Mikasa dan Armin hanya terdiam melihat [name] yang ditarik menjauh oleh Heichou mereka itu.

*********************************

Kira-kira [Name] mau diapain ya sama Levi

Jangan-jangan.......

Tunggu Chapter selanjutnya yaa

Jangan lupa tinggalin jejak ya readers ^^

My Tsundere Levi [Levi X Reader] - Shingeki No KyojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang