Calon Orang Tua

4.3K 416 33
                                    

Special Chapter : Story After Marriage

-Calon Orang Tua-

---------------------




[Name] berdiri tegak di depan cermin. Mengamati perutnya yang masih rata seperti biasanya. Bahkan bobot tubuhnya tidak bertambah sama sekali. Tidak pernah terbayangkan olehnya ada kehidupan di dalam rongga gelap ini yang mungkin saja saat ini hanya seukuran buah stroberi. Begitu kecil tapi sudah membuat jatuh cinta.

"Nak.. apa kau bisa mendengarku?" Bisik [Name] sambil mengelus pelan perutnya.

Bersandar tak jauh dari wanita yang sedang bercermin, laki-laki bersurai hitam yang dengan santainya memperhatikan tanpa bersuara. Matanya yang tajam menatap lekat pada si wanita yang tengah bersemu riang.

"Aku sudah menghubungi dokter" kata Levi sambil berjalan ke arah [Name] dan duduk dipinggir tempat tidur tepat di hadapan [Name].

[Name] mengalihkan pandamgannya pada Levi.

"Siap-siap lah aku buat janji jam sebelas" tambah Levi.

"Levi, aku sedikit gugup. Ini pertama kalinya buat ku dan aku tidak mengerti apapun soal kehamilan" kata [Name] yang menggambarkan keraguan pada wajahnya.

Kebahagiaan juga kekhawatiran berjalan beriring dengan kabar mengejutkan yang baru mereka ketahui kemarin sore. Menjadi ibu baru bukanlah pekerjaan mudah yang bisa dicoba kembali jika gagal. [Name] paham betul soal perasaannya saat ini.

"Ini yang pertama buat ku juga. Kalau gitu kita sama-sama belajar ya. Kalau bersama mu aku yakin bisa" ucap Levi menguatkan, padahal sendirinya rapuh. Menatap [Name] dengan wajah datar khasnya. Sangat berbanding terbalik dengan kata-kata romantis yang diucapkannya.

[Name] hanya tersenyum kecil pada Levi.

"Levi aku mau.." ucap [Name] kali ini benar-benar terdengar ragu, tatapannya kosong menatap ke sembarang arah.

"Iya?" Tanya Levi yang seolah tau ada sesuatu yang penting dari nada bicara yang dikeluarkan istrinya.

"Aku mau makan rujak"

"Hah?!"

---

"Kehamilan ini sungguh beresiko" ucap sang dokter pelan.

Sepasang calon orang tua ini hanya terdiam mendengar kabar mengejutkan dari dokter yang mereka temui siang ini. Mereka menceritakan kondisi [Name] yang pernah di suntik serum titan.

"Saya tidak pernah menangani kondisi seperti ini sebelumnya" jelas si dokter. Suaranya gemetar penuh keraguan. Tapi tentu rasa takutnya pada si pemilik julukan manusia terkuat di bumi ini lebih besar.

"Iya tidak apa-apa" ucap [Name] dengan senyum lembut yang dicurahkannya.

Segalanya sudah terbayang dikepala mereka sebelumnya tapi entah kenapa rasanya lebih sakit saat mendengarnya langsung dari ahlinya.

[Name] kini duduk di taman yang berada di halaman rumah sakit. Nafasnya ditarik dalam-dalam. Suasana begitu damai untuk hati yang bimbang.

"Ini" sahut Levi sambil menyodorkan sebotol air mineral kehadapan [Name].

Laki-laki itu duduk disebelahnya, menenggak botolnya kasar-kasar hingga airnya habis begitu saja. Pikirannya penuh liku. Kebahagian kemarin hanya seperti bayang-bayang semata. Terlalu bersiko mungkin tidak apa-apa jika kalimat itu ditujukan untuknya tapi jika menyangkut wanita yang sangat ia cintai dirinya tidak bisa bernafas dengan benar kini.

My Tsundere Levi [Levi X Reader] - Shingeki No KyojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang