Special Chapter : Story After Marriage
-When The Night Comes-
---------------------
Pemakaman. Hal kedua setelah kematian yang membuat orang-orang tak ingin jadi pemeran utamanya.
Hari ini banyak pemakaman yang dilangsungkan. Salah satu yang paling mencolok adalah pemakaman Erwin Smith sang komandan.
Semua orang hadir disana. Tentu saja sembilan anggota pasukan pengintai yang tersisa pun hadir dengan segenap penghormatan terakhir pada abdi manusia yang gagah ini.
[Name] juga ada disana. Mengikuti semuanya dari awal hingga akhir dari kejauhan. Berdiri tegak di bawah pohon rimbun dengan dress hitam selutut yang sangat serasi dengan langit mendung hari ini.
Tentu saja dirinya ingin berada disana. Dibarisan terdepan orang yang berduka. Tapi ia tak ingin mengacaukan semuanya dengan kehadiran dirinya.
Pemakaman telah selesai dan semua orang bergegas meninggalkan raga tak bejiwa yang ditanam dalam sebagai simbol keberadaan setelah kehidupan.
Baru [Name] berpaling, bergegas agar tidak ada yang menyadari keberadaannya. Dirinya malah dikejutkan dengan panggilan yang tak asing dari belakangnya.
Berdiri disana Armin, melambai kecil kepadanya.
"[Name], kau sudah sehat?" Tanya si titan collosal baru itu.
[Name] hanya terdiam bingung.
"Kalau masih sakit, mau ku antar pulang?" Tawar Jean yang kebetulan berada disana juga bersama mereka.
Lagi-lagi, semua orang bicara tentang sakit. Apa yang sebenarnya yang mereka maksud?
Connie dengan spontan menusuk Jean dengan sikunya "Yang harusnya antar [Name] pulang itu Levi Heicho woy, tuh orangnya masih disana" tunjuk Connie ke arah Levi yang masih berdiri sendiri di depan makam Erwin.
"Kalian.. Tau darimana aku sakit?" Akhirnya mau tidak mau [Name] harus mencocokan ceritanya dengan kejadian yang berjalan saat ini.
"Levi Heicho yang bilang, katanya kau sakit jadi tidak bisa ikut misi belakangan ini" sahut Mikasa menjelaskan. Sementara Jean dan Connie tengah ribut berdebat boleh atau tidaknya mengantar istri orang.
Levi memang bilang tidak akan membeberkan asal usulnya kepada siapapun. Tapi [Name] tidak menyangka Levi juga mengarang cerita agar orang lain tidak curiga dengan menghilangnya dirinya.
Kini tatapan [Name] tertuju hanya pada pria yang berdiri cukup jauh dari dirinya.
Mikasa dan yang lainnya pamit pergi sedangkan [Name] mulai berjalan pelan menghampiri Levi yang tengah sendirian.
Levi tentu saja tau kehadiran gadis berparas sedih itu.
"Apa dia mencapai tujuannya?" Gumam [Name]. Entah pada siapa, karena sepertinya pria disebelahnya ini tidak merespon kata-kata apapun.
"Levi.." Kata-katanya tertahan. Matanya berkaca-kaca. Air mata sudah pasti akan keluar dari sana tak lama lagi.
If the world was ending
You'd come over, right?
Right?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere Levi [Levi X Reader] - Shingeki No Kyojin
FanfictionKerinduan. Satu kata berjuta makna yang dirasakan Levi terhadap [Name] Satu-satunya gadis yang dapat mengeluarkannya dari kegelapan. Tapi ketika [Name] hadir kembali, entah kenapa satu persatu masalah malah bermunculan di hadapan Levi?! Original...