"kita harus memanfaatkan ini untuk menghabisi Erwin" ucap Levi
"iya, kita harus segera melakukan ini demi kewarganegaraan kita" ucap Isabel bersemangat membayangkan kesuksesan mereka.
Levi semakin memacu kudanya, menuju Erwin yang berada dipasukan garis depan. Ia memerintahkan teman-temannya untuk tidak berjalan sekaligus karena akan menyebabkan kecurigaan.
Gemericik genangan air yang terpantul oleh kaki kudanya itu memecah kesunyian. Levi memacu kudanya dengan cepat tapi tak ada yang dilihatnya, jarak pandangnya sangat sempit karena kabut yang sangat tebal. Ia menyipitkan kedua matanya yang tajam untuk mendapat jarak pandang yang lebih luas.
Kabut mulai menipis perlahan dan ia menghentikan kudanya dengan paksa, dilihatnya pemandangan yang tak pernah di bayangkan olehnya. Sebagian pasukan telah tergeletak tak berbentuk berlimang darah di padang rumput yang luas ini.
"ap.. apa yang terjadi disini" gumam Levi heran
Lalu ia melihat jejak kaki. Jejak kaki yang sangat besar menuju ke arah sebaliknya dia tuju.
Levi merasa tak percaya "apa tadi aku berpapasan dengannya?" bahkan ia tak menyadari sosok yang tingginya belasan meter itu
Levi teringat dengan teman-temannya yang ia tinggalkan di belakang, ia langsung memacu kudanya kembali ke arah semula.
***
[Name] yang berada di garis depan mulai merasakan kejanggalan. Walaupun kabutnya makin menebal tetapi harusnya ia masih bisa mendengar suara tetapi ia sama sekali tak mendengar langkah kaki kuda atau pun keriuhan dari pasukan yang berada di belakang mereka.
"ada yang aneh, aku akan memeriksa pasukan belakang" pinta [Name] pada Erwin
"baiklah, hati-hati" ucap Erwin percaya dengan temannya yang sudah tak diragukan lagi kemampuannya itu
***
Levi yang berada di bagian belakang mulai menusuri kembali jalan yang dilaluinya tadi, di jalan yang berkabut itu mendadak kudanya terpeleset oleh sesuatu menyebabkan tubuh kecilnya terpental.
Ia segera berdiri dari jatuhnya. Pupil matanya membesar, tubuhnya gemetaran tak terhenti. Pandangannya terpana pada sebuah kepala—
kepala isabel yang berlumuran darah dan tak tau dimana bagian tubuhnya.
Dan tak jauh dari sana pandangannya kembali tercuri oleh Titan besar yang dengan lahap sedang melahap sebagian tubuh Farlan dan melempar tubuh yang tinggal bagian atasnya itu ketanah.
Kesedihan yang awalnya meliputinya kini berubah menjadi amukan amarah yang tiada berujung.
Dengan iris mata yang berubah hitam legam karena kemarahan ia menggunkan 3D Manufer Gearnya dan dengan membabi buta menghempaskan pedang berlapis dendam ketubuh Titan besar itu secara bertubi-tubi. Seperti sedang mencincang daging.
Tapi ia lengah, tak disangka ada Titan lain dibelakangnya dan dengan cepat merenggut tubuh kecil tak berdaya. Tatapannya kosong. Ia tertangkap tapi bukan berarti ia tak bisa lepas. Hanya saja ia pasrah dengan takdir yang menghampirinya. Satu-satunya keluarga yang dimilikinya sudah tiada dan kini ia berfikir mungkin ini jalan untuk menyusul mereka. Titan itu mulai menggigit kaki kiri Levi. Levi memejamkan tatapan kosongnya perlahan. Berharap ajal segera menjemputnya dengan cepat.
Dari kejauhan [Name] yang memeriksa pasukan belakang itu menyaksikan dengan jelas Titan yang mencoba menggigit Levi.
"Levi!!" [Name] memacu kudanya dan dengan segera menggunakan 3D Manufer Gearnya untuk menyelamatkan Levi.
Trangggg
Pedangnya mengeluarkan suara nyaring saat bergesekan dengan gigi Titan yang berusaha di congkelnya. Levi terjatuh ketanah. [Name] dengan cepat menghunuskan pedangnya pada punuk leher Titan yang merupakan kelemahannya.
[Name] membawa tubuh Levi yang tak berdaya dan berhenti di balik sebuah pohon, mereka kini berada di pinggir hutan. [Name] membaringkan tubuh Levi di dekat sebuah pohon. Ia menyobek sebagian kain yang melilit di pinggangnya dan mengikatkannya pada kaki kiri Levi yang sedari tadi mengalirkan darah segar.
Levi hanya terdiam dengan mata kosong yang tidak bergerak.
"hey.. Levi!" [Name] mulai memanggil-manggil Levi, memastikan kesadaran cowok angkuh itu.
Prakk
Tamparan keras tangan mungil [Name] mendarat tepat dipipi Levi.
Mata Levi yang semula kosong berubah menjadi seperti biasanya. Ia tersadar dari syok berat yang dialaminya. Kini ia mulai merasakan kaki kirinya yang terluka parah akibat gigitan Titan.
Arrgggggg!!!!!!!!!!!!!!!!
Levi menggerang kesakitan dengan kencangnya, dipeganginya kaki yang berbalut kain seadanya, berharap aliran darah segar tak merembes keluar.
[Name] membungkam mulut Levi dengan tangan kanannya...
************************************
Makasih yang sudah baca sejauh ini ^^
Kritik dan saran jangan lupa yaaa >,<
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere Levi [Levi X Reader] - Shingeki No Kyojin
FanfictionKerinduan. Satu kata berjuta makna yang dirasakan Levi terhadap [Name] Satu-satunya gadis yang dapat mengeluarkannya dari kegelapan. Tapi ketika [Name] hadir kembali, entah kenapa satu persatu masalah malah bermunculan di hadapan Levi?! Original...