Pulang ya?

4K 443 24
                                    

Special Chapter : Story After Marriage

-Pulang ya?-

---------------------


Pagi ini adalah harinya. Hari dimana umat manusia di dalam dinding melakukan langkah terbesar mereka dalam beberapa dekade ini. Dengan persiapan yang matang dan niat yang terburu-buru.

Bisakah bebas seperti burung yang terbang dilangit luas? Berbaris rapih di atas dinding puluhan meter jauhnya dari tanah. Jika berbalik arah maka terjatuh. Satu-satunya jalan pulang adalah kemenangan. Para warga yang kini mengerti, mendukung sepenuh hati para pahlawan berani mati ini. Sorak sorai yang baru pertama terdengar, riuh pikuk pengantaran yang membulatkan tekat jiwa.

Sang komandan berteriak. Saling memberi hormat si pahlawan dan warga sekitar. Tanda sepatu yang harus segera direkatkan agar langkah tak mudah goyah.

Petualangan mereka dimulai kembali hari ini.

---

[Name] berjalan tanpa arah. Tentu saja hatinya tidak akan kuat jika melihat seluruh orang yang dicintainya kini tengah menuju ke hadapan resiko tak beujung.

Angin membawanya kehadapan hamparan rumput luas, dimana terdapat gedung bertingkat kokoh ditenganya.

Sebuah bola bergulir ke kaki rapuhnya. "Hey!! Tolong lempar kesini" teriak seorang anak lelaki berusia sekitar sepuluh tahun. Melambaikan tangannya dengan riang ke arah [Name]. Anak yang lainnya pun ikut bersorak padanya. Ada sekitar lima anak disana dengan usia yang terlihat berbeda-beda.

[Name] mengambil bolanya dan menatap bola itu sesaat. Dikala banyak orang yang memperteruhkan hidupnya di luar dinding, ternyata ada juga yang sebaliknya. Yang menikmati hidup mereka disini, anak-anak yang dengan riang gembiranya bermain santai tanpa beban. Anak-anak yang harus kita pertahankan untuk tetap ceria seperti ini.

"Boleh aku ikut main?" Teriak [Name] sambil melemparkan bola di tangannya. Para bocah itu memyambut dengan riang wanita bersenyum lebar.

Angin kencang dan rumput yang menggelitik saat bertelanjang kaki. Sungguh perasaan yang sudah sangat lama terlupakan dari memorinya. Tubuhnya sangat ringan walau berlarian kesana-kemari. Bagai tiada beban, sungguh tepat sekali pilihan peterpan yang tidak ingin tumbuh dewasa. Jadi dewasa itu melelahkan.

Tubuhnya dijatuhkan begitu saja ke hamparan rumput. Para bocah yang terlihat kegirangan pun kini kelelahan terbaring bersamanya.

"Hey kalian ayo makan siang" terdengar suara teriakan seorang wanita. Suara yang sangat lembut, sungguh familiar ditelinga.

Bagai pembawa kabar gembira, para bocah itupun kembali berhamburan masuk ke gedung besar itu meninggalkan [Name] yang masih kehabisab nafas.

"[Name]?" Tanya wanita itu ragu-ragu. Memastikan bahwa lawan bicaranya ini adalah benar-benar kenalannya.

[Name] mengarahkan pandangannya ke sumber suara. Berdiri disana dengan gaun panjang putih gading yang tertiup angin. Sang ratu, Historia Reiss.

---

"Ups" tangan [Name] terpeleset sedikit. Hampir saja dirinya memecahkan piring kedelapan yang dilapnya dengan sangat hati-hati siang ini.

"[Name] kau tidak apa-apa?" Tanya Historia yang berada disebelahnya sedang melakukan kegiatan yang sama karena masih ada setumpuk piring lagi dihadapan mereka yang menunggu untuk dibersihkan.

"Iya, suamiku adalah clean freak kalau begini saja sih kecil hehe" kalimatnya terdengar sangat percaya diri. Dirinya terbawa suasana santai disini. Bisa-bisanya menyebut nama Levi enteng seperti itu. Kini pikirannya terpusat kesana lagi kan. Ketempat yang sempat terlupakan sesaat tadi.

My Tsundere Levi [Levi X Reader] - Shingeki No KyojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang