"kau akan menemani ku?" tanya Levi lirih
"iya"
Kata-kata singkat yang keluar dari bibir manis [Name] sangat berarti bagi Levi
Kini mereka berbaring bersebelahan di tempat tidur yang cukup besar itu
Levi mencoba untuk memejamkan matanya, [Name] yang berada disamping Levi hanya menatapnya dengan cemas
Levi memutar tubuhnya kesamping, kini mereka saling berhadapan
"aku ada disini, tak ada yang perlu dikhawatirkan" bisik [Name] pelan
[Name] menggenggam tangan Levi
Levi mulai memejamkan matanya perlahan
[Name] mulai menyanyikan lagu pengantar tidur, suaranya yang merdu memecah sunyinya malam, menggema keseluruh ruangan. Menenangkan hati yang gelisah dan seperti sihir ampuh yang menyembuhkan penyakit suram yang disebut—kesepian...
---
Hari sudah pagi cahaya bulan yang lembut kini digantikan olah hangatnya sinar matahari dan sejuknya embun pagi.
[Name] yang terbangun karena kicauan burung yang terdengar samar lewat jendela
Tampak Levi yang sudah rapih dengan pakaiannya berdiri bersandar didepan jendela yang terbuka lebar
"bangun pemalas, sudah pagi" ucapan selamat pagi yang tak biasa dilontarkan Levi
"huhh kau tak ingin mengucapkan selamat pagi sayang atau good morning princess gitu?" [Name] yang beranjak bangun dari tempat tidur dengan wajah cemberut
"hahahaha hentikan khayalan aneh mu itu, sekarang cepat siap-siap" ucap Levi sambil tertawa lebar yang dipaksakan dan kembali dengan tatapan sinisnya
"siap-siap untuk apa?"
"kita akan membersihkan markas baru didekat bukit"
"kau melarang ku masuk ke pasukan pengintai tapi malah mengajak ku bersih-bersih markas?!!" ucap [Name] dengan sedikit nada tinggi
"tidak ada alasan! Cepat! Aku akan mulai menghitung dari 3.. 2.."
[Name] gelagapan dengan ucapan Levi, dia bergegas mempersiapkan dirinya
---
Beberapa anggota pasukan pengintai kini sudah berada di markas baru mereka.
Letaknya diperbukitan yang tidak jauh dari dinding. Dulunya tempat itu menjadi markas psukan penjaga dinding yang berlambang bunga mawar. Tetapi telah lama di tinggalkan dan kini dipakai kembali oleh pasukan pengintai.
Terlihat beberapa kuda yang membawa berbagai barang. Barang-barang pembersih maupun barang-barang baru yang akan digunakan di markas.
[Name] berjalan beriringan bersama Levi. Terdengar sama-samar omongan para anggota pasukan pengintai yang berbisik membicarakan tentang [Name].
Dari kejauhan terdengar suara seseorang yang mulai menghampiri [Name] "[Name] kau ikut juga?" tanya Eren yang menghampiri [Name] lengkap bersama Mikasa dan Armin.
"oh.. kau Eren kan?—tentu saja aku ikut, aku juga kan anggota pasukan pengintai" jawab [Name] dengan sengringai
"umm.. [Name] apa kau tidak apa-apa? Sepertinya kemarin kau.. itu.. kau taulah.." tanya Armin ragu-ragu. Takut Heichou nya—orang yang dia maksud itu mendengar ucapannya
"haha Armin tenang saja, aku baik-baik saja"
[Name] meninggalkan mereka karena sepertinya Levi yang sudah ada di depan memanggilnya
Levi ternyata melihat mereka dari kejauhan "kau terlihat akrab dengan kutu-kutu itu"
"iya, dan sepertinya kau juga harus mengakrabkan diri dengan mereka" ujar [Name] yang sedikit menggoda Levi.
[Name] memang mempunyai pesonanya sendiri, belum lama ia muncul, para anggota yang lain sudah sibuk memperhatikan angota yang katanya baru itu.
Para anggota menghabiskan waktu yang cukup lama untuk membersihkan markas baru. Selain karena bangunannya yang cukup luas, juga karena disana ada Levi yang tak akan membiarkan satu debu pun terlewat.
Hari mulai gelap dan kini hujan turun dengan lebat secara tiba-tiba, memecah kesibukan yang terbangun dari kerjasama para anggota tesebut.
Levi yang sedang termenung di depan jendela sambil meletakan kedua tangannya pada ambang jendela yang terbuka. Angin dingin dan gemericik cipratan air hujan yang menyusup masuk menambah kedinginan yang diciptakan oleh lelaki bermata tajam itu.
[Name] menghampiri Levi yang tengah sendirian itu
"Hey" sapa [Name]
Levi hanya terdiam dan sedikit mellirrik kearah [Name]
"wahh.. hujannya lebat juga ya.. jadi ingat waktu itu hehe" sahut [Name] sambill menatap kearah hujan
"waktu itu?" ujar Levi yang mulai penasaran
"iya, waktu itu... waktu aku masih jadi ojek payung"
Wajah heran Levi berubah menjadi ekspresi kesal "apa otak mu jatuh dijalan hah?"
"hahaha.. ya enggak lah" [Name] tertawa puas melihat wajah Levi yang seperti itu.
"kau tau waktu itu.. waktu aku pertama kali bertemu dengan mu..." ucap [Name] dengan tatapan rindu yang menuju kearah hujan
************************************
Akhirnya update jugaaaa
Maafkaan daku yang update nya luama banget T,T
Makasih juga buat readers yang sudah setia menunggu *ceilah pd bet
Dan kemungkinan besar chapter selanjutnya adalah flashback flashback manjaaa ^^9 hehe
Janganlupa jejaknya yaaaa ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere Levi [Levi X Reader] - Shingeki No Kyojin
FanfictionKerinduan. Satu kata berjuta makna yang dirasakan Levi terhadap [Name] Satu-satunya gadis yang dapat mengeluarkannya dari kegelapan. Tapi ketika [Name] hadir kembali, entah kenapa satu persatu masalah malah bermunculan di hadapan Levi?! Original...