***
Flashback
Kota bawah tanah.
Berlokasi di tanah teraman yang sangat dilindungi oleh ketiga dinding luar. Lokasi bawah tanah yang ditinggalkan, sisa dari rencana imigrasi yang dihentikan. Di daratan yang jauh dari cahaya ini, bukan hal langka bagi mereka yang lahir dan besar disini yang akhirnya membusuk tanpa pernah melihat dunia luar.
Kota suram yang menyimpan sejuta kejahatan, tak heran jika ditemukan banyak kriminal dan gelandangan yang berkeliaran disini. Akses ke daratan atas yang sulit memperkeruh kegelapan yang menyelimuti kota ini. Syarat yang terlalu berat dibebankan bagi mereka yang ingin keluar dan memperoleh kewarganegaraan resmi.
Tetapi-
Entah kenapa Erwin dan beberapa orang pasukan melaksanakan misi rahasia yang berlokasi di kota bawah tanah itu.
***
Hujan perlahan turun, tanah yang basah terkena hujan mengelurkan bau khas yang menyejukan hidung. [Name] yang tengah menikmati hujan kala itu, perhatiannya teralih oleh beberapa kereta kuda yang baru datang. Kereta kuda itu adalah milik pasukan Erwin yang tegah menjalani misi di kota bawah tanah. Tapi ada yang berbeda. Terlihat tiga orang asing yang ikut bersama mereka, dua orang laki-laki dan seorang perempuan yang berpakaian kumuh.
[Name] yang tengah memperhatikan mereka sedari tadi, dibuat kaget oleh tatapan laki-laki asing yang menatapnya tajam.
"huh? Apa-apaan bocah cebol itu" batin [Name] sambil menaikan sebelah alisnya.
"Erwin!" [Name] yang menghampiri Erwin yang terlihat sedang terburu-buru.
"siapa orang-orang asing yang datang bersamamu itu?" tanya [Name]
"mereka anggota beru pasukan pengintai" jawab Erwin santai
"jangan bilang mereka beresal dari kota bawah tanah?" tebakan [Name] yang keheranan
"ya, begitulah, oh iya aku minta tolong padamu, antar mereka ke tempat istirahat sementara dulu, karena aku ada rapat penting" pinta Erwin yang lalu berjalan meninggalkan [Name]
[Name] masih tidak habis pikir kenapa Erwin membawa orang-orang seperti itu "anggota pasukan pengintai katanya? Apa yang sebenarnya dia rencanakan?" gumam [Name] dalam hati.
***
[Name] yang tengah berdiri bersandar di tembok sebuah ruangan dengan kedua tangannya yang disilangkan kedadanya. Memperhatikan dengan seksama ketiga orang yang baru diatarnya ke kamar ini. Ketiga orang asing yang ternyata bernama Levi, Farlan dan Isabel.
"hey, ternyata seperti ini kamar anggota pasukan pengintai" ucap Isabel sambil kegirangan
"bukan, ini hanya kamar sementara. Nantinya kamar perempuan dan laki-laki akan dipisah" jelas [Name]
"heeeh tapi aku ingin sekamar dengan kak Levi dan Farlan" gerutu Isabel.
Levi melihat-lihat sedut-sudut yang ada di ruangan itu, mengecek debu yang terdapat disudut-sudut ruangan. Masih terlihat debu yang menempel di sana sini. Levi hanya mengerutkan dahinya melihat debu yang bertebaran.
[Name] yang curiga dengan kedatangan mereka "sebenarnya apa rencana kalian?" ucap [Name] spontan.
Ketiga orang itu kaget dan hanya terdiam mematung mendengar pertanyaan [Name]
Sesaat, lalu Levi baru ingin membuka mulutnya untuk menjelasakan sebuah alasan palsu, tetapi terpotong oleh ucapan [Name]
"haha sudahlah tak usah dipikirkan, istirahatlah dulu" ujar [Name] sembari meninggalkan mereka yang sekarang berwajah muram
"apa kita ketahuan?" tanya Farlan dengan wajah yang masih kaget
Isabel yang panik meletakan kedua tangannya diwajahnya "tidak, ini tidak mungkin, kita baru akan memulainya" sambil terbata-bata
"atau mungkin dia hanya perempuan dengan insting yang kuat" ucap Levi memecah kecemasan
Sebenarnya Levi dkk memang merencanakan sesuatu, mereka diminta oleh seorang bangsawan untuk menyusup ke pasukan pengintai dan mengambil berkas kejahatan yang dilakukan oleh bangsawan itu. Sekaligus membunuh orang yang menyimpan berkas kejahatan, yaitu- Erwin.
Mereka terpaksa melakukan semua itu karena diiming-imingi oleh sesuatu yang tak mungkin mereka peroleh seumur hidup mereka. Yaitu kewarganegaraan. Karena jika mereka ingin hidup bebas di tanah atas mereka harus memiliki kewarganegaraan resmi yang dikeluarkan oleh kerajaan.
***
Hari telah berganti, dan keputusan hasil rapat para petinggi tentang masuknya anggota baru yang tidak biasa itu pun telah ditentukan. Dengan tekat kuat Erwin yang gigih meyakinkan yang lain tentang kemampuan hebat orang-orang dari kota bawah tanah itu, akhirnya Levi, Farlan, dan Isabel telah resmi menjadi anggota pasukan pengintai.
[Name] bertugas memanggil Levi dkk untuk perkenalan pada apel pagi ini.
"cepat keluar, yang lain sudah siap" perintah [Name]
"tapi.. kak Levi belum.." ucapan Isabel terpotong oleh Levi "kalian duluan saja" ujar Levi singkat
Isabel dan Farlan pergi duluan ke lapangan meninggalkan Levi yang masih sibuk mengenakan harness (belt) seragamnya. [Name] yang masih berdiri bersandar tepat seperti saat dia mengantarkan mereka semalam.
"huh.. alat ini, kadang kalau sedang sial kau bisa mendapat yang jelek" ucap [Name] sambil beranjak dari sandarannya, menghampiri Levi dan membantunya mengenakan harness yang membelit tubuhnya. Harness yang berfungsi sebagai penopang alat 3D Manufer Gear itu memang sulit bila oranga awam yang memakainya.
Levi hanya terdiam, membiarkan [Name] menyentuh tubuhnya guna memasangkan harnessnya. [Name] yang sekarang lebih pendek dari hadapan Levi karena ia berlutut untuk memudahkan memasangkannya.
"kau mencurigai kami kan?" pertanyaan singkat Levi yang memecah keheningan diantara mereka.
[Name] yang sempat terhenti sejenak lalu tersenyum kecil, sembari menyelesaikan pemasangan harness Levi. Lalu beranjak pergi, dan memalingkan tubuhnya pada Levi sesaat, tepat diambang pintu
"aku percaya pada Erwin, dan jika ini adalah keputusannya.. aku juga akan mencoba mempercayai kalian" perkataan tulus yang keluar dari bibir yang kini tersenyum kecil itu, malah membuat Levi tak percaya.
***********************************
Saatnya flashback hwhw ^w^
Aku kasih bonus penampakan Levi yang lagi kesusahan pasang harness yaaa (≧▽≦)/
Janganlupa jejaknya~~~ kritik dan sarann~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere Levi [Levi X Reader] - Shingeki No Kyojin
FanfictionKerinduan. Satu kata berjuta makna yang dirasakan Levi terhadap [Name] Satu-satunya gadis yang dapat mengeluarkannya dari kegelapan. Tapi ketika [Name] hadir kembali, entah kenapa satu persatu masalah malah bermunculan di hadapan Levi?! Original...