BokutoFem (2)

479 29 12
                                    

Seperti yang kalian ketahui, hubunganku dengan Bokuto-san itu lebih dari hanya sekedar Senpai-Kouhai.

"Keiji~" Senyum bak sinar mentari memanggil namaku, aku lupa entah sejak kapan kami saling memanggil nama.

Hingga kami beranjak dewasa dan memilih jalan masing-masing, Bokuto-san itu...

Mesum.

"Chou~dai."

Dengan ekspresi memohon dan wajah merona, jari jemari yang kasar karena latihan keras membelai area sensitifku yang sudah mengeras.

*****

"Kou, sebentar lagi kamu akan ada pertandingan bukan? Bukankah satu kali saja sudah cukup?"

"Mmh~ More~ moreee~" Rengek Bokuto manja dan mengocok Akaashi di bawah sana.

Akaashi menggigit bibirnya, merutuki dirinya yang dengan bodoh malah kembali mengeras.

Saat ini Bokuto yang bergabung dengan tim Voli professional MSBY Black Jackals akan bertanding, dan keduanya sedang berada di toilet umum di Stadion.

Melakukan rutinitas sebelum bertanding.

Yup, rutinitas.

Sejak Bokuto bertemu dengan Akaashi yang baru di Kelas 1, Bokuto selalu meminta bantuan Akaashi dalam segala urusannya.

Bahkan hingga meminta mengaitkan bra saat mereka di ruang ganti—di mana hanya ada mereka tentunya, walau Akaashi merasa itu sudah berlebihan... ia tetap melakukannya.

Hingga benih asmara timbul dan keduanya menjalin hubungan.

Sudah menjadi pengetahuan umum di mana sang Manajer klub Voli Putri dan Ketua tim Voli Putri Fukurodani saling menautkan benang merah.

Tak perlu menyebar gossip karena mereka sendiri yang menunjukkan kebersamaan mereka—yang hanya dengan melihat orang-orang akan mengerti bahwa mereka saling menyukai.

Setiap kali Bokuto akan bertanding, ia juga akan meminta Akaashi untuk menemaninya. Entah membeli minuman atau sekedar ingin menenangkan diri, hingga ke toilet.

Dan ritual "Sex before Match" selalu menjadi kunci mood Bokuto di tengah lapangan.

Pernah suatu kali mereka tidak melakukan itu sebelum bertanding—karena Bokuto datang bulan, tentunya Akaashi tidak ingin melakukan sesuatu yang mungkin akan berdampak buruk pada sang kekasih.

Meski Bokuto hanya melakukan felatio, ia masih merasa kurang... dan karena hal itu permainannya menjadi kacau.

"NGGGAAAAH!!! GIMANA CARANYA CROSS SPIKE?! PENGEN NABOK BOKONG DEK AKAASHI-KUN AJAAA!!"

Membuat permainan harus dihentikan karena pelatih dari tim Fukurodani meminta time out—si pelatih juga dibuat terkejut karena Akaashi dengan histeris memohon untuk meminta Bokuto keluar dari lapangan atau situasi semakin kacau.

Dan Bokuto akan mengatakan kalimat ambigu yang menjurus pada sang Manajer lelaki.

Sungguh, itu kenangan yang mengerikan.

Tapi, beranjak dewasa... Rutinitas ini kadang tak diperlukan, karena dengan sendirinya Bokuto bisa menenangkan dirinya dan hanya fokus pada pertandingan yang berada di depan mata. Bahkan sesudah mereka menikah, Bokuto hanya meminta jatah rutin di rumah mereka.

No more sex in public place.

Namun, entah kenapa setelah sekian lama... Bokuto kumat. Minta jatah lebih.

Bokuto Kotaro 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang