Sowlmate (4)

491 20 11
                                    

Last part BokuAka Vampire AU~✨

Tinggalkan komentar dan beri aku pendapatmu~ /kedip seksi

*****

"Bokuto-san!"

Walau secepat apapun berlari.

"Akaashi!!!"

Tetap tak tergapai.

Iris zamrud itu melebar.

Crat. Percikan darah menyebar di udara.

Sebuah tangan menembus tubuh orang yang memunggunginya.

Tangan itu menggenggam sesuatu yang berdetak.

Deg. Deg. Deg. Itu sebuah jantung.

"Keiji... Lari..."

Pcak! Jantung itu diremas.

Hari itu, untuk pertama kalinya... Bokuto mati.

.
.
.

Beberapa jam sebelumnya.

"Akaaaashiii~ tidak bisakah kita rebahan di rumah saja?"

Bokuto dalam mode burung hantu, bertengger di pundak Akaashi dengan lesu.

"Tidak, kita harus memburu Tengu liar sebelum pagi tiba."

Tengu adalah makhluk mitologi dari Jepang yang memiliki rupa kepala burung dan badan manusia, elang atau burung gagak. Mereka dapat menyembunyikan kepala dan sayap hewan yang mereka miliki, hidup berkelompok dan suka membuat onar.

Sebagian Tengu mau diajak bekerjasama di bawah naungan asosiasi, tapi sebagiannya lagi tidak.

Gagak kecil yang diasuh oleh Kenma dan Kuroo merupakan bagian dari Tengu yang mau diajak kerjasama.

Misi Akaashi hari ini adalah memburu para Tengu yang menjadi penyebab anggota asosiasi menghilang satu persatu.

"Kaashii, kamu baru selesai ujian kan? Ga cape?"

"Tidak Bokuto-san, staminaku cukup kuat."

Di siang hari, Akaashi merupakan mahasiswa biasa di jurusan sastra.

Dan di mana ia berada, akan ada seekor burung hantu yang selalu mengekori kemana pun ia pergi.

Karena itu Bokuto mengetahui segala hal tentang Akaashi, dia selalu menempel.

"Burungnya gendut."

"Kurang ajar!" Maki Bokuto tidak terima.

Akaashi menoleh ke arah sumber suara, seorang pria dengan surai coklat kehitaman berdiri di bawah naungan bulan.

"Maksudnya burung yang di bawah." Tambah seorang pria bersurai merah.

"Makasih--eh, bukan! Kalian sedang apa di sini?"

Bokuto menunjuk kedua pria itu dengan sayapnya.

Flap! Sepasang sayap keluar dari punggung kedua pria itu.

"Berburu pemburu."

Akaashi mengerjap, kedua pria itu sangat tinggi.

"Tidak bisakah kalian menyerahkan diri saja?"

Jika bisa diajak berdamai maka tidak perlu ada pertumpahan darah.

"Ehehe?"

Pria bersurai merah terkekeh, menutup sebagian wajah dengan sayapnya.

Bokuto Kotaro 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang