Vampire AU~✨
.
.
.
“Ahh—mmh.” Erangan itu memecah keheningan malam.Lehernya tengah dicumbu, tubuhnya didekap erat oleh sosok besar dengan surai kelabu.
Iris zamrud itu berair, suhu tubuhnya memanas. Kedua tangannya memeluk punggung lembab orang yang mendekapnya.
Di mana darah segar merembes dari luka sayatan yang membentang di sepanjang punggung orang itu.
“Bokuto-san, c-cepat minum darahku—“
Nafasnya tercekat, lidah basah orang yang dipanggil Bokuto itu menyapu permukaan lehernya.
“Akaashi...”
Bibir pria itu semakin terbuka, gigi taringnya meruncing.
“Aaagh—ahh!” Leher Akaashi digigit, darahnya diminum.
Bokuto menyesap leher Akaashi, jakunnya bergerak saat menelan cairan merah kental.
Tangan Akaashi kembali meraba punggung Bokuto, luka pria itu mulai menutup
“Bokuto-san, lukamu sudah menut--aah~”
Bokuto melepaskan gigitannya, meninggalkan jejak darah yang beraroma manis."Mmhm?” Akaashi merasakan bibir Bokuto mengecupi wajahnya.
Menjilat air mata yang tadi mengalir.
"Sakit?”
Akaashi menggeleng, “Aku sudah terbiasa Bokuto-san.”
Mendengar itu Bokuto kembali membenamkan wajahnya di ceruk leher Akaashi.
Dekapan Bokuto semakin erat, hidungnya bergerak menyesap aroma Akaashi, nafasnya juga menjadi berat.
Akaashi meneguk ludah, Bokuto kalau meminum darahnya pasti akan begini.
Horny.
“Bokuto-san, kita masih di luar.”
Lebih tepatnya di gang sempit di mana rembulan pun tidak sepenuhnya dapat menggapai mereka.
“Akaashi...” Suara husky yang terdengar menggoda.
Akaashi yang mencoba melawan seakan terhipnotis, ia mulai terbuai.
“Kita pulang dulu...” Pinta Akaashi memelas.
Bokuto menghentikan aksinya, menggendong Akaashi ala bridal style.
“Pegangan Shi.”
Akaashi mengeratkan dekapannya pada leher Bokuto, tak lupa memejamkan matanya.
Karena Bokuto akan membawanya berlari dengan sangat cepat menuju rumah mereka. Akselerasi dapat membuat manusia biasa mual, untuk mengantisipasi efeknya dengan menutup mata.
"Kita sudah sampai.”
Akaashi membuka matanya, dan benar saja. Mereka berdua berada di rumah, lebih tepatnya di atas kasur.
“Mmn~♡"
Bokuto segera mengecup bibir Akaashi, mengemut bibir peach yang menggoda.
Akaashi membuka mulutnya, memberikan akses masuk pada Bokuto.
“Mmh~♡” Tengkuk Akaashi ditahan, lidah Bokuto menelusup masuk.
Saling bertukar saliva, Akaashi bisa merasakan rasa besi yang tersisa di mulut Bokuto.
Tangan Bokuto tidak tinggal diam, ia menarik sabuk celana Akaashi dan menurunkannya.
“Aaamh~♡♡” Erangan Akaashi teredam, Bokuto meremas kejantanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bokuto Kotaro 🔞
FanfictionSekedar Fanfiction untuk merayakan 20 September dengan beberapa AU yang berbeda, ada chapter dan juga one shot. Bokuto Kotaro dan pikiran random Author. Warning!!! Include NSFW 🔞. So if you are an underage look for another story, kay? Update kalau...