Four Season (1)

485 12 4
                                    

Selama empat musim, ketika siang dan malam terus berputar sepanjang waktu. Cinta di antara keduanya takkan pernah luntur, diiringi dengan hasrat dan sedikit rasa penasaran akan hal baru... Tak jarang mereka akan bermesraan dengan berbagai cara yang dirasa cocok di kala itu.

*****WINTER*****

Adult BokuAka.

.
.
.

Akaashi terbangun karena kedinginan, ia melihat sebagian besar selimut menggulung tubuh Bokuto.

"Mmmnh~ Kou..." Akaashi mencoba menarik selimut tapi tidak berhasil, benda itu ditindih tubuh besar Bokuto.

Tidak punya pilihan lain, Akaashi mencoba masuk ke dalam selimut--dengan sedikit memaksa. Menempel begitu lekat, mendekap lengan kekar suaminya dengan kedua tangannya. Tak lupa kakinya juga memeluk salah satu kaki Bokuto.

Mencari kehangatan dari tubuh suaminya.

"Mmh~" Akaashi mendapatkan apa yang ia cari, dan rasa kantuk kembali menyerangnya.

Sambil menempelkan kening di dekat leher Bokuto, iris zamrud itu kembali terpejam.

.
.
.

"Hm?" Iris emas itu mengerjap, baru saja terbangun dari tidurnya.

"Nhuuu..." Dengkuran halus terdengar di sebelah kanannya, dan ia mendapati Akaashi masih tertidur lelap sambil memeluknya.

Bokuto tersenyum, berpikir ia saat tidur menarik seluruh selimut dan membuat Akaashi menempel karena kedinginan.

"Shhh, dingin ya? Maaf ya Ji." Bokuto mengecup kening Akaashi.

Dan ketika ia mencoba bangun, ia baru menyadari sebelah kanan tubuhnya tidak bisa digerakkan karena Keiji memeluknya seperti Koala.

Meski begitu, Bokuto masih mencoba bergerak melepas diri--mengingat Akaashi sekali tidur susah bangun, jadi goncangan kecil takkan membangunkannya.

"Hm?" Bokuto mengerjap, punggung tangannya menyentuh sesuatu yang terasa keras di dalam selimut.

"........" Bokuto kembali berbaring dan mencoba meraba benda yang tadinya ia gesek.

Meremas buntelan padat dengan bibir manyun.

Morning wood Akaashi.

"Hmm..." Melirik suaminya yang tertidur seperti beruang hibernasi, Bokuto pikir jika ia sedikit bertingkah sepertinya tidak apa.

Sedikit usaha untuk membuka selimut dengan tangan yang bebas, Bokuto membalik tubuh Akaashi hingga memunggunginya.

Mengusap helai ikal yang memiliki aroma seperti shampoo miliknya, mengecup pipi chubby kekasihnya dengan gemas.

Tidak ada reaksi.

Alis yang lebih muda hanya berkerut dan bibirnya tengah bergumam mengenai bunga tidur.

Yah, hari cukup dingin dan Bokuto tidak akan melewatkan kesempatan untuk berhubungan seks dengan Akaashi.

Sambil menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher, menyesap aroma latte dari sabun favorit Akaashi.

Tangan kasar Bokuto meraba pinggul suaminya, terus ke depan dan meraba perut bergelambir yang ia suka. Meremasnya dari luar piyama.

Tangannya terus bergerak dan kini menarik ujung celana piyama beserta celana dalamnya ke bawah untuk mengekspos lubang yang masih cukup longgar dari tadi malam.

"Buka mulutmu sayang." Bokuto menyentuh bibir Akaashi yang masih bengkak, memasukkan jari jemarinya ke dalam rongga mulut yang sedikit terbuka.

"Mmhu~" Akaashi mengerang dalam tidurnya, dan Bokuto dapat merasakan lidah istrinya merespon. Bergerak perlahan seakan paham untuk membasahi.

Bokuto Kotaro 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang