Bokuto merupakan atlet profesional, setiap hari ia lalui dengan olahraga teratur.
Bangun pagi hanya untuk melakukan peregangan, sedikit pemanasan, lari pagi, dan pulang ke rumah dengan kantong belanjaan berisi bahan makanan.
Atau di suatu waktu, Bokuto akan berangkat ke Dorm tim Volinya hanya dengan berjalan kaki. Pemanasan untuk latihan nanti.
Dan tanpa Bokuto sadari, ia tidak punya seseorang yang begitu spesial di usianya yang sekarang sudah 27 tahun.
Tak jarang teman-teman tim Volinya mengadakan acara kencan ganda agar Bokuto mendapat pasangan, nyatanya itu tidak berhasil.
"Apa aku aseksual?" Entahlah, Bokuto juga tidak mengerti.
Dia baik dengan keluarganya, teman dan rekannya, bahkan tetangganya. Tapi tiada kekasih mungkin terdengar... aneh?
Apa Bokuto menyembunyikan sesuatu?
Sebentar, apa bulu ketek Bokuto sepanjang itu? Ada sesuatu yang mencuat dari lengan kaosnya.
Ah...! Itu--
******
Sebelum aku bertemu denganmu, rumah tempat beristirahat yang terasa dingin kini menjadi lebih hidup.
.
.
.Bokuto menyusuri jalanan trotoar dengan gontai, menikmati udara pagi dengan peluh yang menetes.
Yup, dia sedang lari pagi.
Dan di pagi minggu yang cerah itu, iris emas itu terpaku pada sosok mungil di ujung jalan.
Tengah terlelap dengan tubuh melingkar, seperti gumpalan bulu.
Keinginan untuk menculik menggebu-gebu dalam hati Bokuto. Tanpa pikir panjang ia mendekati anak kucing itu.
"Apa dia sendirian?"
Bokuto menyentuh anak kucing yang masih terlelap, warna bulunya hitam putih. Bagian hitam di wajahnya seperti huruf V terbalik, seperti poni belah. Paw kecil berwarna pink, dan ekor panjang yang lurus.
"Oh, Bokuto-kun pagi." Seru pemilik toko yang tak jauh berada, baru saja membuka pintu toko bunganya.
"Pagi Shirofuku-san" Sapa Bokuto pada wanita paruh baya itu.
Mengingat rumahnya di dekat sini, Bokuto cukup akrab dengan orang-orang sekitar.
"Ah, apa kamu mau membawa Keiji?"
"Keiji?"
Oh, apa yang dia maksud anak kucing ini?
"Baru-baru ini ia terlihat di sekitar sini, dan ku rasa ia tidak punya pemilik."
Iris emas Bokuto berbinar, "K-kalau begitu bolehkah aku...?"
Nyonya Shirofuku tertawa, "Aku tidak punya alasan untuk melarangmu."
Bokuto mengangguk, "Baiklah... kalau begitu aku akan pulang dengan anak ini."
"Tentu, Bokuto-kun." Senyum Shirofuku.
Bokuto segera menggendong kucing itu dan membawanya pulang dengan hati senang.
"Haha, you're mine!"
Sepeninggal Bokuto yang mulai menjauh, Shirofuku hanya memperhatikan dalam diam.
"Hm? Shirofuku-san, apa ada hal bagus hari ini? Senyummu terus mengembang." Celetuk seorang wanita sambil membawa kantong belanjaan untuk bahan membuat roti, wanita pemilik toko roti yang berada di samping toko bunga miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bokuto Kotaro 🔞
FanficSekedar Fanfiction untuk merayakan 20 September dengan beberapa AU yang berbeda, ada chapter dan juga one shot. Bokuto Kotaro dan pikiran random Author. Warning!!! Include NSFW 🔞. So if you are an underage look for another story, kay? Update kalau...