Bokuto menoleh ke kanan dan kirinya, mencari Akaashi. Hingga Bokuto melihat Akaashi keluar dari toilet.
Meski dari kejauhan pula, Bokuto dapat melihat dua orang lelaki mendekati Akaashi.
Langkah lebar membuat Bokuto semakin dekat, dan ia dapat mencuri dengar apa yang mereka bicarakan.
"Kamu dengan Bokuto?
Bukannya dia yang sudah
membuatmu terluka?"Bokuto naik pitam saat lelaki dengan surai abu gelap meraih dagu Akaashi.
Mengusap bibir plum yang masih terlihat memar.
"Akaashi, aku-"
"JANGAN MENYENTUHNYA, BRENGSEK!"
Kepalan tangan Bokuto mengeras dan melayang ke arah wajah Osamu.
BUAK!
Membuat Osamu berjalan mundur, ia meraih wajahnya. Ada sebercak darah di telapak tangannya.
DUAK!
Osamu yang merasa kesal balas memukul, dan adu pukulan itu berlanjut.
Hingga seseorang yang berniat melerai malah terluka.
Darah segar yang berasal dari kepala Akaashi mengenai tembok.
Iris zamrud itu perlahan menutup di hadapan Bokuto.
Kejadian itu masih berputar di benak Bokuto hingga, ini kah yang disebut rasa bersalah?
Iris ema situ menatap langit yang perlahan meredup, beriringan dengan salju yang perlahan jatuh. Bokuto berlari kecil menuju sebuah bangunan besar.
"Dingin sekali..."
Bokuto berdiri di depan pintu Dorm tim MSBY Black Jackals, ketika ia membuka pintu, Bokuto disambut dengan suhu hangat dalam ruangan.
Meian yang kebetulan ingin pergi keluar berpapasan dengan Bokuto, pria yang lebih tua 5 tahun dari Bokuto tersenyum miring.
"Bokuto, aku tidak menyangka kau seorang lelaki sejati."
Bokuto yang kebingungan mengangkat alisnya, ia tidak mendapatkan penjelasan selain tepukan dipundak.
"Kalian berdua masih di bawah umur, jangan melakukan hal yang aneh-aneh oke?"
Demi hasil UTS yang membuatnya kejang-kejang, Bokuto sudah tidak sanggup lagi untuk berpikir.
"Ah, ya ya!" Sahut Bokuto seadanya.
Sepeninggal Meian, Bokuto berjalan menyusuri lorong asrama.
Asrama yang dikhususkan untuk anggota pemain tim Voli MSBY Black Jackals-bagi mereka yang belum memiliki rumah sendiri, atau ingin hidup mandiri dari orang tua mereka.
Setelah lulus SMA, selain mengikuti tawaran memasuki tim Voli yang identik dengan maskot rubah hitamnya.
Lokasi tim ini berada di distrik kota Ohasuhigashi di Higashiosaka, lebih tepatnya di Osaka.
Selain menjadi anggota tim Voli, Bokuto juga mendaftar di Universitas Osaka yang berlokasi di Yamadaoka, Suita.
Perjalanan yang cukup jauh bagi Bokuto untuk pulang pergi dengan kereta demi mengejar sarjana, walau demikian entah kenapa Bokuto tertarik untuk mengambil Teknik Informatika.
Mungkin tidak ada yang menduga itu, Bokuto yang terkesan bodoh, dan hanya memikirkan voli tertarik dengan software.
Bokuto memperhatikan layar handphonenya, di mana wajah Akaashi terpantri dengan senyum yang manis.
Ekspresinya semakin sendu, mengingat jarak yang memisahkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bokuto Kotaro 🔞
FanfictionSekedar Fanfiction untuk merayakan 20 September dengan beberapa AU yang berbeda, ada chapter dan juga one shot. Bokuto Kotaro dan pikiran random Author. Warning!!! Include NSFW 🔞. So if you are an underage look for another story, kay? Update kalau...