"Hmmm..." Iris zamrud itu memicing, melihat pantulan dirinya sendiri (cuma pakai cd) pada cermin setinggi 2 meter.
Dada tepos, perut ramping.
"Ummm..." Putar pinggul dan pantulan di cermin memperlihatkan pantat semok dan paha kenyal.
Akaashi mencoba meremas bokongnya bergantian, membuat jari jemarinya tenggelam dalam daging.
"Aku tidak punya pinggul besar seperti perempuan, tapi dua hal ini membuatku terlihat seperti perempuan."
Akaashi mencoba mengingat saat melihat teman-teman kuliahnya yang memakai celana, kaki mereka lurus tidak memiliki bentuk.
Sedangkan dirinya? Akaashi terlihat seperti gadis tomboy.
"Huff, ya sudahlah."
Akaashi memakai celana kain berwarna cream, dilanjut kaos hitam polos, dan dilapis dengan kemeja polos berwarna hijau army.
Meow~ Notif WA Akaashi berbunyi. Pesan masuk dari seseorang yang diberi nama Mas Kouta.
"Dek, hari ini ada kelas?"
"Iya, Mas."
"Sampai jam berapa?"
"Sampai sore Mas, kenapa?"
Akaashi mengernyit, cuma dibaca tanpa ada balasan. Sudahlah, mungkin Bokuto juga sedang sibuk dengan pekerjaannya.
Yup, semenjak Bokuto menjadi langganan jamu Akaashi, keduanya semakin dekat.
Tak jarang bertemu hanya untuk makan bakso bersama, walau itu sehabis Bokuto pulang kerja.
Karena motor Bokuto masih di bengkel, Akaashi yang selalu datang ke tempat kerja Bokuto. Namun, Bokuto selalu berinisiatif untuk diriny saja yang menyetir dari pada Akaashi--takutnya Akaashi oleng bawa motor kegedean beban.
Padahal Akaashi tetap oleng, karena bau badan Bokuto. Aroma keringat Bokuto sehabis bekerja seharian membuat libido Akaashi menggila, sudah tak terhitung berapa kali Akaashi duduk gelisah menutupi selangkangannya.
Akaashi menyisir poninya ke sisi wajah, sedikit sun screen dan bedak bayi hingga ke leher, lalu lip balm berwarna untuk membuat bibirnya tidak terlalu pucat dan kering.
Akaashi memakai kacamata dan maskernya, lalu beranjak dari kamar menuju pintu depan rumahnya.
"Kaos kaki~" Lalu memasang sepatu.
Tluk.
Iris zamrud itu menatap ke arah figura foto, di mana ada sebuah foto yang sebagiannya terbakar.
Foto dua orang dewasa dan seorang anak kecil.
Wajah lelaki itu tidak tersisa di foto, hanya menyisakan wajah seorang wanita dan seorang anak tengah tersenyum.
"Ibu, aku berangkat dulu." Akaashi tersenyum dan menenteng ranselnya keluar rumah.
"Mau ke kampus?"
Akaashi mengerjap, ada seseorang di luar pagar rumahnya.
Seorang pria dengan motor Yamaha MT 25, full body hitam dengan beberapa garis berwarna keemasan.
"Mas antar ya?"
Akaashi tersentak kaget, ia baru menyadari siapa pria gahar dengan motor gagah di depannya.
"Mas Kou?"
Orang yang dimaksud membuka kaca helm Iron Man Massei Grey Classic, memperlihatkan iris emas yang mendominasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bokuto Kotaro 🔞
FanfictionSekedar Fanfiction untuk merayakan 20 September dengan beberapa AU yang berbeda, ada chapter dan juga one shot. Bokuto Kotaro dan pikiran random Author. Warning!!! Include NSFW 🔞. So if you are an underage look for another story, kay? Update kalau...