BokuAka Yakuza AU~✨
*****
"Akaashi, habis ini kerja part time lagi?"
"Ehh? Jadi ga bisa ngumpul dong?"
"Maaf ya? Lain kali saja."
Akaashi menghela nafas, sebenarnya ia merasa tidak enak saat menolak ajakkan teman-temannya.
Tapi, mau bagaimana lagi?
Semenjak hidup sebatang kara setelah kematian orang tuanya, Akaashi tentu harus bekerja untuk makan sehari-hari.
Karena itu, setelah pulang kegiatan klub Akaashi akan bekerja part time sebagai kasir di sebuah toko swalayan.
Meski iri dengan teman-temannya yang bisa bersenda gurau lebih lama, Akaashi menguatkan dirinya.
Mereka baru saja selesai bertanding di kejuaraan Nasional, dan dari pagi Akaashi sadar kalau ia sedang diperhatikan.
Ada seorang pria yang memakai kemeja hawaii motif bunga berwarna biru terang, dengan celana pendek selutut berwarna hijau army, serta sendal jepit.
Tubuhnya besar dan atletis, wajah rupawan dengan rambut putih kelabu yang jabrik, alis tebal menukik, senyum sarkastik, dengan iris mata emas yang menatap pada Akaashi.
Entah kenapa Akaashi merasa pernah melihat orang itu berada di pemakaman ibunya.
Melihat Akaashi sadar diperhatikan, pria itu akhirnya melambaikan tangannya pada Akaashi.
Awalnya Akaashi ragu, tapi pada akhirnya ia mendekat dengan berpikir mungkin saja orang itu teman orang tuanya dulu.
"Sudah mau pulang, Akaashi-kun?"
Suara pria itu sangat maskulin, membuat bulu roma Akaashi berdiri.
"Kalau boleh tahu bapak siapa?"
Pria itu tertawa keras, membuat keduanya menarik perhatian orang di sekitar.
"Jangan panggil bapak, aku baru 36 tahun."
"Erm... Om?"
Pria itu menggigit bibirnya, menahan tawa.
"Panggil aku Bokuto-san saja, aku teman masa kecil ibumu saat kami masih jadi tetangga, yah walau dia sudah sma dan aku masih sd saat itu."
Akaashi mengangguk mengiyakan.
"Kamu habis ini langsung part time ya? Udah 18?"
Akaashi mengangkat alisnya, bagaimana pria ini tahu ia bekerja?
"Iya, dan sebenarnya desember nanti baru 18."
"Humm, soalnya kemarin ada lihat kamu jaga kasir."
Ohh, pernah jadi pelanggan toko.
Keduanya masih berjalan menyusuri lorong menuju pintu keluar.
Akaashi merasa Bokuto semakin dekat padanya, pria itu memang lebih tinggi darinya, Akaashi hanya setinggi dadanya.
Padahal untuk anak sma, Akaashi yang setinggi 183 cm sudah cukup tinggi. Seberapa tinggi Bokuto?
"Kerja lebih dari itu ada?"
Akaashi bersemu, mulai mengerti maksud kedatangan pria ini. Bokuto bahkan menanyai usianya kan?
Namun, Akaashi mencoba bersikap polos.
"Maksudnya?"
Akaashi mengerucutkan bibirnya, segepok uang disodorkan di depan wajahnya begitu saja.
Dengan senyum sarkastik, Bokuto merangkul leher Akaashi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bokuto Kotaro 🔞
FanfictionSekedar Fanfiction untuk merayakan 20 September dengan beberapa AU yang berbeda, ada chapter dan juga one shot. Bokuto Kotaro dan pikiran random Author. Warning!!! Include NSFW 🔞. So if you are an underage look for another story, kay? Update kalau...