"Namaku Taehyung...," ucap pria berhidung mancung yang kini mendekap di atas tubuh Yuna. Yuna menatap pria yang juga sedang menatapnya itu. Mata tajam penuh nafsu, nafas sudah saling menyapu sejak ciuman beberapa menit yang lalu.
"Call my name if you feel good....," pria bernama Taehyung itu melanjutkan kalimatnya sambil terus menatap Yuna penuh damba. Sedang Yuna sudah merasa dirinya meleleh dengan kehangatan dan tatapan pria ini. "And yours...?" Taehyung bertanya.
"Yuna..," Yuna menjawab hampir terbata.
"Good, Yuna-ya... You're beautiful," suara deep Taehyung berbisik dekat ke telinga Yuna, menjalarkan hawa panas ke tubuhnya. Yuna kembali memejamkan mata, menikmati ciuman Taehyung yang mendarat ke bibirnya lagi. Dia tahu ini sedikit gila. Oh bukan, bahkan sangat gila. Tubuhnya bertaut dengan pria yang bahkan namanya saja baru diketahui setelah berciuman. Yuna bisa menyalahkan alkohol yang membuat dirinya kehilangan kesadaran beberapa saat lalu. Tapi sekarang, di dalam sebuah tenda berukuran tidak lebih dari tiga meter ini, Yuna yakin dirinya sudah tidak mabuk. Namun untuk lepas dari kukungan tubuh pria bernama Taehyung ini, siapa yang sanggup.
Melihat roman tampan Taehyung di antara percikan kembang api, Yuna tidak bisa memalingkan tatapannya pada pria ini. Mata tajam, hidung mancung, rahang tegas, Taehyung memiliki aura laki-laki idaman. Rambut hitam sedikit panjang berombak, diterpa angin pantai sepoi, mengenakan kemeja santai musim panas dengan celana pendek, Taehyung bahkan terlihat bersinar di antara pria-pria tampan berkulit putih. Berjalan dengan kaki telanjang di atas pantai, dengan penuh percaya diri Yuna mendekati Taehyung. Menyapa ringan dengan alasan berasal dari negara yang sama dan sedang travelling di negara persemakmuran Inggris, Australia.
Taehyung tahu dirinya tertarik pada Yuna sejak wanita itu mendekatinya. Berada di festival kembang api di pinggir pantai dan sama-sama sendiri, tidak ada alasan untuk Taehyung tidak menawarkan diri untuk menemani. Mengobrol sana-sini hingga kembang api habis, lalu dengan tanpa diduga dirinya mengajak Yuna untuk pergi ke tendanya yang berada di bagian pantai yang sepi.
Mungkin ini yang disebut one night stand. Taehyung satu-satunya pria yang membuat Yuna ingin berada dalam dekapnya sekarang juga. Tatapan penuh minat, senyum tipis ketika mengobrol, serta segala atensi yang diberikan Taehyung padanya sejak pertama berpandangan. Yuna ingin tenggelam ke dalam tatapan Taehyung yang menggetarkan. Bukan, ini bukan lagi pengaruh alkohol. Mungkin dirinya memang gila.
Yuna melenguh. Tangan besar Taehyung terus menelusuri tubuhnya yang masih berbalut dress pantai. Sangat tipis hingga hangatnya tangan Taehyung menembus ke kulitnya. Yuna berpikir berapa banyak wanita yang sudah dicium pria tampan ini, Taehyung sangat lihai berciuman. Dan sekarang pria itu mencumbu leher hingga dada. Rambut hitam tebal bergerak-gerak di depannya, cute, seperti anjing hitam yang manis.
Jari jemari Taehyung menggeser tali dress Yuna dari pundak, menurunkannya perlahan sambil terus mencumbu gadis yang baru dikenalnya satu jam yang lalu. Dirinya tidak biasa melakukan hal ini. Tapi tatapan Yuna tidak menunjukkan tanda ingin menghindar. Hidup setahun sebagai backpacker di Australia, Taehyung awalnya ingin melihat kembang api di Adelaide sembari mencari tempat untuk tidur semalam. Dirinya dalam perjalanan menuju kota lain esok hari. Tapi jika ada wanita secantik Yuna menghampiri, Taehyung rela tidak tidur semalam.
Kembang api sudah selesai, pantai semakin sepi dan malam akan berganti pagi. Desah-desah dari kedua bibir memenuhi tenda hitam, pergumulan tubuh yang semakin panas. Malam yang dingin tiada lagi untuk Yuna. Kulit yang bergesekan, ciuman yang dibubuhkan Taehyung nyaris ke seluruh tubuhnya cukup membuat hangat. Taehyung menghabisi akal sehatnya, mencumbu tanpa henti seolah lupa duniawi. Suara rendahnya mendesah memenuhi telinga, menggema membuat dadanya terus menderu. Berdebar tidak sabar untuk segera bertaut dengan Taehyung.
"Taehyung....," nama Taehyung tersebut dari bibir Yuna, tanda nikmat. Pria itu tanpa ampun menusuki pusat tubuh dengan lidah laknat. Membuat Yuna terus melebarkan kedua kaki dan menyimpan kepala Taehyung di antaranya. Taehyung menyeringai, tatapannya bertemu dengan Yuna yang sudah meleleh penuh nafsu.
"Fuck..., Taehyung-ah...."
Taehyung menaikkan tempo gerakan bibirnya pada Yuna. Wanita itu tidak bisa menahan untuk tidak menjambak rambut tebal milik Taehyung. Nafasnya semakin menggebu hingga suaranya terdengar jelas memenuhi rungu. Yuna sudah kehilangan kewarasan. Detik berikutnya Yuna menemukan dirinya mengejang penuh kenikmatan. Cairan bening memenuhi wajah tampan Taehyung yang kini memandangnya penuh kemenangan.
"Kau sudah keluar hanya dengan lidahku...," ucapan Taehyung berbisik rendah ke telinga Yuna. Itu terasa jahat. Tapi seksi. Yuna yakin dirinya memang gila. Lalu bibirnya meraup bibir Taehyung kembali.
"Eunghhh....." Taehyung mendesah. Yuna ingin merekamnya. Dadanya begitu membuncah, pria ini sungguh membuatnya kehilangan kesadaran. Tangan mungilnya sudah berada di pusat tubuh Taehyung dan mengurutnya. Membayangkan bagaimana rasanya benda sebesar itu memasuki tubuhnya. Yuna memainkan lidah pada puncak, menikmati setiap ekspresi Taehyung yang kini berbaring pasrah. Jari-jari panjang Taehyung berada di antara rambut Yuna, mendorong sedikit ketika bibir mungil Yuna melahapnya penuh minat. Mata tajam, alis berkerut, desah nafas Taehyung bersama suara deep yang memenuhi telinga, ekspresi Taehyung yang membangkitkan gairah.
Mata Yuna serasa berkunang, kepala sedikit pusing dengan pusat tubuh yang ngilu. Taehyung memasukkan tubuhnya perlahan. Yuna meremas lengan Taehyung tanda nikmat. Tubuhnya terasa penuh. Kulit yang bergesekan membuatnya seolah terbang ke kayangan. Taehyung memenuhinya dengan sempurna. Yuna menahan nafas, Taehyung memeluknya erat, Yuna bisa mendengar eraman Taehyung di telinganya dan itu sangat seksi.
"I'll move.....," bisik Taehyung setelah dirinya masuk pada Yuna. Wanita itu mengangguk. Dia bisa merasakan denyutan pusat tubuh Taehyung dalam dirinya. Panas, tubuhnya membara penuh gairah. Lalu perlahan Taehyung bergerak, membuat Yuna benar-benar lupa segalanya.
***
Angin sepoi, sinar matahari yang masuk ke dalam tenda, dan suara burung yang sedari tadi berkicau, mau tidak mau Yuna membuka kedua matanya. Malam sudah selesai, dilihatnya matahari sudah naik sedikit tinggi. Mungkin ini bukan lagi pagi, bisa jadi sore atau siang. Tubuhnya masih berada di pelukan pria bernama Taehyung, tanpa busana. Kepalanya mendongak, melihat pemandangan indah wajah tampan Taehyung. Dadanya kembali berdegup. Kegilaan ini sudah seharusnya berakhir. Pelan-pelan lengan Taehyung diangkat dari tubuhnya.
"Uh... Good morning....," suara itu rendah dan serak. Seketika Yuna ingin mencium bibir yang mengucapkan selamat pagi. Tapi Yuna harus segera mengumpulkan kewarasan, dia tidak melakukannya.
"Good morning...." balas Yuna yang sudah mendudukkan dirinya, akan pergi. Taehyung memandangi punggung Yuna yang duduk di sampingnya. Punggung yang putih dan indah. Tanpa aba-aba Taehyung memajukan tubuhnya dan mencium punggung itu. Yuna sedikit tercekat, dirasakan bibir basah Taehyung lembut menciumi punggungnya dan itu membuat merinding seketika. Belum sempat Yuna berkalimat untuk menghindar, tangan besar Taehyung sudah berada di antara kedua pinggangnya. Pria ini memeluknya lagi.
"Kau tinggal dimana?" tanya Taehyung. Hidungnya mengendusi pundak. Ya, pria ini sudah memeluknya dari belakang.
"Tidak jauh dari sini. Kenapa?"
Yuna memegangi tangan Taehyung yang melingkari perutnya. Bergegas untuk melepas sebelum otaknya tidak jernih lagi.
"Mau aku antar? Atau kita cari sarapan dulu?" tawar Taehyung masih memeluknya erat. Jari-jarinya kini memutar-mutar di kulit pinggang Yuna.
"Hmmm.... Tidak perlu. Kau harus melanjutkan perjalanan."
"Bukan masalah. Perjalananku bisa berhenti."
"Maksudmu?"
"I like you."
Yuna mematung. Tidak ingin memalingkan wajahnya pada Taehyung karena pasti sekarang sudah merah merona tersipu.
"I want to spend more time with you. Can I?" Taehyung membawa wajah Yuna untuk berhadapan dengannya. Cute dan tubuh yang seksi. Taehyung ingin mengenal Yuna lebih jauh. Perjalanan bukan lagi hal penting. Mungkin terdengar tidak masuk akal. Tapi kalau dia sudah menemukan tambatan hati di tengah perjalanan, tidak ada salahnya berhenti untuk bahagia.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Your Love Session 2 (BTS Oneshots) [M]
FanfictionBagaimana jika mereka masuk ke dalam imajinasimu secara tiba-tiba? Lanjutan dari Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]. Link : https://www.wattpad.com/story/121244242-lost-in-your-love-bts-oneshots-m