Lost in Your Love Session 2 (BTS Oneshots) [M]

Superior (2)

Yang jelas Yoora ingat bahwa tangannya menggandeng erat tangan Yoongi ketika mereka menuju ke apartemennya. Setelah ciuman di parkir mobil, Yoora seperti kehilangan rasa canggung. Jantungnya masih berdegup kencang, tautan tangan Yoongi tidak pernah lepas sejak pria itu menyetir mobil untuk mengantarnya pulang. Yoora tahu mengapa dia mengatakan tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun. Yoora berhasil menyampaikan ketertarikannya pada Yoongi dalam kalimat itu. Tapi wanita itu tidak menyangka bahwa Yoongi menyambut ketertarikannya secepat ini.

Sekarang tubuhnya sudah terhempas di tempat tidur dengan Yoongi berada di atas tubuhnya. Tatapan pria yang biasanya cool itu tampak memuja. Nafasnya membelai wajah Yoora, terasa hangat. Ciuman sudah dibubuhkan sejak kaki mereka memasuki apartemen. Yoora tahu kemana ini akan berakhir ketika kedua tubuh sudah saling menghempas di tempat tidur.

Sentuhan Yoongi terasa membakar. Bibir lembab nan merah mengecupi wajah berlanjut ke leher dan semakin bawah. Tangan kekar pria itu dengan cepat melesat ke dalam blouse kerja yang kancingnya sudah terbuka tanpa Yoora sadari. Yoongi memang tidak banyak bicara. Tapi Yoora tidak tahu kalau Yoongi juga tidak banyak bicara dalam hal seperti ini.

Yoongi mengurung tubuh Yoora di kedua lututnya. Kancing blouse gadis itu telah terbuka penuh, menampakkan dada indah terbungkus bra biru tua. Dengan sengaja dan smirk terpampang nyata, Yoongi mengamati Yoora yang tidak berdaya. Rambut hitam panjang berantakan, wajah tersipu memerah setengah mabuk dan terpengaruh nafsu. Tidak pernah terbayangkan dalam benaknya akan membawahi tubuh Yoora hanya sebulan setelah mengenalnya. Yoongi semakin gemas ketika Yoora menutup wajah dengan lengan, sadar kalau dirinya menatapi Yoora penuh gairah. Bahkan saat kewarasan mulai hilang, Yoora masih bisa tersipu malu.

Bagaimana tidak grogi ketika Yoongi berada di atas tubuhnya, mengamati raut wajah yang mungkin memalukan. Sementara pria itu dengan gagah melepasi sendiri kancing bajunya dengan tatapan yang tak lepas kepadanya. Yoongi mengangkat lengan Yoora yang menutupi wajahnya sendiri. Kemudian Yoongi menampakkan senyumnya gemas. Oh gosh, bagaimana pria ini bisa tersenyum gemas dengan dada yang sudah telanjang. Yoora mengumpat dalam batin.

Kulit putih, dada bidang, wajah cool dengan sorot mata tajam, bulir-bulir keringat Yoongi membuat rambut hitamnya berantakan. Bukan lagi alkohol yang membuat Yoora kehilangan kesadaran. Tapi kecup-kecup bibir Yoongi yang kini membuatnya mabuk kepayang. Penutup tubuh sudah raib bergeletakan di lantai kamar. Tubuhnya telah telanjang di bawah Yoongi yang terus mencumbunya tanpa ampun.

Malam semakin larut, tapi pergulatan tubuh baru dimulai. Desah nafas menghiasi ruang. Bukan lagi aroma lavender yang mendominasi, aroma tubuh Yoongi kini ikut memenuhi ruangan ini. Yoora membuka kakinya lebar, menjambaki rambut pria itu ketika menyentuhi pusat tubuh dengan lidah. Bibir yang tidak banyak bicara, sekarang begitu lincah mengoyak tubuhnya. Jari-jari panjang Yoongi menyentuhi dadanya, memelintir puncak, hingga meremas lembut. Yoora semakin menggila.

"Oh, fuck....!" ucap Yoora ketika Yoongi mempercepat temponya. Umpatan gadis itu menambah adrenalin Yoongi. Tangan kekarnya mencengkram paha Yoora karena wanita itu bergerak semakin gelisah. Lidahnya masih bergulat di pusat tubuh Yoora, sengaja membuat wanita itu mencapai puncaknya. Sesekali telapak tangan Yoongi menampar pipi bokong Yoora, menimbulkan desahan nikmat dari mulut wanitanya.

Yoongi menyandarkan satu paha Yoora pada pundaknya, membuka akses masing-masing pusat tubuh agar leluasa. Yoora merasakan matanya sedikit berkunang ketika pusat tubuh Yoongi pelan-pelan memasukinya. Sementara pria itu dengan puas menatapnya yang berantakan tidak berdaya. Kulit putih mengkilat berpeluh keringat, tubuh Yoongi terasa panas bergesekan dengan miliknya. Belum lagi tatapan tajam tanpa ragu, seperti tidak ingin melewatkan ekspresi sensual setiap detik dari Yoora.