In Love

4.5K 145 22
                                    

Namjoon tidak pernah merasakan hal seperti ini. Bingung bukan main karena Jihyo tiba-tiba menghilang dari rumahnya. Wanita yang diselamatkan dirinya beberapa hari yang lalu seharusnya duduk tenang di rumahnya seperti yang dia minta. Namjoon seharusnya bukan orang yang mudah dilema. Toh Jihyo bukan orang yang penting, hanya seorang wanita yang kebetulan bertemu dalam beberapa kesempatan.

Namjoon masih ingat bagaimana Jihyo terduduk lesu di pinggir jalanan kecil. Wanita cantik yang berada di luar bangunan tanpa alas kaki. Dress panjang yang dikenakan terlihat sobek di bagian pundak. Belum lagi pipi merah seperti habis dipukul. Rambut yang diikat sudah berantakan. Namjoon yakin Jihyo sedang memiliki masalah yang tidak ringan. Tanpa pikir panjang Namjoon membawa wanita itu ke mansionnya.

Jihyo dikenalnya sebagai teman sepupu Namjoon, Hoseok. Perempuan itu bekerja di sebuah coffee shop yang sering didatangi Namjoon. Mereka telah resmi berkenalan karena Hoseok  mengenalkannya. Setelah itu Namjoon menemukan dirinya hampir setiap hari membeli kopi di coffee shop itu.

Namjoon senang ketika melihat Jihyo tersenyum dan berbicara ramah pada pelanggan yang mengantri. Klise. Namjoon paham bahwa dirinya tertarik pada Jihyo yang berwajah ramah seolah tanpa beban. Namun tidak berniat mendekati atau sejenisnya. Cukup melihat Jihyo setiap hari tanpa mencoba untuk mengenal lebih jauh.

"Memangnya harus membeli kopi di sini ya, Joon?" keluh Jimin yang harus putar balik karena bosnya meminta turun di coffee shop di seberang jalan.

"Kalau tidak mau putar balik, biarkan saja aku turun di sini. Aku bisa menyeberang."

Jimin menggeleng-gelengkan kepala. Menebak-nebak apakah bosnya memang sedang jatuh cinta. Hanya saja, bukankah tidak masuk akal bagi seorang pemilik casino dengan berbagai macam dunia gelapnya, hanya memandangi dan membeli kopi kepada wanita yang menarik hatinya. Seharusnya dalam semalam, Namjoon bisa langsung memiliki Jihyo.

"Joon, apa tidak ingin meminta nomor telpon dan mengajaknya ke hotel?" goda Jimin.

"Apa kau sudah bosan bekerja padaku, Jim?"

"Isssshhh.... Aku kan hanya menyarankan."

Namjoon turun dari mobil lalu berlari kecil mengejar lampu hijau untuk pedestrian. Terlihat tidak terganggu dengan pakaian parlente dan berjalan kaki menyeberang jalan bersama yang lain. Rambut tersibak rapi ke belakang sehingga forehead terpampang maksimal. Raut wajah yang sangat sesuai dengan profesi sebagai pemilik casino. Sering berurusan dengan dunia gelap semacam gangster bahkan mafia. Wajah tegas dan mengintimidasi. Mata tajam beraura membunuh. Kalau saja Jihyo tidak melihat bahwa pemilik mata tajam itu tersenyum dan menampilkan lesung pipi yang manis, wanita itu pasti enggan berada di depan counter cafe tiap pagi.

Jihyo bukannya tidak sadar jika Namjoon sengaja menarik perhatiannya. Mengantri setiap pagi untuk membeli kopi. Menghabiskan waktu minimal 30 menit hanya untuk minum kopi di cafe tempatnya bekerja. Selalu memilih tempat duduk yang sama, tepat berhadapan dengan tempatnya berdiri. Diam-diam mencuri pandang pada Jihyo. Jihyo tahu semuanya. Tapi melihat pakaian Namjoon, Jihyo yakin mereka berada di dunia yang berbeda. Dirinya tidak mau bermimpi untuk menggandeng lengan pria itu. Kim Namjoon, CEO casino yang sudah pasti dikelilingi banyak wanita cantik.

Sedangkan Jihyo hanya seorang yatim piatu. Hidupnya menumpang pada adik ayahnya yang tidak terlalu baik. Setelah menyelesaikan sekolah SMA, dirinya harus bekerja untuk hidup. Tujuan hidupnya sekarang adalah bisa menyewa tempat untuk tinggal. Tidak ingin tinggal bersama paman bibinya yang semakin hari semakin seenaknya.

Malam itu, pria berlesung pipi menyelamatkan hidupnya. Jihyo kabur dari paman yang hendak memperkosanya bahkan mungkin membunuh. Berlari di jalanan kecil dalam kegelapan, tanpa alas kaki hingga telapak kakinya lecet. Menangis dalam diam dengan luka baret di lengan dan memar di pipi karena habis ditampar. Jihyo merasa hidupnya sudah berakhir.

Lost in Your Love Session 2 (BTS Oneshots) [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang