Song Yoora POV
"Aku satu kamar dengan Yoora saja," ucap Yoongi tanpa ekspresi. Kalimat datarnya sukses membuat seluruh panitia yang sedang rapat di ruang PKM menoleh padanya. Dan padaku. Hampir saja aku mengumpat, tapi aku tahan karena sedang berada di forum. Mana bisa dia mengatakan begitu terang-terangan di depan semua orang. Ah, sial.... Mungkin sekarang wajahku sudah seperti kepiting rebus. Selain mengumpat, aku ingin sekali memukul kepalanya kalau saja kami hanya berdua. Dan semakin menyebalkan ketika Yoongi tidak memiliki ekspresi apapun setelah mengucapkan kalimatnya tadi.
"B-baiklah sunbae....," ucap Hana sebagai notulen rapat. Yoongi masih berekspresi datar dan tidak ada yang ingin membahas hal itu lebih jauh karena semua anggota rapat takut padanya. Kecuali aku. Sekarang aku ingin sekali menimpuk muka putihnya dengan bantal sampai pingsan. Tapi aku tentu menghormati image nya yang ditakuti hampir seluruh mahasiswa jurusan fisika. Bagaimanapun Yoongi adalah mahasiswa teladan dan menakutkan.
Aku berpacaran dengannya sudah hampir satu semester. Berawal menjadi asdos yang menyebalkan, dia malah terang-terangan memintaku jadi pacarnya. Ya karena aku juga menyukainya, tentu saja aku iyakan. Tapi sumpah ya, sifat menyebalkannya hanya berkurang sedikit. Aku masih sering berdebat dengannya hanya karena perkara kecil. Kami sama sekali tidak pernah tampak seperti sepasang kekasih di kampus. Hanya seperti kakak kelas dan adik kelas yang terpaksa sering berada di tempat yang sama karena satu jurusan tentu saja. Kebetulan aku juga masuk ke lingkungan himpunan mahasiswa yang diketuai oleh Yoongi.
Ya, Yoongi adalah ketua HIMAFI (Himpunan Mahasiswa Fisika) dan aku anggota pengurusnya. Bisa dibayangkan betapa fenomenalnya kami ketika semua orang tahu bahwa kami berpacaran. Tapi tidak juga sih, nyatanya beberapa mahasiswi masih suka sekali menggoda Yoongi. Apalah aku, hanya seorang adik kelas yang biasa saja, lalu dipacari kakak kelas yang hot. Pasti tetap diabaikan oleh teman-teman wanita Yoongi yang seangkatan. Apalagi aku dan Yoongi tidak pernah pamer kemesraan sama sekali. Kadang sebal juga kalau ingat muka-muka genit para mahasiswi itu pada Yoongi seolah menganggap Yoongi masih jomblo.
Tepat ketika Yoongi mengumumkan selesai rapat, teman-temannya menumpahkan perhatiannya padaku. Sedangkan Yoongi malah keluar ruangan dengan santai seperti biasa, tentu masih dengan ekspresi datarnya.
"Yaaaaa.... Yoora-ya, hati-hati kau dengan Yoongi. Bisa-bisa nanti kau malah tidak bisa ikut penelitian selama kita KKL," kata Namjoon saat Yoongi telah keluar ruangan. Masih ada beberapa orang di ruangan.
"Hah, memangnya kenapa?" aku tentu saja penasaran.
"Tidak bisa jalan karena bermalam dengan Yoongi. Hahaha....," jawab Taehyung. Ah, sial... Kalau saja mereka bukan kakak kelas, aku tentu sudah misuh-misuh.
"Apa-apaan sih kalian, sunbae!" sentakku.
"Benar lo, kata Namjoon oppa. Kau harus hati-hati dengan Yoongi sunbae. Kabarnya dia cukup berengsek dengan wanita," bisik Hana padaku. Ini lagi, malah menambahi. Lalu Namjoon and the gengs saling tertawa penuh arti. Begini ini kalau punya pacar super menakutkan, aku yang jadi korban bullyan. Mana berani mereka mengatakan itu waktu ada Yoongi.
***
"Lagipula kenapa sih harus mengatakan kalau kita sekamar di depan semua orang," protesku ketika sudah bersama Yoongi berdua saja di laboraturium fisika modern.
"Namanya juga penghematan, daripada sekamar sendiri-sendiri nanti anggaran membengkak," jawabnya santai sambil terus mengecek peralatan praktek.
"Bikin malu saja," kataku ketus.
"Masih punya malu? Bukankah kau sudah pernah telanjang juga denganku."
Menyebalkan. Kenapa dia bisa mengatakan hal itu dengan muka datar nan santai. Mungkin sekarang mukaku sudah merah karena malu bercampur sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Your Love Session 2 (BTS Oneshots) [M]
FanfictionBagaimana jika mereka masuk ke dalam imajinasimu secara tiba-tiba? Lanjutan dari Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]. Link : https://www.wattpad.com/story/121244242-lost-in-your-love-bts-oneshots-m