Note :
Semacam sequel dari The Boss di Lost in Your Love season 1. Yang belum baca, disarankan baca dulu biar seru.
***
Tidak ada yang salah dengan seseorang yang kini berdiri di tengah ruang rapat. Pria berpakaian parlente, terlihat menggerakkan tangan sesuai dengan mimik mulutnya yang berbicara. Berwajah tegas dengan rahang kuat, jakun naik turun sesuai dengan irama suaranya. Matanya memancarkan aura cerdas setengah mengintimidasi. Jihyo memperhatikan dengan seksama bosnya yang sedang memimpin rapat. Pria itu seperti mengandung heroin tak kasat mata. Membuatnya melayang entah kemana dan mabuk tidak sadarkan diri hanya karena berdiri di tengah ruang rapat.
Suara Namjoon bernada rendah, tegas, intonasi yang pas, dan..... hangat. Rasanya raga Jihyo terbungkus hangat oleh suara yang memenuhi ruangan berukuran 20 meter persegi itu. Jihyo tidak bisa menghindari gejolak tubuh yang mulai tidak normal hanya dengan mendengarkan suara Namjoon. Bagaimana bisa di jam-jam begini - tidak malam dan tidak dingin - Jihyo membayangkan suara itu berbisik bernada rendah dan seduktif tepat di telinganya. Tanpa tahu malu, sekarang juga telinganya memerah dan lehernya merinding. Saat ini juga Jihyo merasa ada yang salah dalam dirinya.
Kaki jenjang, badan yang tegap, dada bidang dilengkapi dengan pundak bergaris sempurna. Belum lagi lengan kekar yang kerap tercetak ketika Namjoon melepas jasnya, membuat Jihyo tidak pernah bisa mengabaikan presensi bosnya. Kerap merutuki diri sendiri kenapa di saat tergenting bekerja masih berpikiran kotor tentang orang yang memiliki jabatan tertinggi itu. Belum lagi ketika kedua wajah mereka bertatapan. Tatapan mengintimidasi nan tegas ala Namjoon seolah meluluhkan sel-sel otaknya. Kenapa ada orang sesempurna Kim Namjoon.
"Kau tidak terlihat konsentrasi saat rapat tadi, ada yang kau pikirkan?" tanya Namjoon ketika Jihyo sedang menyerahkan laporan untuk ditandatangani di ruangannya.
"Tidak. Aku baik-baik saja."
Bohong. Raganya sempat tidak baik-baik saja. Bukan sempat, tapi saat ini juga. Kepalanya begitu pusing memikirkan bagaimana mengembalikan otaknya agar jernih.
"Kalau ada masalah, bilang saja. Aku pasti membantumu.... sayang," ucap Namjoon yang kemudian mendekat kepada Jihyo. Pria ini membuat Jihyo tidak lebih baik dengan berdiri di depannya dengan jarak wajah sejengkal. Lalu jari-jari panjang Namjoon membawa helai rambut Jihyo yang jatuh ke depan wajah menuju ke belakang telinga.
Hubungan mereka sudah berjalan satu tahun. Cukup untuk mengenal lebih jauh, apalagi setelah itu mereka sering tinggal bersama. Pada awal hubungan, Jihyo sering kesal karena Namjoon yang semakin sibuk. Lebih kesal lagi karena pesona kekasihnya itu menarik perhatian banyak wanita. Tampan, mapan, pintar, dan baik. Sempurna.
Sekarang harusnya lebih baik. Seharusnya perasaan Jihyo lebih tenang karena hubungan mereka tidak lagi backstreet. Orang-orang di kantor sudah mengetahui dan sangat respect kepadanya. Mereka juga sudah mengenal masing-masing orang tua. Jihyo tidak berhak kesal apalagi cemburu. Mereka memiliki kantor yang sama, Namjoon juga tinggal di gedung yang sama. Selalu memberitahu jika akan pergi kemanapun, bahkan sebagian besar kegiatan di luar kantor dilakukan bersama Jihyo. Lalu kenapa, perasaan posesif ini begitu besar? Tidak benar, Jihyo merasa ada yang salah dengan dirinya.
Bibir tebal milik Namjoon mengecup sebentar dahi Jihyo sementara wanita itu tetap bergeming. Telapak tangan Namjoon telah berada di lengan Jihyo dan matanya menatap Jihyo intens. Ah, sial. Rasanya ingin sekali mendorong Namjoon dan membuat tubuh berada di atasnya.
"Ok, aku baik-baik saja. Mungkin... hanya lelah karena beberapa project."
Sebuah kalimat klise sebagai bentuk penyangkalan pada apa yang sebenarnya dirasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Your Love Session 2 (BTS Oneshots) [M]
FanfictionBagaimana jika mereka masuk ke dalam imajinasimu secara tiba-tiba? Lanjutan dari Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]. Link : https://www.wattpad.com/story/121244242-lost-in-your-love-bts-oneshots-m