Ex Boyfriend

7.1K 194 11
                                    

Kim Yeri POV

Aku tidak tahu kalau putus cinta rasanya sepahit ini. Bagaimana seseorang yang dua minggu lalu membuatku muak ingin putus, sekarang terlihat begitu tampan setelah kami berganti status. Jungkook sengaja mengecat rambutnya berwarna biru di bagian bawahnya dan itu tidak pernah dilakukan ketika kami masih berpacaran dulu. Dan bagaimana mungkin aku sekarang cukup terpesona (lagi) dengan Jungkook yang hanya berganti warna rambut.

Rasanya ingin mengumpat sekeras-kerasnya ketika Jungkook sengaja melirikku sambil memberikan smirknya. Hei, memangnya siapa aku? Tidak perlu menebarkan pesona lagi padaku. Ah, ia sengaja memamerkan pesonanya pada para mahasiswi lain yang menjadi suporternya hari ini. Sejak putus denganku, beberapa mahasiswi terang-terangan mendekati Jungkook. Dan itu lumayan mengusikku. 

Aku Kim Yeri dan Jeon Jungkook adalah pasangan yang cukup fenomenal di jurusan Kimia. Sebenarnya Jungkook sendiri sudah fenomenal tanpa aku yang menjadi pasangannya. Karena kebetulan kami berpacaran saja aku jadi ikut populer bersamanya.

Jungkook itu mempesona (jelas). Hanya berdiri saja dia sudah menjadi pria populer di tahun pertama. Tampan, tinggi, dan tubuh yang atletis. Kelihaiannya bermain basket menambah poin positif dalam dirinya. Jungkook juga populer di kegiatan taekwondo.

Lalu bagaimana kami bisa berpacaran?

Aku ini termasuk mahasiswi yang cerdas, lebih dari Jungkook. Jadi ketika kami bergabung menjadi satu kelompok praktikum di mata kuliah Kimia Dasar, Jungkook banyak bergantung padaku. Sebenarnya bukan hanya Jungkook, hampir satu kelompok bergantung padaku. Hanya saja teman-teman yang lain menggunakan Jungkook untuk memintaku bekerja ekstra. Jadilah kami sering menghabiskan waktu bersama dan ya akhirnya kami berpacaran. Sampai dua minggu yang lalu berarti kami telah berpacaran selama 3 tahun. Artinya hampir seluruh hidupku saat menjadi mahasiswa adalah menjadi pacar Jungkook. Sekarang kami berada di tahun terakhir perkuliahan.

Aku merebahkan tubuhku di sofa kecil rumahku. Hari ini sungguh melelahkan. Setiap hari cukup melelahkan, sejak dua minggu ini. Aku kira putus dengan Jungkook saat berurusan dengan tugas akhir tidak begitu berat. Aku sudah jarang mengikuti mata kuliah, hanya fokus untuk skripsi. Tapi sepertinya perkiraanku salah. Setiap waktu justru pikiranku berisi Jungkook, Jungkook, dan Jungkook. Sementara pria itu terlihat sangat baik-baik saja, bertambah tampan dan mempesona. Sialan memang.

Ingatanku kembali pada kejadian dua minggu lalu yang membuat kami akhirnya putus. Sebuah hubungan pasti sering terjadi pertengkaran, kami juga mengalaminya. Aku memang orang pertama yang mengucapkan kata putus, tapi aku juga tidak menyangka Jungkook mengiyakan ucapanku. Jadilah kami putus sekarang. Biasanya ketika aku meminta putus, Jungkook masih membujuk dan menghentikan pertengkaran. Mungkin saat itu dia sudah lelah karena ucapanku. Masalahnya hanya sepele sih, Jungkook itu posesif. Aku tidak terlalu menyukainya. Padahal aku sudah sangat menjaga diri dan hati. Lagipula siapa sih laki-laki yang mampu menarik perhatianku selain Jungkook. Tapi tetap saja dia tidak percaya dan membuatku sedikit terkekang.

Bunyi bel pintu rumah menggugah lamunanku, ternyata hampir 30 menit aku rebahan di sofa dengan memikirkan Jungkook. Beberapa menit yang lalu aku memang order jajangmyun karena terlalu malas keluar. Kebetulan aku tinggal di lingkungan kampus dan malas sekali kalau-kalau bertemu Jungkook atau teman-temannya saat makan di luar.

Salah jika aku menghindari Jungkook dengan diam di rumah dan order makanan. Karena ternyata yang berdiri di balik pintu rumahku adalah Jungkook sendiri. Mengenakan mantel coklat muda dan dalaman turtle neck hitam, Jungkook terlihat sangat baik-baik saja. Sangat wangi dan sangat tampan. Senyumnya muncul ketika aku membuka pintu, rasanya seperti tersindir karena keadaanku mungkin tidak sebaik dia.

"Hai, Yeri."

"Hai, Jungkook."

Oke, sapaan yang cukup canggung.

Lost in Your Love Session 2 (BTS Oneshots) [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang