Fix It (1)

3.7K 136 7
                                    

"Isshhh, damn it!" sebuah umpatan keluar dari mulut berbibir tipis. Matanya mengamati sekitar dari balik kemudi mobil.

Sekarang pukul sembilan malam dan pusat pertokoan di depannya sudah cukup sepi. Sekali lagi gadis itu mengamati diri sendiri. Hanya memakai kaos oblong lengan panjang dan sweatpants, pakaian khasnya saat di rumah. Semoga tidak ada orang banyak ketika dia keluar mobil sebentar lagi. Terpaksa semalam ini harus pergi ke pusat pertokoan terdekat hanya untuk memakai toilet umum. Baru saja pindah rumah hari ini dan Yoora harus menghadapi masalah pertamanya, toilet rumahnya mampet. Menyebalkan dan memalukan.

Yoora keluar mobil dengan perasaan dibuat setenang mungkin. It is ok, dia hanya memakai toilet umum seperti biasa. Ingin sekali mulutnya mengomel pada landlord yang tak kunjung datang membenarkan toilet di rumahnya. Kakinya buru-buru masuk ke dalam toilet umum, tidak ingin ditangkap mata orang lain sedang di tempat umum mengenakan pakaian rumah.

"Yoora?" panggil seseorang tepat ketika Yoora keluar dari toilet umum. Waktu rasanya berhenti ketika melihat sosok itu. Pria berkulit putih dengan tinggi tidak lebih dari seratus tujuh puluh tiga centi. Sedang berdiri dan bertatapan dengan Yoora dengan sekantong belanjaan. Dari sekian banyak orang, Yoongi adalah orang yang paling tidak ingin ditemui Yoora. Apalagi dengan pakaian rumah yang lusuh dan keluar dari toilet umum. Dari kantong belanjaan Yoongi, Yoora tahu pasti kakak kelasnya ini baru selesai belanja. Pakaian yang dikenakan juga masih pakaian kampus. Tidak heran seorang Min Yoongi akan pulang malam, karena dia menjabat sebagai ketua BEM yang sibuk dengan acara kampus hingga larut.

"Oh. Hai, Yoongi sunbae...," balas Yoora tersenyum setengah salah tingkah. Yoongi mengamati adik kelasnya dari atas sampai bawah. Malam-malam pukul sembilan dengan pakaian rumah dan keluar dari toilet umum. Kalau ada sesuatu yang harus dibeli semalam ini, tapi semua toko di pertokoan ini sudah tutup.

***

Alis berkerut, bibir maju dengan tatapan tajam hampir tidak berkedip. Nafasnya memburu dengan dada yang naik turun teratur. Keringat keluar di dahi hingga membasahi sedikit rambut, tidak sesuai dengan suhu udara yang tidak mencapai dua digit malam ini.

"Oh, finally....," ucap bibir tipis Yoongi sambil menyandarkan tubuh ke dinding terdekat. Air yang menggenang di wastafel akhirnya menghilang melalui pipa pembuangan. Tangan masih memegangi tongkat sebagai alat bantu memperbaiki saluran air.

Melihat adik kelasnya malam-malam terpaksa keluar rumah untuk memakai toilet umum, Yoongi sudah curiga pasti ada masalah di rumah gadis itu. Masalah air yang mampet kata Yoora. Gadis itu bahkan tidak berani memakai toilet karena takut memperburuk keadaan saluran air rumahnya.

"Sudah, sunbae? Wah! Kau keren sekali. Aku tidak perlu menunggu landlord sampai besok," mata Yoora berbinar melihat air akhirnya pergi dari wastafel kamar mandinya. Kemudian menoleh pada Yoongi yang bersandar di dinding kamar mandi. Keringat membasahi sebagian rambut di kening, kemeja putih beserta kaos putih di dalamnya ikut sedikit basah karena terciprat air pada wastafel. Yoora merasa tidak enak pada Yoongi karenanya.

"Sunbae, maaf bajumu jadi kotor," kata Yoora. Yoongi jadi melihat baju sendiri. Benar juga, mungkin dirinya sekarang cukup mengenaskan seperti kucing kecemplung got. Bau. Lalu bibir tipisnya tersenyum sedikit, menertawakan diri sendiri.

"Sunbae, kau mandi saja sekalian ya. Aku akan mencuci bajumu dan kau bisa memakai bajuku sementara," kata Yoora buru-buru. Tubuhnya membungkuk hormat kemudian keluar kamar mandi dengan segera, meninggalkan Yoongi yang masih bersandar sambil mencerna kalimat. Iya benar, dirinya harus mandi dan ganti baju, Yoongi membatin.

Dan tak butuh waktu lama, terdengar gemericik air dari kamar mandi.

Yoora harus segera mengumpulkan kesadarannya yang sekarang mungkin berceceran entah dimana. Yoongi keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan bathrobe. Rambut sedikit basah dan kulit dada serta kaki terekspos begitu putih. Bibir tampak merah dengan wajah yang segar. Rasanya tidak percaya bahwa seorang Yoongi kakak kelas populernya berada di rumahnya sekarang, dengan aroma sabunnya melekat di tubuh Yoongi. Mungkin wajah Yoora sekarang sudah semerah kepiting rebus.

Lost in Your Love Session 2 (BTS Oneshots) [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang