Superior (1)

3K 107 5
                                    

Yoora mencoba mengingat bagaimana pria itu pagi ini berbaring di tempat tidur bersamanya. Tanpa pakaian. Degup jantungnya yang beberapa menit lalu berdetak amat kencang, kini mulai tenang. Ini hanya peristiwa dua tubuh telanjang di atas tempat tidur dan saling menghangatkan. Yoora memegangi kepalanya yang tidak pusing, mengusak rambutnya yang sudah berantakan. Bukan pertama kali dirinya bersetubuh dengan pria. Tapi jika pria itu adalah Min Yoongi akan lain ceritanya.

Yoora tidak ingin mengagumi bagaimana Yoongi terlihat begitu cute dan tampan saat tertidur. Dia ingin memikirkan akan bersikap apa setelah Yoongi membuka matanya. Tapi dirinya terjebak. Bibir merah, kulit putih mulus, rambut berantakan, mata tertutup dengan bulu mata panjang, nafas teratur Yoongi membuat dada telanjang pria itu bergerak naik turun, Yoora tak berdaya lagi. Apalagi jika mengingat suara yang keluar dari bibir merah Yoongi, deep dan rendah, memabukkan.

Pelan-pelan tubuhnya beranjak dari tempat tidur. Berjalan tip toe menuju kamar mandi. Yoora harus segera mengumpulkan nyawa untuk berpikir bagaimana setelah ini.

Yoora tahu dirinya menyukai Yoongi. Tapi bukan menyukai team leadernya dalam hal seperti ini. Oh, tapi mungkin butuh dikoreksi. Bisa jadi dirinya tertarik pada Yoongi sebagai pria, tanpa Yoora sadari. Yang jelas Yoongi adalah orang yang sempurna dalam pekerjaan. Pria itu tidak pernah banyak bicara. Kalimat yang keluar dari mulutnya hanya seperlunya, singkat, padat, tapi cukup jelas. Yoora tidak pernah tidak menyukai tipe manusia seperti itu. Tapi Yoora tahu, Yoongi tidak pernah menyukainya. Sebagai pekerja, apalagi sebagai wanita. Lalu bagaimana semalam Yoongi bisa bersetubuh dengannya. Ini pertanyaan besar.

***

Flashback

Sudah pukul tujuh malam tapi tidak ada tanda Yoora akan beranjak dari tempat duduknya. Komputer di meja kerjanya masih menyala dengan berbagai jenis aplikasi yang tengah dikerjakan. Tidak ada jaminan bahwa Yoora akan selesai bekerja lima belas menit lagi, sementara semua orang sudah meninggalkan meja kerja. Memiliki supervisor idealis dan pekerja keras seperti Kim Namjoon, Yoora tidak bisa serta merta meninggalkan pekerjaan yang belum selesai walau jam kerja sudah habis. Ini adalah tanggung jawabnya. Dirinya tidak ingin mengecewakan laki-laki yang sudah menolongnya mendapat pekerjaan. Apalagi laki-laki itu adalah Namjoon yang menjabat sebagai supervisor di divisinya.

Kemungkinan untuk segera pulang juga semakin menyusut ketika Yoora mengingat bahwa dia memiliki team leader Min Yoongi yang tidak jauh berbeda dengan Namjoon. Apalagi Yoora tahu leadernya tidak terlalu menyukai dirinya. Dianggap anak ingusan, sudah jelas tersirat dari sorot mata Yoongi ketika melihatnya. Bagaimanapun, Yoora tidak bisa berkata apa-apa. Yang bisa dilakukan adalah bekerja sebaik mungkin. Ironi sekali rasanya ketika Yoora mengagumi sosok Yoongi tapi pria itu justru meragukannya.

"Masih belum selesai?" sebuah kalimat tanya muncul ketika lampu-lampu kantor sudah meredup. Yoora menengok asal suara yang bisa dipastikan pemiliknya adalah Yoongi. Pria berkulit putih pucat itu sudah berdiri di sampingnya sambil mengamati pekerjaan yang diselesaikan.

"Hmmm. Ya, saya harus menyelesaikan ini karena besok Namjoon-sshi akan memeriksanya."

"Desain itu deadlinenya masih minggu depan. Teruskan besok saja, kalaupun selesai lusa juga tidak masalah," kata Yoongi. Yoora tidak menyangka kalimat itu keluar dari Yoongi yang idealis. 

"T-tapi, Namjoon memintanya besok."

"Jangan pedulikan dia. Namjoon sedikit gila. Kau bisa mati kalau mengikuti perintahnya yang tidak masuk akal."

Yoora tahu Yoongi beberapa kali memang berselisih paham dengan Namjoon. Karena itulah dia menerka alasan Yoongi tidak terlalu menyukai dirinya adalah karena Yoora masuk ke perusahaan atas rekomendasi Namjoon. Tapi setelah beberapa saat bekerja di tim yang sama, Yoora menganggap bahwa kinerja Yoongi lebih baik dan masuk akal daripada Namjoon yang terlalu idealis dan perfeksionis. Karena itulah Yoora sedikit mengagumi Yoongi walaupun sosok itu menganggap dirinya sebelah mata.

Lost in Your Love Session 2 (BTS Oneshots) [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang