Chapter 30 | Liburan Semester.

0 2 0
                                    

Percayalah, kita akan bertemu lagi dengan waktu, tempat, dan umur yang berbeda.

',-Rayna Mischa

•••

Satu tahun kemudian.

Libur semester telah tiba, Rayna harus menepati janjinnya, janji yang dia buat setahun sebelumnya dengan Ellish bahwa dia akan kembali pada liburan semester.

Throwback on

Rayna pulang setelah berkencan dengan Asren, dia hendak membawa seluruh bajunya dan beberapa barang-barang, namun langkahnya terhenti saat melihat wanita tua jalan terpogoh-pogoh kearahnya.

"Habis berkencan?"
Tanyanya seraya memeluk Rayna, ya Rayna juga merindukannya namun tidak dengan sifat egoisnya, Rayna melepas pelukannya lalu berlalu masuk begitu saja.

"Kamu melupakan Grandmere?"
Tanyanya seraya berbalik menatap punggung cucunya, Rayna berhenti didepan pintu rumah utamanya.

"Saya bukan bagian dari keluarga ini, bahkan saya tidak memiliki nenek asal Paris,"
Ujar Rayna seraya tersenyum sinis kearah Elish, Elish mendekat dan menyentuh punggung tangan Rayna.

"Kamu yakin? Mike akan sangat kecewa."
Ya, kelemahan Rayna adalah Mike. Jika sudah menyangkut tentang Mike dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Apakah kamu yakin dia di atas sana juga setuju dengan keputusan kamu meninggalkan keluarga Stanley?"
Ucapnya seraya menyentuh pundak Rayna, namun Rayna tidak selemah itu dia tidak akan terkecoh dengan kemunafikan wanita tua ini.

"Sekarang anda memperdulikan Mike? Lihatlah dulu betapa anda membencinya."
Rayna menekan kalimat membencinya. Dia masih ingat jelas bagaimana dulu Elish memperlakukan Mike dan dirinya berbanding terbalik, ya Elish lebih memperhatikan Rayna sedangkan Mike tidak, walaupun masih kecil Rayna mampu merasakan bahwa neneknya ini berbeda.

"Grandmere juga menyesal telah melakukan hal itu,"
Ucapnya tersenyum kearah Rayna.

Rayna mendekat dan berbisik kearah Elish.
"Tidak ada gunanya menyesali masa lalu bukan? Perbuatan anda akan dibalas hal yang setimpal,"
Ujarnya seraya masuk kedalam, namun langkahnya terhenti saat mendengar percakapan Ellish dan Surya.

"Suruh atasan Nicholas untuk memecatnya, buat usaha katering Alesha bangkrut, larang semua guru untuk mengajar Irena pastikan dia segera di D.O dari sekolah, dan satu lagi pastikan lelaki itu tidak menjadi pianis."
Ucap Ellish yang langsung di angguki oleh Surya, Rayna menatap Surya tidak percaya dia berkonspirasi dengan nenek tua sialan ini?

"LO GILA?"
Teriak Rayna kearah Elish, perbuatannya benar-benar tidak bisa dimaklumi, dia seperti bukan manusia melainkan iblis.

"Pergi ke Paris,"
Ucap Elish dengan wajah arogannya, Rayna mengepalkan tangan untuk menahan hasrat ingin memukul kepalanya.

"Ga!"
Tolak Rayna, dia tidak bisa meninggalkan Mike dan kembarannya Asren. Dan dia harus dihukum karena membiarkan Mike mati begitu saja.

"Lakukan sekarang Surya,"
Ucap Ellish, dengan cepat Rayna membanting ponsel Surya, Ellish terkekeh lalu mengelus surai Rayna.

"Kenapa waktu operasi lo ga mati aja?!"
Netranya menatap Ellish tajam, namun Ellish malah tertawa sembari menyuruh Surya untuk segera menelepon atasan Nicholas.

"Kamu tidak takut berada di negara ini setelah membiarkan kakakmu meninggal? Ayo pergi ke Paris, kamu bisa memulai di sana dan melupakan apa yang terjadi di sini,"
Sementara panggilan kepada atasan Nicholas masih terhubung. Ingatan tentang masa-masa itu kembali muncul, masa dimana Rayna tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.

Beautiful Goodbye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang