Chapter 32 | Kesuksesan Asren

0 2 3
                                    

Tidak ada yang sia sia , usahamu akan jadi cerita , keringat mu akan jadi makna , sukses mu akan jadi bahagia.

Asren ganteng banget😭, ga kuat hamba

Asren ganteng banget😭, ga kuat hamba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Enam tahun kemudian.

Impian Asren sejak masih kecil sudah tercapai dia berhasil menjadi pianis setelah menyelesaikan debut serta studynya, dan hari ini konser pertama Asren, banyak teman-temannya yang menghadiri konser.

Bukankah Asren hebat? Dia yang tolol, idiot, tidak berguna mampu menjadikan dirinya seperti sekarang, berkat usaha dan kerja kerasnya.

Wajah-wajah bahagia tercetak diantara teman-temannya juga mantannya Jesslyn dia datang dengan tunangannya, Nathan yang sekarang melanjutkan bisnis ayahnya, Sella yang sudah memiliki satu anak sedangkan Yolla dia menjadi dokter spesialis, Rico sendiri dia memiliki satu pabrik jaket yang terkenal, dan Rayna dia tidak datang, bahkan sampai sekarang masih belum ada kabar darinya.

Apakah dia baik-baik saja? Kalimat itu yang terus berputar dikepalanya, bertanya-tanya bagaimana kabar Rayna setelah enam tahun terakhir ini.

"Congrats ya brou,"
Ucap Nathan seusai konser Asren, Asren tersenyum lalu memeluk sahabatnya ini.

"Gue ga nyangka banget anjrott, lo dulu tolol banget sekarang udah tua aja,"
Ucap Sella dramatis, dia membopong anaknya dan suaminya mengucapkan selamat atas pencapaiannya.

"Nalyn kok baru dateng?"
Tanya Jesslyn saat mendapati Nalyn yang baru saja datang, dia tampak bingung.

"Udah selesai?"
Tanyanya seluruh temannya mengangguk, Nalyn menatap Rico yang tersenyum kearahnya.

"Rico!! Gue kan udah bilang buat jemput gue!"
Nalyn mengerucutkan bibirnya, memukuli Rico. Baru tahu ya? Mereka menjalin hubungan dua bulan terakhir saat Asren mengajaknya pergi ke caffeshop dan di situlah Rico mengenal Nalyn.

"Gue lupa astagaaa,"
Ujar Rico seraya menyengir lalu mengaruk tengkuruknya yang sama sekali tidak gatal.

"Parahh si lo Ri, Kalo gue jadi Nalyn gue bakal sama Nathan daripada sama lo,"
Celetuk Yolla, Nathan menyonor kepalanya lalu melakukan pembelaan seperti biasa.

"Lo kira gue tempat pelarian?"

"Lah emang benerkan dulu pas Rayna ada masalah sama Asren larinya ke elo kan,"

"Lo jadi dokter dengan pemikiran lo yang kayak gitu?"

"Iyaa kenapaa?!"
Asren hanya terdiam satu kilas balik terlintas begitu saja di otaknya saat dia mengatakan bahwa Rayna belum melupakan Edgar, harusnya dia membiarkan saja bukan malah seperti itu dulu, sudahlah lagipula sekarang Rayna bersamanya bukan Edgar.

"Oiya, Asren lo udah dapet kabar dari Rayna?"
Pertanyaan Nalyn barusan membuyarkan lamunan Asren, Dia menggeleng pelan memang benar enam tahun terakhir Rayna tidak mengiriminya pesan.

Beautiful Goodbye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang