Chapter 13 | Pengkhianat

6 2 0
                                    

Bukan cuma haters aja yang ga rela ngeliat kita bahagia sahabat sendiri juga iya.

•••

Rayna menutup matanya berusaha untuk tidur namun tak bisa kegelapan yang selalu menghantuinya.
"Arghhhhh."
Sudah pukul 3 pagi Rayna masih belum tidur, kegelapan apa yang sebenarnya terjadi di masalalu.

Rayna kembali mengingat kejadian 5 tahun lalu, lelaki yang terus menyiramnya dengan air mineral yang dia berikan untuk menghilangkan dahaga. lelaki yang selalu mengusirnya, dan lelaki yang memiliki netra biru. Sebenarnya dia siapa?.
Pukul 3.30 rayna masih belum bisa tidur ia memutuskan membuka handphone, berbagai pesan tidak berguna memenuhi aplikasi chatnya.

Rayna maaf;(
Dahi Rayna mengerngit kenapa nama grupnya jadi seperti ini. Benar dia lupa kejadian tadi malam dengan lelaki mata bajingan itu.
Rayna membuka grup chatnya

Nalyn mengubah nama grup menjadi"Rayna maaf"

Tante Lovyra : Ga ngotak kalian

Nalyn Rainbowfhanjing : ini juga besok mau minta maaf

NonaJess : ide gue jelek😭

Tante Lovyra : itu lo tau emang ga ada otak

Airaaaa : minta maaf sama Rayna sekalian kita beli otak.

Tiara aja : Mmm lebih bagussss minta maafnya kalo kita buat kejutan aja, gimana?

Airaaaa : begoo lo njing, rayna kan digrup ini dia tau dong kalo kita bikin suppress, gini aja yang minta maaf yang buat ide. Gue besok ada rapat osis. Biasa orang penting:v

NonaJess : Lebih bego lagi lo

Nalyn Rainbowfhanjing : udah-udah besok biar gue sama Jesslyn aja, yang beli coklta buat rayna lo ya. Kartu kredit gue disita.

NonaJess : hmm oke.

Ketololan temannya yang sudah mendarah daging, mau ngasih kejutaan aja ngerembugnya digrup, Rayna hanya geleng-geleng kepala dan satu dia teringat waktu ulang tahun Tiara, Aira menyarankan untuk memberi Tiara sensasi air selokan dekat sekolah namun sampai dihari H Tiara tidak sekolah dia takut dengan air selokan yang pasti baunya sampai berabad-abad.

Rayna keluar dari aplikasi chatting itu dan kembali menunggu fajar yang sebentar lagi akan menyapanya.

Tiba-tiba Rayna mengingat kejadian saat dia dan Asren berada di MCD uangnya belum dikasih kembalian, bukan ada yang lebih penting jaket yang Asren pinjamkan ia lupa dimana meletakan jaket itu. Rayna meluncur menuju lemari mengobrak abrik isi lemari itu. Tidak ada dimana jaket Asren.
Rayna kembali meraih ponselnya mengubungi Surya tunggu dulu siapa yang menambahkan nomor surya di handphonenya, banyak sekali pertanyaan diotaknya membingungkan.

"Beliin gue jaket bombber edisi terbaru, jam 6 harus udah siap,"

"Saya segera kesana."
Rayna melempar handphonenya keatas kasur sudah berapa lama jaket Asren menginap dirumahnya dan sekarang dimana jaket itu. Menyebalkan.

Tepat pukul 6 pagi Surya sudah berdiri didepan kamar Rayna mengetuk pintu dua kali dan siempunya membuka dengan wajah pucat.
"Jaket bombber edisi baru, perusahaannya hanya mengeluarka--"

"Gue ga butuh penjelasan sekarang gue mau berangkat,"
Rayna mendahului Surya dan menenteng paper bag yang tadi diberikannya, Rayna berjalan menuju ruang makan lalu mengambil sehelai roti rayna tak selera makan.

"MATAHARIIIIII,"
Rayna yang sudah masuk kedalam mobil berteriak memanggil nama Surya.

"Cocok banget nona sama mas Asren,"
Surya melajukan mobilnya menuju Starhigh, dalam mobil hanya suara pengendara lain yang lalu lalang. Hingga akhirnya Rayna yang kebuka pembicaraan.

Beautiful Goodbye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang