Chapter 31 | Tanpa Kabar

0 1 0
                                    

Maafkan aku.
Kata yang selama ini aku pegang, kata yang selama ini menggantung di dada, kata yang ingin aku sampaikan, kata yang aku harapkan bisa membuatmu kembali.

-Rayna Mischa-

•••

Asren sibuk berlatih di Dream Entertraiment dia juga tidak sempat mengantar Rayna ke bandara, seminggu yang lalu adalah hari terakhirnya bertemu Rayna.

Apakah Rayna baik-baik saja saat berada di perjalanan?

Apakah Rayna makan teratur?

Apakah Rayna masih lama?

Apakah Rayna tidur dengan nyenyak?

Satu minggu berjalan begitu saja, Asren masih terus memikirkan gadisnya itu. Berharap bahwa dia akan pulang, dengan segera.

Asren menyelesaikan latihannya dengan lebih cepat lalu pergi ke parkiran melajukan mobilnya menuju pemakaman dimana Mike dimakamkan, semampainya di pemakaman Asren melihat gadis yang tengah menabur bunga mawar tepat di batu nisan Mike.

Senyumnya merekah, itu pasti Rayna dia pulang cepat karena sudah merindukannya.
Saat hendak menyentuh bahunya, gadis itu menoleh dan ternyata bukan Rayna.

"Asren, ngapain di sini?"
Tanya Nalyn menyadari keberadaan Asren, Nalyn berdiri dan menatap Asren.

"Eumm mastiin kondisi Mike baik-baik aja, lo sendiri?"
Tanya Asren, Nalyn tampak sedikit berpikir.

"Rayna nyuruh gue buat njagain makamnya selagi dia pergi,"
Asren manggut-manggut lalu berjalan beriringan menuju parkiran, diparkiran mereka sedikit berbincang-bincang lalu berpamitan pulang.

Asren pulang ke rumah Nicholas, di depan terasnya di melihat cowok yang tengah berbicara dengan adiknya, sangat membuatnya iri.

Asren berjalan melewati mereka, dan berhenti lalu mengamati wajah cowok tadi, dapat dilihat dia tersenyum ke arah Asren sangat tampan, tapi masih tampanan Asren.

"Mentang-mentang di rumah ga ada orang di jadiin tempat perzinaan,"
Celetuk Asren seraya masuk tidak memperdulikam adiknya yang mendumel tidak jelas.

Netranya melirik ruang tamu ada Joy Stick di meja serta beberapa snack, sekilas ingatan muncul saat adegan ciumannya gagal karena Irena yang muncul tiba-tiba seperti jin.

"Hey kak, ngapain?"
Tanya Eric yang berdiri seraya memegang satu gelas mug di tangannya, saat liburan semester teman adiknya ini menginap di rumah Asren.

"Harusnya gue yang nanya elo kenapa ga pulang-pulang?"
Eric cengegesan tidak jelas. Asren meninggalkannya lalu berjalan ke arah tangga menuju kamarnya, menyalakan lampu dan merebahkan badannya yang lelah di atas kasur.

Asren membuka ponselnya tidak ada pesan dari Rayna, apakah dia baik-baik saja?

Bby

Na, capek banget tadi latihan

Butuh pelukannn

Masih seminggu lagi

Tapi aku ga sabarrr

Pen cium dua kali

Tadi aku ketemu Nalyn di pemakaman, kamu nyuruh dia buat gantiin kamu? Hmm maaf aku sibuk banget ga bisa tiap rabu ke pemakaman:(

Tau ga Irena, udah punya pacar.

Asren menghela napas gusar setelah mengirimi Rayna pesan namun belum mendapat jawaban sejak dia take off seminggu lalu, apakah dia baik-baik saja?

Beautiful Goodbye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang