Chapter 19 | Setelah Kejadian Kemarin

5 2 0
                                    

Aku akan berhenti mencintaimu dan Aku akan membiarkanmu mengejarku seperti dulu aku mengejarmu

- Rayna Mischa -

Selamat membaca cerita Beautiful Goodbye.

•••

Rayna menatap atap kamarnya lima hari dia tidak masuk sekolah, tidak memberitahu Asren yang terus memberinya pesan singkat, begitu juga Nathan, Rayna merasa letih semua rencananya gagal, Edgar tidak memberi sedikit petunjuk untuk kematian Mike.

Apakah benar kematian Mike akibat kecelakan beruntut waktu itu? Namun luka apa dibagian perut kanannya?, semua kembali pada titik membingungkan.

Apakah perlu dia tanyai satu persatu teman dekat Mike?, tidak, terlalu lama dan berbelit-belit dia harus mengungkap sendiri kematian Mike, namun bagaimana?

"Nonna Nathan kemari dan ingin bertemu dengan Nonna,"
Suara bariton Surya terdengar dari balik pintu kamarnya dan jawaban Rayna hanya dehaman.

Nathan masuk ke dalam kamar Rayna menatap sang pemilik kamar yang masih rebahan dibawah selimut.
"Na uda lima hari lo ga masuk sekolah, nilai lo bisa turun dan kemungkinan lo ga akan naik kelas,"

"Keluar Jo, gue ga peduli!"
Rayna menatap Nathan bengis, apa yang salah dengan Nathan?

"Lo lagi PMS galak amat, ayo dong sekolah,"

"Aing maunggg!!"
Setelah berteriak Rayna loncat dari kasurnya dan mendorong Nathan keluar.

"Na!,--"

"Besok gue sekolah, sekarang gue mau tidur!"
Rayna membanting pintu lalu kembali rebahan dan memejamkan matanya.
Berapa lama dia akan mengulang-ulang adegan ini?, tidak bosankah Rayna?, tidak berguna sekali hidupnya.

Rayna menatap ponselnya yang tidak henti terus berdering, teman-temannya terus menghubunginya berulang-ulang, menyebabkan bunyi yang nyaring dan mengganggu, Rayna beranjak dari tempat tidurnya dan tak lupa membawa ponselnya kearah meja belajar, nampaknya dia mencari sesuatu.

"Ketemu,"
Guman Rayna saat dia telah menemukan pajangan yang terbuat dari kayu jati itu, lalu melayangkannya keudara dan memukul ponselnya berulang-ulang hingga ponsel itu rusak dan tak berbentuk, kejam sekali.

Rayna kembali menuju ranjangnya berusaha tidur namun selalu Edgar yang muncul dan membuatnya terjaga, kenapa selalu lelaki itu?, terlalu membosankan dan menjijikan.

"Arghh,"
Rayna mengerang frustasi lalu beranjak menuju kamar mandi untuk menyegarkan badannya yang tidak ia bersihkan selama lima hari, jorok sekali.

Setelah membersihkan diri Rayna menatap meja belajarnya sudah ada ponsel baru dan catatan kecil diatasnya.

Saya sudah menganti ponsel Nonna, dan saya sudah menambahkan kontak teman-teman Nonna dan kontak penting lainnya.

"Terimakasih."
Rayna mengambil ponsel barunya masih bersih dan nyaman tidak ada spam chat, tidak ada spam video call, tidak ada spam panggilan begitu tenang dan menyenangkan.

Rayna duduk dimeja belajarnya mengambil bingkai foto dilaci meja belajar, menatap lelaki yang dulu sangat ia sukai, lelaki bajingan yang membuatnya begitu terluka dan terpuruk atas setiap perbuatannya, Rayna sudah berhenti, berhenti mencintai Edgar, ya mencintai manusia yang tidak pernah peka terhadapnya memang melelahkan.

Padahal dulu Rayna sudah tahu saat jatuh cinta pasti harus menerima konsekuensinya, yaitu patah hati. karena jatuh itu pasti sakit. apalagi patah, karena bentuknya takkan sama seperti semula lagi. Dan bodohnya saat dia sudah berhenti kenapa Edgar berbalik mencintainya?. Rayna tersenyum Edgar akan mengalami hal yang sama seperti Rayna, ya harus, dia harus merasakan bagaimana dicampakkan dan diabaikan.

Beautiful Goodbye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang