chapter 33 | penantian

3 2 1
                                    

Kami tertawa dan menangis bersama, kurasa perasaan sederhana ini adalah segalanya bagiku, kapan itu terjadi? saat aku melihatmu lagi aku akan menatap matamu dan memberitahumu, aku merindukanmu.

- Jungkook :: Still with you -

•••

Asren bersiap untuk terbang ke Paris, Alesha serta Nicholas mengantarkan Asren ke bandara, Alesha memeluk Asren begitu juga Nicholas. Asren akan segera bertemu dengan Rayna dan membawanya pulang.

Asren tak berhenti menyunggingkan senyum manisnya, dari tadi saat pesawat take off dia terus tersenyum dan membayangkan ekspresi gadisnya, dia tidak sabar untuk memeluknya, menggenggam tanganya dan pulang ke tanah air bersama.

Perjalanan eman belas jamnya berlalu, pesawatnya mendarat di salah satu bandara di Paris, satu orang yang Asren lihat di ruang tunggu, Surya.

"Hei,"
Sapanya, Surya tersenyum dan mengajaknya untuk menuju parkiran. Surya mengantarkan Asren ke hotel milik keluarga Brellyan dan di sana juga acara keluarga Stanley akan di laksanakan lima hari lagi.

"Ray--"
Kalimat Asren terpotong, saat satu orang asing mendekati mereka berdua, dia terlihat tampan. Asren iri, dengki, ria? Oh jelas. Kapan sih dia ga kayak gitu.

"Oh Jimmy Roasren, This is you?"
Dia tersenyum memperlihatkan gigi rapinya, seraya menatap Asren lalu beralih menatap Surya.

"Where is Nonna?"
Tanyanya sembari mengambil ponsel dari sakunya. Asren sekilas melihat looksreen pria ini, tunggu gadis itu mirip.

Jesslyn?

Mantan?

Oh ayolah Asren sudah tidak tolol tapi kenapa otaknya lambat sekali. Sekilas benar-benar mirip seperti Jesslyn, rambut di gerai memakai sweater dan rok selutut tertawa candid kearah kamera dengan pria ini memeluk perutnya.

"Dia akan datang lima menit lagi,"
Ucap Surya.

"Bernadaa,"
Kekekeh pria yang menurut Asren sok ganteng.

"Lima menit lagi ah-ah,"
Sambung Asren seraya tertawa memperlihatkan dimple kebanggaannya.

"Senyummu bagus pantas saja Nonna menyukainya,"
Ucapnya seraya menepuk pundak Asren, lalu berlalu ke kamar yang tidak jauh dari kamar Asren.

"Nonna akan merasa risi jika anda berpakain seperti ini,"
Ucap Surya, Asren dapat mendengarkan keduannya yang saling berbincang.

"C'Mon Surya, I like him, love him when he's upset it's very cute, I feel like kissing him Hahahaha."
Nonna? Siapa yang sedang mereka bicarakan? Jesslyn? bukan. dia sudah memiliki tunangan, siapa? Aira?.

"Dia membencimu,"

"Omong kosong, dia sangat menyukaiku, tau saat kami berciuman?"
Ujarnya seraya menempelkan tangan ke bibirnya.

"Batalkan saja, dia bahkan tidak menyukaimu,"
Lelaki itu tampak berpikir sebelum akhirnya dia tersenyum yakin.

"Aku yang mengobatinya,"
Ucapnya yakin.

"Terserah, tolong garis bawahi dia tidak menyukaimu."

"Ini bisnis dan aku menyukainya, lebih baik kamu diam karena aku sangat menyukainya."

Asren terkekeh mendengar pria itu terus mengoceh dan Surya hanya menanggapi seadanya saja.

Asren memasuki kamarnya, menghirup dalam-dalam udara yang ada di kamar hotel, benar-benar berbeda dengan udara yang ada di rumahnya.

Beautiful Goodbye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang