Chapter 3 | Cowok Songong Tingkat A++

10 3 2
                                    

Penampilan mulu lu pikirin, akhlak noh benerin

•••

Seperti biasa Rayna berjalan dikoridor Starhigh menyapa warga Starhigh. Rayna tak peduli dianggap sok akrab. karena ini lebih baik daripada ia dianggap sombong oleh orang lain. Padahal saat kita ingin berbuat baik orang menganggap itu adalah buah pencitraan dan saat kita bersikap dingin dan tidak peduli orang akan menganggap bahwa dia tak memiliki hati. Yaa Seperti itulah manusia merasa dirinya paling benar.

"Xaeron."
Panggil Rayna, ia tersenyum kearah gadis yang sedang duduk didepan kelasnya, Yola melambaikan tangannya dan tersenyum.

"Yola aja Na,"

"Bagusan Xaeron juga, kelihatan westnya gitu,"
Ucap Rayna tersenyum memperlihatkan deretan gigi rapinya.

"NANA!!!! YOLAAAA!!!"
Teriakan ini adalah malapetaka untuk hidup dua gadis ini, gendang telinga mereka akan rusak. Gadis dengan kuncir kuda itu membenarkan poninya, menata seperti semula lalu tersenyum sumringah.

"Tadaaaaa."
Sella menunjukan 3 tiket nonton. Yola sudah berdiri dan mengambil satu tiket lalu tersenyum kegirangan, seperti bocah yang baru saja mendapatkan permen.

"Ini buat Rayna,"
Dan tiket lainnya diberikan untuk Rayna, Rayna berkedip dua kali lalu berkata, "Gue udah nonton filmnya minggu lalu,"  Keduanya melotot bukankah ini film baru, lalu Rayna.

Untuk menjawab kebingungan ke dua temannya, Rayna terkekeh.
"Sebelum tayang dibioskop, keluarga gue lebih dulu beli, lo bisa nonton diteater rumah gue kalo mau."
Tawar Rayna, kedua temannya melongo sekaya itu hingga memiliki teater pribadi?

"Mau!!!! Bangettttttttt"
Tentu saja mau, siapa yang tidak mau nonton di teater pribadi?. Sella mengambil alih tiket yang ada di tangan Yola.

"Gue ga bisa,"
Semuanya menatap kearah Yola.

"Kenapa Eron?"
Rayna menatap Yola bingung.

"Gue lebih ngehargai kerja keras Sella, dia melakuin berbagai cara supaya dapet tiket gratis dihari pertama tayang, giveaway biasaa haha,"
Sella tertawa lalu memeluk Yola, Rayna tersenyum dia bersyukur memiliki teman seperti mereka.

"Lain kali kalo ada film baru, gue bakal kasih tau kalian,"
Ke dua temannya tersenyum dan memeluk Rayna.

Brukk.

Gumpalan kertas itu baru saja mengenai dahi Rayna, siapa yang melakukan ini?.
Tentu saja Asren, dia tertawa, lebih tepatnya tawa mengejek. Asren mendekat kearah mereka bertiga, ah ralat kearah Rayna.

"Maksud lo apa Sialann!?"
Maki Rayna, selalu saja Asren. Ingin rasanya Rayna mematahkan kepalanya dan menggantung dipintu kamarnya sebagai hiasan.

"Lo punya attitude?, elo kemaren nabrak gue dan dengan mudahnya lo tanya maksud lo apa gitu?. Lo itu harusnya minta maaf sama gue karena udah nabrak gue."

"Chill, cuma kesenggol dikit aja."
Entah kapan Rayna sudah berdiri menyamakan tinggi lelaki itu namun tetap saja Rayna lebih rendah.
"Dan seharusnya elo yang minta maaf sama gue,karena lo udah ga sopan sama gue."
Ucap Rayna, sambil menunjuk kepala lelaki didepannya.

Sebelum Asren menjawab teriakan kencang sudah mendahuluinya.
"ASRENNNNN RAYNAAAAA!. NGAPAIN KALIAN DILUAR MASUK!"
Ucap Bu Dian, Rayna menatap Asren dengan tatapan tajam menusuk begitu pula Asren.

•••

Kantin, surganya para pelajar, dimana mereka mengapresiasikan diri dengan makan Mie Ayam, dan ini yang paling merepotkan bangku dikantin habis, kecuali dua lelaki yang duduk dipojokan masih ada sisa bangku disana.  Ya tunggu apa lagi mereka langsung mendudukan bokongnya pada bangku kantin itu.

Beautiful Goodbye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang