Chapter 5 | Mata Biru

9 2 0
                                    

Manusia yang benar-benar tak ia izinkan untuk kembali ke kehidupannya.

•••

Asren berjalan lemas di koridor sekolah tidak menatap dan tersenyum kearah fansnya hanya berjalan lurus dengan ransel yang sudah ia seret baju lusuh dasi tak ia pakai sepatu yang berbeda tali. Benar kata Rayna kemarin, Asren di sekolah seperti gelandangan namun mengapa banyak sekali manusia yang mengaguminya?.

"Yolaaaaaa~"
Suara Asren lemas dan tak bertenaga, ia menghampiri Yola dan duduk disamping gadis itu lalu mengambil air minum serta bekal makanan Yola, memakan tanpa memerhatikan sang pemilik yang sudah murka melihat makanan yang dimakan oleh lelaki malas ini.

"ASRENNNNNNNNN itu jamuuu dateng bulan."
Yola benar-benar murka ia sudah menjambak Asren dengan keras namun Asren tak merasa.

"Enak kok,"
Ucap Asren santai, ia sudah bertenaga dengan memakan satu sandwich Yola dan satu botol jamu datang bulan, seperti biasa ia akan gila lagi dikelas, berteriak-teriak tak jelas dan joget-joget seperti orang gila. Yola hanya menatap taperware yang menyisakan setengah sandwich  dan jamu datang bulannya habis, Yola bersumpah Asren akan menstruasi setelah meminum jamunya.

"Eh Yol, Rayna itu penyakitan?"
Yola menatap Asren bingung mengapa ia bertanya seperti itu, Rayna sehat-sehat saja dan ia juga gila sama seperti Asren.

"Ngomong bisa ga sih di saring,"

"Jadi gini, gue kemaren ketemu sama dia, dan ga sengaja dia nabrak gue--"
Asren langsung pada inti malas berdebat dengan Yola.

"Lo kali yang nabrak."
Belum sempat menyelesaikan percakapannya Yola sudah memotong cepat.

"Dengerin dulu anjingg,"

"Lanjut cusss."

"Ya gue bilang, jalan tu pake mata bego gitu dia diem aja sambil natap gue bingung kek orang ga kenal gitu, terus dia nanya nih Yol, maaf ini siapa ya."
Asren benar-benar pandai menirukan gaya orang lain, ia menirukan mimik wajah Rayna kemarin dengan sangat pas. Yola hanya tertawa melihat wajah Asren.

"Selamat pagi anak-anak."
Tawa Yola berhenti saat Bu Dian memasuki kelas mereka. Guru dengan kacamata itu mulai mengabsen setiap muridnya.

"Hari ini ulangan Bab Ekonomi,"
Semua anak menganga kecuali Asren, ia tenang ada Yola mudah sekali hanya dengan eskrim gratis Yola rela nilai Asren sama denganya.

"Tapi tempat duduknya Ibu acak ya,"
Kini Asren menganga lebar, ia tak bisa hidup tanpa Yola bagaimana nanti nilainya jika duduk bersama anak yang sefrekuensi denganya. Asren harus berpikir bagaimanapun ia akan tetap ditempat asalnya.

"Asren kamu duduk sama Joni ya," Ucap Bu Dian menujuk arah Asren.

"Bu saya ga bisa berdiri, kursinya udah sayanggggg banget sama saya, dia ga rela kalo saya pindah tempat duduk," ucap Asren mencoba berdiri, dengan wajah memelas.

"Yaudah kalau gitu kamu tetep pake kursi kamu tapi, duduk sama Joni, biar Yola sama Agnez,"

"Masalahnya bu mejanya juga ga mau kalo bukan saya yang nempatin," Asren terlihat Mengelus-elus meja itu.

"Gini aja Yola yang pindah, terus Joni kamu duduk tempat Yola ya," sesaat saat Yola ingin berdiri Asren menggeleng keras ini tak boleh terjadi benar-benar tak boleh.

"Buuuuu!, ga adil masa yang pinter sama yang pinter,"
Kasian Asren selalu mendapat kacang dimana saja.

"Tolong jangan pindahin Yola, kalo Yola pindah saya bisa mati dan jadi fosil selamanyaaaaa,"

"Saya tidak peduli."
Bu Dian tetap pada pendiriannya memang sulit membujuk guru wanita satu ini.

Ya dan akhirnya Nilai Asren 25 ia tidak menjawab semua karena tak mengerti, lagian kenapa ekonomi ini sulit sekali.

•••

Kantin menjadi markas Rayna dan kedua temannya Rayna yang sudah berteriak menertawakan orang lain membuat jokes dan merusak meja kantin.
Seperti itulah Rayna dia mudah menyesuaikan diri ditempat lain.

"Eh cewe songong,"
Suara itu membuat Rayna dan kedua temannya menoleh kearah dua lelaki gelandangan yang masing-masing membawa mie ayam berserta air mineral.

"Bentar gue pernah ketemu, tapi lupa."
Rayna memijit pangkal hidungnya mengingat ingat siapa dua lelaki ini, dan tentu saja tak ingat, ingatan dia sangat lemah.

"Lo pura-pura ga ingetkan,"
Asren memukul kepala Rayna dengan sumpitnya, dan memakan sampai habis mie ayam itu.

"Aahh gue inget lo setan ga tau diri dan yang satu emm siapa sih ihh."
Rayna tampak berfikir keras nama Rico benar-benar sulit untuk disebutkan.

"Nama lo pasti jamett,"
Rayna tertawa namun dua lelaki ini hanya menatap Rayna tak percaya.

"Bego lu, gue Asren"
Ucap Asren tersenyum tampan sekali.

"Dan gue rico bukan jamet, oke inget"
Ini rico yang berbicara.

"Terserah gue lah, mulut-mulut gue juga,"
Rayna tak terima, orang hanya salah saat mengucapkan namanya juga.

Kedua lelaki itu melempari Rayna dengan tisu lalu berkata.
"Bodo Naa"

•••

Rayna duduk mengunggu kelima sahabatnya, duduk di kafe Rainbow milik keluarga Nalyn, ia hanya memesan Boba dengan rasa coklat, minuman yang tengah ngetren dikalangan remaja ini.

"Hiiii,"
Ketiga sahabatnya secara bersamaan, selanjutnya disusul Nalyn dan sekarang tinggal Jesslyn ia selalu saja terlambat.

"Udah lama Na?"
Tanya Aira ia mengambil kentang goreng milik Raynaa.

"Baru 15 menit,"
Semua mengganguk dan sibuk dengan gadget masing-masing, hingga suara nyaring itu mengalihakan atensi mereka, menatap kearah pintu kafe disana Jesslyn bersama dengan seorang lelaki memakai jaket levis.

"Maaf ya udah nunggu lama,"
Jesslyn duduk, ia tak perlu memperkenalkan lelaki yang bersamanya ini tentu saja mereka tahu kalau lelaki ini adalah sepupunya Jesslyn, dan Rayna? Dia melupakan lelaki ini.

"Apa kabar,"
Suara itu, Rayna yang sedari tadi fokus pada gedgetnya kini menatap lelaki itu, begitupula dia tatapan mereka bertemu, netra biru itu, Rayna bergetar hebat. Lelaki itu tentu saja mengenali Rayna ia tersenyum lebar kearah gadis yang ia cari selama ini.

"Naa."
Semua melongo Rayna menyiram lelaki itu dengan boba-nya.

"Na lo kenapa?"
Nalyn khawatir akan kejadian itu, kejadian 5 tahun lalu, kejadian yang membuat orang yang penting Dalam hidupnya juga hidup Rayna pergi.

Rayna hanya mengeleng netranya tetap menatap netra biru itu, ia mengambil ponsel menelfon seseorang dan berjalan keluar tanpa berpamitan kepada Teman-temannya.

"Naaa, Rayna."
Nalyn ingin mengejar Rayna namun ditahan oleh Lovyra gadis blesteran kanada itu menahan Nalyn untuk membiarkan Rayna sendiri terlebih dulu.

•••

Gengs keribetan sekolah online : Google drivenya susah, lama loadingnya huhu><

Terimakasih telah membaca cerita Beautiful Goodbye

With love,
Starla Cinta a.k.a istri sah Park Ji Min^^

Jangan lupa follow instagram rynmhrni_

Beautiful Goodbye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang