B 6

4.3K 275 6
                                    

"Biy lo ikutan ajalah. Si Aida spam gue nih, ganggu bener." Ucapan Bayu mendapat tatapan dari semua orang di ruang keluarga.

Selepas makan malam, mereka memang biasanya berkumpul sebentar di ruang keluarga.

"Ikut apa bang?" Tanya Bunda penasaran.

"Eh, abang belum bilang akhir pekan ada malam keakraban ormawa?"

"Ayah yang lupa bilang ke Bunda,"

"Bilang apa?" Tanya Aya pada Aldi.

"Kemaren Bayu izin pake vila buat acara kampus. Izin mau ikut acara itu juga."

"Lhoh acaranya di vila kita?" Bayu mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Biya.

"Bela ikut dong bang,"

"Kamu bukannya ada persiapan tryout dek?"

"Iya ya, padahal mau ikut,"

"Kapan-kapan liburan sekeluarga lagi kesana. Kalau akhir pekan ini Ayah ada tugas dari kampus." Ucap Aya membuat Bela mengangguk antusias.

"Janji ya Nda?"

"Tanya bapak supir dong,"

"Beneran ya Yah?" Aldi mengangguk. Ia pikir keluarganya memang sudah cukup lama tidak liburan bersama.

"Insya Allah."

"Masa ke vila lagi Yah, pantai dong." Sahut Biya.

"Kalau itu tanya supir yang masih muda sanggup engga."

"Gak, lo kira ngetir berjam-jam nggak capek." Sahut Bayu cepat.

"Hilih, gantian sama gue. Lagian lebay amat berjam-jam, ga nyampai 2 jam juga."

"Yang ada kita ke rumah sakit gak jadi liburan."

"Jahat bener sih, gue bisa bawa mobil kali,"

"Bisa nabrak,"

"Engga, buktinya gue ada SIM,"

"Alah itu buat SIM dibantu bokap Aida yang polisi, lo pikir gue gatau,"

"Gue tetep ikut tesnya ya,"

"Mana ada, pa-"

"Udah udah. Kalian ini udah gede masih aja ribut mulu," ucap Aya menghentikan pertengkaran anak kembarnya. Sementara Aldi justru tersenyum, ia jadi ingat dulu dirinya dan Aya pun seperti itu. Bahkan setelah memiliki anak.

"Pantai ya Ayah? Ntar yang nyetir Ayah sama Biya, Biya bisa kok bawa mobil."

"Bukannya Ayah meragukan, tapi untuk perjalanan jauh jangan dulu ya Kak,"

Biya memanyunkan bibir. Ia ingin ke pantai! Terkahir dirinya melihat laut saat masih SMA, sudah sekitar 4-5 tahun yang lalu, itupun sebelum mereka pindah ke kota ini.

"Bay, ayolah. Sesekali nyenengin gue,"

"Nggak." Sahut Bayu tegas.

"Dek, kamu juga pengen ke pantai kan?" Bela mengangguk antusias.

"Ayo bang, terakhir ke pantai Bela masih kecil lho,"

"Tuh kan Bay, lagian dari sini kan pantainya nggak jauh-jauh banget."

"Iya kalau kita di kota, ini kita di kaki gunung tengah daratan kakak."

"Lebay lo, rumah kita masih jauh dari gunung."

"Ya tapi lebih jauh pake banget kalau ke pantai,"

"Halah, lo aja sama temen-temen motoran ke pantai."

B [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang