B 42

3.6K 300 14
                                    

"Biy,"

"Hum?"

"Mau ikut family gathering kantor nggak?"

"Dimana?" Tanya Biya, jujur ia malas dengan acara kumpul-kumpul semacam itu.

"Panta-"

"Mau mau!" Seru Biya semangat.

Biya dan pantai. Seharusnya Derren tidak perlu bertanya.

"Nanti pakai mobil sendiri ya, biar pulangnya bisa belakangan terus beli jajanan abang-abang lagi."

Tuh kan, lihat saja betapa antusiasnya Biya.

"Yakin? weekend ini lho? Katanya mau istirahat."

"Istirahatnya bisa ditunda demi pantai."

"Oke kalau kamu setuju."

"Yey, terima kasih."

"Tapi nanti disana mungkin aja banyak yang bawa keluarganya, termasuk anak-anak." Ucap Derren tak yakin.

"Bukannya bagus? Aku suka anak-anak, ah pasti menyenangkan." Jawab Biya masih antusias.

"Maksud aku, mungkin aja nanti banyak yang tanya, pertanyaan semacam...

**

"Oh udah lama nikahnya? Kok belum gendong momongan?" Ucap Ibu dari anak yang saat ini Biya gendong.

Ia sedang mengembalikan si kecil yang sedari tadi tidak mau lepas darinya sementara sang Ibu justru asik bermain ponsel. Sebenarnya ia masih senang bermain dengan si kecil, tetapi karena sudah saatnya acara penutup ia harus mengembalikan kepada ibunya.

"Iya, itu udah cocok banget lho mbak. Jangan ditunda." Sahut ibu yang lain.

Biya tersenyum. "Doakan aja ya, Bu." Kata Biya sebelum meninggalkan kumpulan ibu-ibu muda itu.

"Ditanyain aneh-aneh?" Tanya Derren saat Biya kembali duduk disampingnya dengan muka cemberut.

"Biasa, udah cocok kapan nyusul."

Derren menggenggam tangan Biya menyalurkan ketenangan.

"Mau jadi beli cilok?"

"Ayo!" Sahut Biya bersemangat.

****

"Derren."

"Hum?"

"Pasti Papa Mama pengen banget punya cucu ya?" Tanya Biya melihat mamanya begitu antusias menggendong anak Bayu.

"Tuh udah ada anaknya Bayu," Jawab Derren paham akan kemana arah pembicaraan ini.

"Cucu kandung maksudku Der,"

"Kalau udah waktunya kita kasih. InsyaAllah." Ucap Derren menepuk beberapa kali puncak kepala Biya.

Biya mengangguk. "Ayo kesana, udah dipanggil Diva tuh." Ajak Derren menggandeng tangan Biya.

"Mau mamam hum?" Tanya Biya pada bayi 14 bulan yang digendong mama Derren. Bayi kecil itu justru merentangkan tangannya minta di gendong.

"Ow mau ikut aunty? Sini sini gendong aunty."

"Lengket banget sama kamu, Biy." Kata Mama Derren setelah si kecil berpindah ke gendongan Biya.

"Gimana nggak lengket tiap weekend ketemu aunty mulu." Sahut Bayu yang sedang membantu istrinya menyiapkan makan siang untuk mereka.

"Harusnya bersyukur Bay, anak lo gue jagain jadi kalian bisa kencan."

"Iya tuh, terima kasih ya kakak ipar," Sahut istri Derren setuju.

B [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang