Chapter 4

635 108 61
                                    


Tak terasa jam istirahat kedua sudah selesai dan DaChaeTzu saat ini hendak masuk ke kelas.

"Aihh kok cepat sekali yak,perasaan aku baru saja mau bernafas" keluh bayi macan

"tidak segitunya juga bodoh. Kau saja yang memboros waktu,harusnya tadi kau tidak usah lari saat Dahyun akan membunuh kita." Ujar Tzuyu yang mendapatkan tatapan tajam dari Dahyun.

"Kalian benar benar ingin tersisa nama saja?! Akan kukabulkan. Ingin dengan cara apa? Mutilasi,dipanggang,digantung ah atau operasi saja. Aku belum pernah melakukannya tetapi setidaknya aku tahu bagaimana cara mencabut otak kalian,,,huhu pasti itu akan asik." Ujar Dahyun beserta senyum anehnya yang membuat Chaeng dan Chewy merinding.

"uhmm tidak jadi Dahyun..aku tahu kau adalah seorang malaikat yang paling baik dan tidak sombong. Lagipula aku masih harus tetap hidup untuk menunggu game yang akan dirilis bulan depan" ujar Tzuyu dianggukan Chaeyoung

"Nee Dahyunnieee~ aku masih mau bermain game. Tolong jangan bunuh aku jusseyo" kata Chaeyoung sembari menunjukkan aegyo pada Dahyun.

"Eww bisakah kau berhenti,aku jyjyk melihat wajahmu. Enyah!" ujar Dahyun kemudian mempercepat langkahnya ke kelas dan... ChaeTzu? Mereka terkekeh ditempat karena berhasil menggoda Dahyun.


Dengan tenang dan damai Dahyun mengerjakan soal yang diberikan ssaem pada mereka sampai sampai konsentrasi Dahyun buyar akibat duo macan tutul yang mengganggunya dengan sebuah kertas yang bertuliskan 'SaiDa, i love you 😚😚😚'


Dahyun menatap tajam kedua sahabatnya yang artinya

"akan kubunuh kalian"


Chaeyoung dan Tzuyu hanya menjulurkan lidah mereka pada Dahyun yang membuat Dahyun menahan amarah.


'aghh terima kasih untuk kalian,sekarang aku tidak bisa fokus lagi' batin Dahyun karena wajah Sana selalu terbayang dalam penglihatan Dahyun. Wajah yang sempurna dengan mata yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Hidung yang mancung dan tajam,serta....bibir... yah bibir itu,ingin ku- tunggu sebentar.


Dahyun menggeleng gelengkan kepalanya,menampik pikirannya yang mesum.

'Ya Tuhan kenapa aku jadi byuntae begini'

Chaeyoung dan Tzuyu memperhatikan sikap Dahyun sembari menatap bingung.


"Apa dia Dahyun yang kita kenal?" tanya Chaeyoung pada Tzuyu karena sedari tadi Dahyun tidak hentinya menggeleng gelengkan kepalanya.

"coba kau tanya sendiri" saran Tzuyu

"baiklah" Chaeyoung mendekatkan jaraknya pada Dahyun.

"Dahyun-ah apa ini benar benar kau?"

"Bukan! Aku adalah sebuah hantu yang memiliki dendam pada bayi macan yang pendek dan tiang listrik yang besar" ujar Dahyun. Chaeyoung mengusap ngusap dagunya dengan tangan agar terlihat seperti seseorang yang meneliti kebenaran.

"Ternyata kau memang Dahyun" ujar Chaeyoung kemudian kembali ke tempatnya semula sementara Dahyun menatap datar sahabatnya yang bodoh dan tidak masuk akal itu.


Jam pulang sekolah pun tiba. Semua siswa mulai membubarkan diri dan pulang kerumah. Dahyun yang hendak ke tempat parkir bersama Chaeyoung dan Tzuyu,tiba tiba berpapasan dengan Sana yang bersama dengan Momo dan Mina.

Our Obsession [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang