"Jadi sudah sampai sini saja,yang penting kau sudah menguasainya kan. Kalau ada apa apa atau soal yang membuatmu bingung,jangan takut untuk bertanya" ujar Sana sembari merapikan kembali buku bukunya.
"Nee ajumma" ujar Dahyun
"Yak kau memanggilku apa?" Tanya Sana dengan kesal.
"A jum ma= ajumma" kata Dahyun dengan mengeja setiap suku kata
"Aku belum setua itu untuk dipanggil ajumma,dasar bocah ingusan!"
"mwo?! aku juga tidak sekecil itu untuk dipanggil bocah ingusan" kata Dahyun yang hanya membuat Sana malah tertawa
"Hahaha tapi aku rasa kau sangat cocok dengan julukan itu" ujar Sana sembari memegang perutnya karena terlalu lama tertawa. Di selah selah tawa Sana,senyum Dahyun pun bersinar ikut bahagia melihat Sana tertawa.
"Aduh aduh tunggu sebentar perutku sakit" ujar Sana mencoba untuk memberhentikan tawanya.
"makanya jangan banyak ketawa,inikan masih diperpustakaan,kau ingin kita dihukum karena pengawas mendengar tawamu yang sama seperti nenek sihir itu?"
"heh!" ujar Sana dan memukul pelan lengan Dahyun karena berani mengatainya.
"Apakah aku salah? Itu fakta" kata Dahyun dengan santai. Sana yang akan memukul dengan cepat Dahyun menghindar kemudian lari lalu terjadilah kejar kejaran.
"Yak jangan lari kau bocah ingusan" dengan menambah kecepatan Sana berlari
"Cobalah tangkap aku menggunakan sihirmu wlee" ujar Dahyun sembari menjulurkan lidahnya.
Meskipun sudah maksimal namun tetap saja Sana tidak berhasil menangkap Dahyun.
"hah orang tua sepertimu tidak dapat mengejarku" ujar Dahyun dengan bangga
Mereka bahkan berkejaran sampai ke kantin.
"uhh kau hanya menang karena waktu,jika saja ini istirahat sudah ku pastikan kau tertangkap bocah kecil" tepat setelah Sana mengatakan hal itu bel pun berbunyi.
"ho ho sepertinya nasibmu buruk" ujar Sana sembari mengepalkan tangannya.
"Au! Mian, mianhae! Aku tidak akan mengulang" ujar Dahyun namun tidak di dengar Sana,ia terus menyubit pinggang Dahyun.
"ampun Sana-sshi au!Sana unnie?Sanake au! Sana-chan" sepertinya Dahyun berhasil membuat Sanake berhenti setelah berkali kali memanggil nama panggilan Sana.
"Wow coba lihat disini,sepertinya teman kita bersama seniornya sedang melakukan hal cinta disini" kata Chaeyoung yang tiba tiba datang.
"yak sedang apa kalian disini?!" tanya Dahyun karena terkejut.
"seharusnya kami yang menanyaimu itu,disini kan kantin lagipula sudah bel istirahat tidak heran jika kami datang ke sini. Bagaimana denganmu?" ujar Tzuyu sembari menaik turunkan alisnya.
"a- aku sama seperti kalian" kata Dahyun dengan gugup sementara Sana hanya memperhatikan mereka.
"benarkah? Lalu kenapa dengan Sana dan juga... tadi hanya ada kalian berdua disini,apakah kalian benar benar pac-
"Ani- seperti yang aku bilang kemarin rekan!" ujar Dahyun memotong ucapan Tzuyu dengan cepat.
"Oh? Sana? Kau disini rupanya...kami tadi mencarimu,ternyata kau disini" ujar Momo yang baru saja datang bersama Mina
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Obsession [√]
RomanceMenceritakan tentang Dahyun yang mulai tertarik dengan seseorang yang baru saja ia temukan. Lantunan piano memulai kisah mereka, akankah berakhir dengan baik? atau bahkan buruk? Cinta dan terobsesi adalah hal hang berbeda, apakah Dahyun mencintai Sa...