Chapter 17

426 84 16
                                    


Saat ini seorang gadis masih berada dikasurnya. Hari sudah gelap sama seperti suasana hatinya yang gelap tidak ada ketenangan.


Kali ini bukan karena suara teriakan serta jeritan amarah yang terus dilontarkan oleh kedua orangtuanya, namun kini dirinya termenung akan seorang gadis yang sudah menjadi kekasihnya itu.


Mengabaikan suara berisik diluar sana, Dahyun sudah terbiasa akan suara-suara itu. Tapi kali ini berbeda, kondisi Dahyun saat ini sedang dilanda berbagai masalah, emosinya belum stabil.


Dahyun menghela nafas kasar lalu segera berdiri dari tempatnya, keluar dari kamar kesayangannya menghampiri sumber kericuhan.


Dilihatnya ruang tamu yang sudah berantakan dengan berbagai kertas yang terjatuh dilantai, pecahan guci serta kursi ruang tamu yang sudah terlantar begitu saja.


Dilihatnya kedua insan yang sangat ia cintai sedang berdebat sembari mengangkat kedua tangan mereka berusaha saling memberikan luka. Dahyun mengalihkan pandangannya menuju dapur dekat dekat ruang tamu.


Dapat dirinya lihat beberapa maid yang berkumpul dengan wajah ketakutan. Dahyun tau mereka ingin menengahi pertengkaran ini namun mereka takut kehilangan pekerjaannya.


Dahyun berjalan menuju kedua orangtuanya itu, berusaha menengahi mereka namun semua ucapan yang dilontarkan hanya dianggap angin lalu.


"Katakan padaku, kamu berselingkuhkan dengan asistenmu itu! Aku melihatnya!" Teriak Mrs.Kim

"Hey jangan asal bicara! Dia hanya membantuku bekerja, memangnya kamu! Cuma bisa merengek meminta uang untuk membeli berbagai barang mewah namun tak berguna itu!" Teriak Mr.Kim

"Setidaknya aku tidak mengkhianatimu! Lagipula aku juga bekerja, tak selamanya aku meminta uang padamu!"

"Aku tak pernah berkhianat! Aku tidak berselingkuh, otak kecilmu itu sudah dipenuhi rasa cemburu!"

"Oh jadi kamu bilang aku cemburuan? Kamu tuh posesif! Memangnya kamu tak ingat? Bahkan aku tak boleh keluar dengan diantarkan supir hanya karena kamu takut aku berselingkuh. Jadi sekarang siapa yang cemburuan? Siapa yang posesif? Seharusnya kamu bersyukur aku masih bersamamu, aku tak yakin wanita diluar sana ingin menerima sifatmu itu"

"Oh jadi kamu menyesal menikah denganku Kamu mau kita cerai? Baiklah aku menyatakan tala-"

"DIAM! Kalian berdua diam!" Teriak Dahyun memotong ucapan Mr.Kim


Plakk..


Dahyun sontak memegang pipi kirinya, mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Kulitnya yang putih pucat membuat bekas tamparan itu terlihat jelas.


"Kamu yang diam! Kamu itu cuman anak kecil yang tidak tau apa-apa dan dengan kurang ajarnya kamu berani membentak orangtuamu sendiri" Bentak Mrs.Kim setelah menampar Dahyun.

"Aku anak kecil? Terus saja sampai aku nanti punya anak masih disebut anak kecil! Setidaknya jika aku masih anak-anak aku jauh lebih bersifat dewasa daripada kalian yang kerjaanya hanya melempar-lempar barang dan melontarkan kata-kata tajam untuk menyakiti satu sama lain!" Balas Dahyun sinis.

Our Obsession [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang