Chapter 24

720 83 21
                                    


Kedua kaki itu terus melangkah menuju sebuah café, kedua sahabatnya itu pasti sudah menunggu dirinya. Salahkan saja Dahyun yang mengajak dirinya berbicara hingga kini dirinya terlambat menemui sahabatnya itu.


Sana sudah menyiapkan kedua telinganya yang nantinya akan panas karena mendengar ceramah-an sahabat-sahabatnya itu.


Dirinya sudah memasuki café itu, mengedarkan pandangannya mencari kedua sahabatnya itu. Helaan nafas lega ia keluarkan saat melihat kedua sahabatnya itu duduk sembari berbincang santai.


Sana menghampiri mereka, duduk dikursi yang sudah disediakan. Kedua sahabatnya itu hanya menatap Sana datar, ingin memarahi tapi mereka malas mengeluarkan energy mereka untuk Sana.


"Sudahlah aku akan memarahimu kapan-kapan saja, otakku masih lelah belum lagi rumus-rumus tak jelas itu masih terngiang-ngiang dikepalaku" Keluh Momo.

"Pesan minuman dan makanan dulu, kau terlihat seperti orang yang tak pernah makan seumur hidup" Ujar Mina.


Sana menurutinya, dirinya memesan makanan ringan serta minuman. Sana kembali dengan pesanannya itu.


"Kurasa tidak ada waktu lagi, kau makan saja dan kami akan berbicara" Ujar Momo.


Sana hanya mengangguk-anggukan kepalanya sembari mengunyah makanan yang ia pesan. Mina yang melihat itu hanya menghela nafas kasar dan mulai berbicara.


"Kami berdua tidak ingin kau dan Dahyun putus" Ujar Mina serius.

"Diam! Makan saja, kami yang jelaskan, jangan memotong atau aku potong kepalamu ular!" Kesal Momo saat melihat wajah protes Sana.

"Okay kalau kamu anggap Dahyun posesif. Tapi Sana, posesif itu bentuk cintanya padamu" Ujar Mina.

"Terkadang Heechul juga posesif kok, tapi aku tak masalah karena itu bentuk cintanya untukku" Ujar Momo.

"Tapi aku benci sikap posesifnya itu!" Marah Sana.

"Itulah tugasmu sebagai pacarnya! Ubah sikap dia yang tidak kamu sukai menjadi yang kamu sukai, Kalau tidak bisa diubah, kamu harus menerimanya. Kenapa hanya dengan 1 kesalahan kamu melupakan semua sikap manis serta perhatiannya padamu?" Kesal Mina.

"Gini ya Sana, belajar dariku dan Heechul, gini nih susahnya kalau punya teman pertama kali pacaran lalu keras kepala lagi" Kesal Momo.

"YAK-"

"Diam! Dulu awal-awal kita pacaran juga Heechul melarangku bermain dengan kalian. Tapi disitu aku meyakinkan Heechul, aku terus sabar. Lihatlah sekarang, dia sudah tak melarangku lagi. Kunci dalam sebuah hubungan hanya kesabaran dan kesetiaan. Toh kutanya Dahyun punya salah apa sama kamu kecuali posesif huh?" Ujar Momo diakhiri pertanyaan.

"Dia rela tuh beliin kamu ini itu, antar jemput kamu. Semua orang itu ada kekurangannya Sana, mau sampai Gajah bertelurpun kamu tidak akan menemui pacar yang sempurna. Justru tugas kita itu untuk saling melengkapi sehingga bisa sempurna" Nasehat Mina.


Sana terdiam mendengar nasehat kedua sahabatnya itu, dirinya hanya bisa mengaduk-aduk jus-nya dengan sedotan. Pandangannya menerawang pada peristiwa beberapa saat yang lalu dimana Sana menyakiti perasaan Dahyun.

Our Obsession [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang