"Bukannya kamu pernah bilang? Kau ini pelupa ya? Pabo-ya" Ujar Dahyun gugup.
"Ishh berani sekali kau menghina kakak kelasmu" Kesal Sana.
"Ini bukan disekolah jadi aku tak takut wlek" Ledek Dahyun.
"Ckk.. kajja kita pulang" Ujar Sana.
Dahyunpun menganggukan kepalanya, dirinya menarik tangan Sana, menggenggamnya dengan erat seakan tak mau terlepaskan.
'Perasaan aku tak pernah mengatakan alamatku, huh mungkin Dahyun benar aku pelupa' Batin Sana.
Merekapun pulang bersama menggunakan mobil Dahyun. Entahlah hari ini Dahyun lebih sering tersenyum, mungkin ini hari terindahnya.
Setelah sampai dirumahSana, Dahyun segera pamit untuk pulang. Sanapun melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan yang pastinya dibalas oleh Dahyun.
Sekarang Dahyun berada dimobil sendiri, dirinya sesekali tersenyum menatap kursi mobil disebelahnya itu. Lebih tepatnya pada kursi yang tadi Sana tempati.
"Arghh sepertinya aku mulai gila" Ujar Dahyun sembari mengacak rambutnya.
Tin...
Hampir saja dirinya tertabrak mobil didepannya. "Maaf pak" Teriak Dahyun
Untung saja sang pemilik mobil yang ingin ditabrak tak memperpanjang masalah ini sehingga Dahyun bisa pulang cepat ke mansionnya itu.
Huh memang ya cinta membutakan, lihatlah Dahyun sampai tak lihat mobil didepannya, untung saja dirinya tak terluka. Mobilnya sih sedikit lecet namun orang kaya seperti Dahyun bisa membelinya lagi, jadi untuk apa merengek?
Daripada menghabiskan waktu untuk merengek lebih baik dirinya mencari informasi mendalam tentang Minatozaki Sana, cinta pertamanya.
Bahkan Dahyun mempunyai sebuah notebook khusus menulis fakta-fakta tentang Sana. Sekalipun itu informasinya yang sangat privasi.
Sesampainya dirumah, dirinya segera memasuki kamarnya, membersihkan tubuhnya seklaigus berganti pakaian. Setelah merasa segar, Dahyun segera mengambil posisi rebahan di kasurnya.
Memejamkan mata bersiap menyelami dunia fantasinya. Hari ini begitu melelahkan namun sangat menyenangkan karena hampir seharian ini dirinya bersama Sana.
Ting...
Dahyun mengerutkan dahinya, tumben sekali ada yang mengirim pesan padanya dijam segini. Dia tau pasti pelakunya bukan kedua anak dajjal itu karena mereka tau kalau ini jam tidurnya. Mereka berdua masih menyayangi nyawa mereka, jadi mereka tidak mungkin menggangu elang es ini.
Dahyunpun mengambil ponselnya yang terletak di meja samping kasurnya. Sebuah notifikasi Instagram, dan ternyata pelakunya adalah Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Obsession [√]
RomansaMenceritakan tentang Dahyun yang mulai tertarik dengan seseorang yang baru saja ia temukan. Lantunan piano memulai kisah mereka, akankah berakhir dengan baik? atau bahkan buruk? Cinta dan terobsesi adalah hal hang berbeda, apakah Dahyun mencintai Sa...