Chapter 20

447 70 17
                                    



Benar juga, Sana juga masih tidak yakin dengan perasaannya pada Dahyun. Kalau dipikir pikir mungkin rasa kasihannya mendominasi disituasi saat ini.



Dahyun pov

Aku sangat senang hari ini. Bertemu dengan calon mertuaku (?)  Ah aku tidak tahu aku berharap mereka akan menjadi mertuaku kedapan nanti. Mendengar pernyataan Sana bahwa aku pacarnya membuatku semakin percaya kalau Sana serius dengan hubungan kita.


Xixixi aku kadang merasa sebahagia ini. Membayangkan diriku bersama Sana berdiri didepan kedua orang tuaku dan orang tua Sana dengan janji yang akan kupegang seumur hid-


Ah aku terlalu mengkhayal tinggi. Hah ~ didepan orang tua yah?


Aku tidak yakin dengan itu,mungkin kebahagiaan ku hanya bisa kurasakan sesaat. Karena jangan lupakan bahwa aku akan kembali ke 'neraka' lagi. Jangan salahkan aku menyebutnya neraka,karena disanalah aku menderita.



Dahyun pov end


Mobil Dahyun sudah terlihat memasuki perkarangan mansion Kim. Dengan segera Dahyun memarkirkan mobilnya kemudian turun. Dahyun menetapkan langkahnya untuk masuk. Berharap didalam tidak ada orang yang dia tidak ingini ada.


"Dahyun,kamu sudah pulang nak?" ujar eomma Dahyun dengan lembut.


Sebenarnya Dahyun terkejut namun Dahyun harus bersikap tenang saat ini. Dahyun bisa saja lulu saat ini namun hatinya sudah lebih dahulu mengeras seperti bongkahan es yang sangat susah untuk mencair.


"Bukan urusanmu!" balas Dahyun kemudian kembali berjalan ke arah kamarnya tidak


Pintu ditutupnya kasar. Apakah ia terlalu berlebihan? Entahlah. Setidaknya ia masih menanggapi pertanyaan darinya daripada ia memang enggan sama sekali untuk berbicara bukan?


Dahyun bergegas mengambil bukunya,bersiap untuk belajar. Dahyun sudah terbiasa menghabiskan waktu dengan buku buku ini,sebenarnya bisa saja ia mengganti kebiasaannya ini namun sulit. Ia sudah terlalu nyaman dengan ini.


Beberapa pelajaran terasa sedikit susah namun berkat otak cerdas yang Dahyun miliki. Tidak memerlukan waktu lama ia langsung mendapatkan solusinya.


Sepertinya Dahyun melupakan satu hal


Sana!


Benar Dahyun lupa menanyai kabar Sana.


Segera Dahyun meraih ponselnya yang terletak tepat disamping buku.


Dahyun terkejut mendapati beberapa pesan masuk dari Sana. Kalo dilihat pesannya sudah 3 jam yang lalu. Bagaimana bisa Dahyun tidak mendengar atau menyadari akan notifikasi yang masuk dari ponselnya.

Our Obsession [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang