Chapter 13

498 88 23
                                    


Hari terus berganti, kini hari kedua Dahyun dan Sana menjadi sepasang kekasih. Hari ini mereka berangkat ke sekolah bersama mengunakan mobil milik Dahyun yang pastinya dikendarai oleh Dahyun.


Tidak mungkinkan Dahyun menyuruh supirnya, mereka tidak bisa bermesraan jika ada orang lain. Selama perjalanan Dahyun menyetir menggunakan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya menggengam tangan kanan Sana.


Sanapun tak keberatan, ia juga membalas genggaman Dahyun sambil bermain ponselnya dengan menggunakan tangan kirinya.


"Sana, nanti kita kencan setelah les ya" Ujar Dahyun.

"Ndee, kau les fisika dulukan baru piano?" Tanya Sana.

"Ndee aku ikut les piano dengan waktu yang sama denganmu agar kita sekelas" Jawab Dahyun.

"Hohoho dasar bucin!" Ejek Sana.


Dahyun menghiraukan ejekan Sana tapi juga tak membantahnya. Toh dia juga tau kalau dirinya termasuk golongan bucin.


Sana sendiri terkekeh kecil melihat Dahyun yang tak berani membantahnya. Tak lama setelah itu, mereka sudah sampai di area sekolah.


Setelah selesai memakirkan mobilnya, Dahyun keluar dari mobil dan segera membuka pintu Sana. Sana tersenyum akan perlakuan manis Dahyun. Merekapun menyelusuri koridor sekolah sambil berpegangan tangan.


Dahyun mengantarkan Sana ke-kelasnya terlebih dahulu, sedikit menyapa kedua sahabat Sana, lalu dirinya pergi ke kelasnya.


Sana melambaikan tangannya pada Dahyun sebelum gadis tahu itu pergi, pastinya Dahyun membalas lambaian tangannya itu.


"Ekhem.. PJ lagi boleh ga?" Tanya Momo.

"Iya yang kemarin kurang mengenyangkan" Ujar Mina.

"Ga ada!" Jawab Sana tegas.

"Huh.. pelit! Nanti aku minta ke Dahyun aja" Ujar Momo.

"Ga ada ya! Itu namanya pemerasan!" Ujar Sana kesal.

"Baiklah jangan mencari masalah sama ular berbisa ini" Ujar Mina.

"Siapa yang ular huh?!" Sinis Sana.

"Iya iya shiba inu" Ujar Momo.

"Yakk!"


Momo dan Mina hanya tertawa mendengar seruan Sana, salah siapa punya wajah yang mirip dengan shiba inu.


Sedangkan dilain sisi, Dahyun yang baru saja memasuki kelasnya sudah disambut oleh kedua sahabat dajjalnya, ya siapa lagi jika bukan Chaeyoung dan Tzuyu?


"Hohoho kudengar tadi sih ada yang pegangan tangan sama pacarnya selama di koridor" Goda Chaeyoung.

"Oh ya? Siapa tuh Chaeng?" Goda Tzuyu.

"Aku! Puas?!" Kesal Dahyun.

"Oh ngaku ya? Dasar Bucin!" Ejek Chaeyoung.

Our Obsession [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang