Darah Dan Air Mata

401 41 3
                                    

10 hari telah berlalu, bahkan Sarada sudah melewati masa kritisnya dengan cukup baik. Kondisi gadis bersurai raven itu berangsur-angsur membaik seiring dengan rajin nya meminum obat dan juga makan makanan yang hambar tapi berprotein tinggi hingga akhirnya gadis itu diizinkan untuk keluar dari rumah sakit.

3 hari yang lalu, dirumah sakit tempat dimana Sarada dirawat terjadi perselisihan diantara keluarga Hyuga dengan keluarga uchiha karena memperebutkan hak asuh Sarada.

Neji dan juga tenten yang ingin membawa Sarada untuk ikut bersama mereka pergi ke London selama 6 tahun sedangkan Sasuke dan juga sakura yang bersikeras untuk melarang Neji dan juga tenten untuk membawa putri kecil mereka. Apalagi 6 tahun itu bukan waktu yang singkat dan tidak ada orang tua yang rela dipisahkan dari anak kandungnya kecuali jika orang tua itu tidak menyayangi anak kandungnya sendiri.

Meskipun Sasuke dan juga sakura sering mengabaikan putri kecil mereka karena kesibukan pekerjaan. Akan tetapi, jauh dari lubuk hati mereka yang terdalam mereka sangat mencintai putri kecil mereka itu hanya saja mereka juga memiliki tanggungjawab yang lebih bahkan bersangkutan dengan kehidupan seseorang.

Iya Sasuke dan juga sakura juga tau jika selama ini putri kecil mereka sering merasakan kesepian. tapi mau bagai mana lagi? Mereka juga bekerja bukan hanya sekedar untuk mencari uang semata melainkan untuk menjalankan serta mewujudkan apa yang sudah menjadi impian dan cita-cita mereka ketika masih remaja.

Tapi pada akhirnya Neji dan juga tenten lah yang harus mengalah dan pergi keluar negri tanpa membawa gadis kecil yang sudah mereka anggap sebagai anak kandung sendiri dikarenakan mereka sadar jika Sasuke dan jua sakura adalah orang tua kandung Sarada dan mereka juga lah yang lebih berhak untuk untuk memegang hak asuh Sarada.

Saat ini Sarada sedang mempelajari tata cara menyetir motor dengan baik dan benar agar tidak masuk ke dalam got atau bahkan terjebak dalam lubang selokan.

Aldriano yang bertugas untuk menyetir dengan helm berwarna hitam yang melekat begitu pas di kepalanya tapi masih bisa dilepas alias tidak menjebak kepala bulatnya sedangkan Sarada sedang duduk dibelakangnya untuk mendengarkan penjelasan dari kakak nya mengenai materi balapan.

Bahkan kedua telinga nya juga menyimak dengan seksama berbagai macam teknik balapan agar bisa menjadi pemenang dan yang paling tercepat akan tetapi harus tetap mangutamakan keselamatan dan keamanan.

Entah itu di jalan raya atau bahkan di sirkuit. setiap pembalap harus bisa menguasai motor mereka dan memiliki skill tinggi untuk mengendalikan nya agar terhindar dari segala kecelakaan yang bisa mengancam keselamatan nyawa mereka apalagi mereka hanya memiliki satu nyawa jadi harus menjaga nya dengan baik karena tidak akan ada orang yang menjual nyawa secara percuma ataupun berbayar.

Dan sekarang Sarada dan juga kakak nya itu sedang dalam perjalanan menuju sirkuit. Tempat yang sering digunakan oleh kakaknya untuk melatih skill balap yang dimiliki olehnya agar kemampuan miliknya itu tidak merosot atau bahkan gagal fokus.

"Nii-san apa hari ini kau tidak sibuk?".tanya Sarada sembari memeluk tubuh kakaknya dari arah belakang dan meletakan dagunya diatas pundak Tegap milik pemuda tampan itu

"Hah? Apa? Kau ingin bubur? Bubur apa yang kau inginkan? Bubur ayam jago? Ayam bertelur? Bubur sapi? Atau bubur kambing?".tanya Aldriano yang sudah ngelincur tidak jelas karena ia merasa bahwa telinga nya ini sedikit sengklek hingga tidak bisa mendengar suara dengan benar

"Sibuk Nii-San bukan bubur!".teriak Sarada sedikit kesal karena setiap kali naik motor bersama pasti kakaknya itu sering mengatakan hah? Hah? Hah? Dan hah! Sudah seperti orang yang telinganya kemasukan bensin sebanyak satu liter saja

"Iya aku mendengar nya. Kau mau bubur bukan? Tapi selama di rumah sakit kau sudah mengkonsumsi bubur sebanyak 1 ton jadi berhentilah memakan makanan yang lembek itu! Karena nanti tubuhmu akan ikut lembek seperti karet tau!".ketus Aldriano sembari melirik ekspresi wajah adiknya dari arah spion kaca sedangkan Sarada ingin sekali menceburkan kakaknya itu kedalam kolam Berisikan ubur-ubur penyengat.

Married Out Of SpiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang