Selama beberapa saat pelukan masih saja berlangsung, Sarada yang tiada hentinya memberontak sedangkan Boruto yang berusaha keras agar Sarada selalu berada didalam pelukannya. Boruto tidak ingin jika Sarada menangis didalam pelukan laki-laki lain, Boruto juga tidak ingin jika ada laki-laki lain yang berani mengusap air mata Sarada.
Sarada hanya miliknya, iya Sarada hanya milik seorang Boruto Uzumaki! Tidak ada satupun orang yang boleh menyentuh Sarada! Tidak ada satupun laki-laki yang pantas di cintai oleh Sarada selain dirinya! Dan Sarada tidak boleh jatuh cinta kepada laki-laki manapun! Apapun yang terjadi Sarada harus tetap menjadi miliknya!
Persetanan dengan Kagura! Boruto tidak akan pernah sekalipun menyerahkan Sarada kepada siapapun termasuk kepada saudara angkatnya itu. Boruto memang tidak tau apa yang sedang terjadi didalam dirinya tapi intinya, Boruto hanya ingin memiliki Sarada untuk selamanya.
Entah sejak kapan perasaan aneh ini ada, entah sejak kapan perasaan menyebalkan ini tercipta didalam dirinya, dan entah sejak kapan perasaan rumit ini mengikat hidupnya. Akan tetapi, Boruto benar-benar tidak ingin kehilangan Sarada, lebih tepatnya Boruto takut jika suatu saat nanti Sarada akan meninggalkan nya.
Sedangkan Naruto dan juga Hinata di buat bingung dengan apa yang tejadi didepan mata mereka. Apa mereka tidak salah lihat? Putra kesayangannya mereka begitu posesif dalam memeluk tubuh Sarada, putra mereka terlihat begitu takut kehilangan Sarada.
Hinata menoleh kearah suaminya, bertepatan dengan itu Naruto juga menoleh kearahnya. Mereka berdua saling melemparkan pandangan, kedua ujung bibir mereka terangkat keatas. Mereka yakin jika Sarada adalah orang yang tepat untuk mendampingi putra kesayangannya mereka, mereka juga yakin jika Sarada bisa merubah segala sifat buruk putra kesayangannya mereka.
Semua hanya butuh waktu, biarkan waktu yang menentukan akan kemana hubungan mereka berjalan. Tapi Hinata dan juga Naruto berharap hubungan rumah tangga Boruto dan juga Sarada bisa bertahan lebih lama dari waktu yang perkirakan oleh takdir.
"Aku mohon jangan menangis lagi didepan ku Sarada." Secara perlahan pelukan itu melonggar, dengan berat hati Boruto melepaskan pelukan nya. Menatap dengan lekat wajah Sarada yang sudah sangat merah dengan air mata yang selalu melewati kedua pipinya sebelum akhirnya menetes pada pakaian yang tengah dikenakannya.
Sarada hanya diam, seketika Sarada membisu, Sarada belum mampu untuk berbicara kembali disaat hatinya sedang terluka seperti ini. Dengan lembut kedua tangan Boruto mengahapus jejak cairan bening yang sudah membasahi kedua pipinya.
"Um... Sarada-Chan, kau tidak perlu menangis seperti itu sayang. Maafkan Boruto ya jika dia sudah menyakiti mu, Dan kau boleh memanggil ku dengan sebutan Kaasan." Suara lembut itu, Sarada mendongkak, tatapan hangatnya berfokus pada seorang wanita paruh baya yang masih terbaring lemah di sebuah brankar dengan suaminya yang sedang berdiri di sampingnya.
"Oh ya Kaasan dengar, kau juga sangat dekat dengan Neji-Nii ya?" Mendengar nama Neji membuat Sarada mengenggui dengan antusias, layaknya anak kecil, Sarada menatap Hinata dengan mata berbinar-binar karena ini bau pertama kalinya Sarada mengetahui jika Tousan nya itu adalah kakak kandung dari bibi Hinata.
"Neji-Nii bilang, dia sangat merindukan mu Sarada-Chan. Dia juga bertanya kenapa belakangan ini kau sangat sulit dihubungi?" Mendengar pertanyaan itu sontak saja membuat Sarada langsung melirik kearah Boruto, sedangkan Boruto yang dilirik hanya bisa mengedikkan kedua bahunya, pura-pura tidak mengerti jika Sarada meminta ponselnya untuk dikembalikan.
"Sekitar 2-3 hari lagi Neji-Nii akan pulang ke Jepang, dan dia menyuruhmu untuk menyambutnya di bandara." Mata Sarada berbinar-binar, kepalanya menggeleng berulangkali, Sarada masih tidak percaya jika sebentar lagi keluarga keduanya itu akan segera kembali ke negara Jepang dan itu berarti Sarada bisa bermanja-manja lagi dengan tousan nya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Out Of Spite
Roman d'amourSarada hanyalah seorang gadis yang haus akan cinta dan juga kasih sayang. masa lalu yang suram membuatnya trauma dengan yang namanya perpisahan dan begitu takut ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintainya. Sarada pikir menikah dengan boruto akan...