Sinar matahari menyelusup masuk, mengenai permukaan kulit dari seorang gadis tidak lebih tepatnya seorang wanita bersurai raven hingga suara dari kicauan burung yang bertengger di pepohonan dekat balkon mengusik tidur nyenyak nya.
Terlihat wanita cantik itu tengah mengerjapkan matanya, berusaha untuk menyesuaikan cahaya yang masuk melalui celah-celah kecil dari gorden yang tertutup tidak terlalu rapat.
Tangan kanan nya mengucek salah satu mata, perlahan kelopak mata itu terbuka dan menampilkan sepasang onyx yang begitu indah bak langit dimalam hari. Sarada memperbaiki posisinya, dengan susah payah ia terduduk di atas kasur yang begitu empuk itu.
Puk!
Sebuah selimut tebal terjatuh, mata Sarada membulat saat baru menyadari bahwa ia benar-benar naked! Tidak ada sehelai benangpun yang melekat ditubuhnya. Tatapan Sarada mendadak kosong, pikirannya sudah melayang entah kemana hanya karena melihat dirinya yang sedang tidak memakai baju.
"Astaga dimana bajuku! Bagaimana bisa aku naked seperti ini! Apa jangan-jangan Mitsuki sudah.....,"ucapan Sarada terhenti, mulutnya tak mampu berucap banyak lagi. Kedua matanya mulai berkaca-kaca, Disini Sarada sedang dihantui rasa bingung, sebenarnya yang salah itu siapa? Ia atau Boruto? Atau justru Mitsuki?
Krek
Saat Sarada memutar tubuhnya kearah kiri untuk merilekskan otot-otot mungilnya tiba-tiba saja tulangnya juga ikut bersuara, seakan-akan semalam Sarada baru saja ditimpa oleh sesuatu yang berat contohnya gajah yang hamil anak kembar.
"Akhhh tubuhku pegal semua, apa yang sebenarnya terjadi semalam?" tatapan Sarada masih nanar, belum sepenuhnya sadar dengan kondisi yang bisa dibilang sangat genting seperti ini.
Tubuh Sarada menegang saat merasakan bahwa sebuah cairan mengalir dari bawah, dengan agak ragu Sarada menyikap selimut yang menutupi kedua kakinya. Awalnya kedua matanya itu terpejam tapi saat terbuka Sarada langsung menggelengkan kepalanya berulangkali.
Darah.....
Itu darah....
Tidak! Tapi itu benar-benar darah!
Cairan putih itu juga....
Mitsuki sudah merenggut kesucian nya!
Sarada menangis. memejamkan matanya sekuat mungkin. Hatinya benar-benar hancur, Sarada tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya didalam hidupnya ini. Sarada merasa bodoh, ia merasa sangat bodoh karena tidak bisa menjaga kesucian nya dengan baik.
Seharusnya tubuh ini hanya untuk suaminya, seharusnya hanya Boruto lah yang pantas memperoleh kesucian nya akan tetapi justru Mitsuki lah yang mendapatkan semua ini, rumah tangga macam apa ini?
Ceklek
Buru-buru Sarada menutupi kembali tubuhnya menggunakan selimut tebal saat menyadari bahwa seseorang masuk kedalam ruangan ini. Samar-samar Sarada melihat seorang laki-laki bersurai biru cerah mendekat kearahnya dengan membawa sebuah nampan berisi kan susu putih dan juga roti dengan selai coklat.
"Ohayo sayang, kau sudah bangun?" Mitsuki menyungging senyum termanis nya, meletakan nampan yang tadi dibawanya itu diatas laci.
Sarada menatap Mitsuki dengan mata yang berkaca-kaca, dipagi hari ini Sarada adalah orang pertama yang ingin memutilasi orang hingga tubuhnya menjadi potongan-potongan kecil lalu ia berikan kepada hewan peliharaan nya yaitu si Tora.
"Dasar laki-laki Brengsek!" Teriak Sarada dengan kencang, tangan kanannya menipis kasar tangan Mitsuki yang sudah menggenggam sebuah gelas berisi susu putih hingga gelas itu terjatuh kelantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Out Of Spite
RomanceSarada hanyalah seorang gadis yang haus akan cinta dan juga kasih sayang. masa lalu yang suram membuatnya trauma dengan yang namanya perpisahan dan begitu takut ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintainya. Sarada pikir menikah dengan boruto akan...