Sudah hampir dua puluh menit telah berlalu tapi tidak ada satupun mobil ambulans yang datang ke restoran ini apalagi si laki-laki laknat yang selalu memakai masker itu tiba-tiba saja menghilang beserta dengan mobil-mobilnya. Boruto yang sudah tersulut emosi terus saja memarahi semua karyawan di restoran milik istrinya itu karena mereka diam saja melihat boss mereka sedang sekarat seperti ini.
"Lakukan sesuatu brengsek! Dimana mobil ambulans nya? Dimana hah? Sebenarnya kalian menghubungi pihak rumah sakit atau tidak?!"tanya Boruto dengan nada berteriak, urat-urat disekitar leher dan juga kepalanya sudah terlihat sangat jelas karena ini sudah hampir setengah jam mulutnya mengoceh tanpa henti.
"Ka... Kami sudah menghubungi pihak rumah sakit tapi mereka bilang semua mobil ambulans sedang dipakai jadi tidak bisa..."
"Sialan! Lalu bagaimana dengan nasib istriku! Dia membutuhkan pertolongan secepatnya! Sebenarnya kalian ini ingin aku bunuh atau bagaimana?! Jangan membuatku bertambah emosi! Cepat cari sesuatu yang bisa menolong istriku!!!!!!"teriakan Boruto menggema di restoran tersebut. Akibat kegaduhan yang dilakukan oleh Boruto menyebabkan restoran ini ditutup untuk sementara waktu karena ditakutkan jika tindakan kasar Boruto itu akan menggangu para pelanggan yang berkunjung kemari.
Semua karyawan hanya bisa menundukkan pandangan mereka sedalam mungkin. Mereka semua sudah berusaha untuk mencari sesuatu agar boss mereka bisa sampai ke rumah sakit tempat waktu tapi tetap saja semua itu hanya sia-sia belaka apalagi jalanan terlihat sangat macet dan itu semakin mempersulit usaha mereka.
"Bodoh! Brengsek! Sialan! Tidak berguna!"segala Umpatan Boruto ucapkan, seluruh emosinya ia lampiaskan dengan membanting benda-benda yang berada didekatnya membuat para karyawan ketakutan setengah mati melihat keseraman dari seorang Boruto Uzumaki.
Boruto sudah kehilangan kesabarannya, Boruto sudah kehilangan semangat hidupnya dan Boruto sudah kehilangan akal sehatnya. Apapun yang ada didekatnya maka akan Boruto banting hingga hancur berkeping-keping.
Tubuh Boruto mendadak melemas saat mengingat kondisi istrinya yang sangat memprihatinkan. Boruto mendekat kearah istrinya yang terkulai lemas di atas sofa dengan darah yang masih memenuhi mulut beserta dagunya. Padahal Sarada ini sangat baik kepada semua orang tapi kenapa disaat Sarada sekarat seperti ini tidak ada satupun orang yang mau membantunya? Harus Boruto apakan spesies manusia tidak berguna itu? Apa perlu Boruto melenyapkan mereka semua?
"Bertahanlah Sarada, aku mohon bertahanlah sebentar lagi. Aku pasti akan mengantarmu ke rumah sakit, aku janji aku akan selalu berada di samping mu," bisik Boruto tepat pada salah satu telinga Sarada, wajah tampannya sudah berderai dengan air mata sementara semua orang yang melihatnya hanya bisa menahan tangisan mereka saat melihat kejadian yang begitu memilukan antara suami dan juga istrinya.
Dengan lembut tangan Boruto beralih pada wajah cantik istrinya. menyisipkan beberapa anak rambut dibelakang telinga, menelusuri setiap inchi dari wajah yang terlihat sangat damai itu kemudian menciumnya dengan sangat lembut bersamaan dengan air matanya yang terjatuh tanpa kata permisi.
"Aku akan berjuang untuk mu Sarada, apapun yang terjadi dan bagaimana kondisi nya akan ku pastikan jika kau akan sampai ke rumah sakit tepat waktu!" Semangat api Boruto berkobar-kobar layaknya obor. Boruto kembali mendekap tubuh istrinya dengan erat, mencium pucuk rambutnya sebelum akhirnya berdiri sembari menggendong tubuh mungil istrinya itu ala bridal style.
"Aku yakin jika kalian semua pasti membawa kendaraan bukan? Kalau begitu serahkan kunci mobil kalian kepada ku, cepat!" Teriak Boruto dengan sangat kencang membuat semua orang yang mendengarnya semakin ketakutan. Dengan penuh keraguan mereka akhirnya menyerahkan kunci mobil beserta kunci motor di atas meja dan membiarkan Boruto memilih kunci mana yang akan diambilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Out Of Spite
RomansaSarada hanyalah seorang gadis yang haus akan cinta dan juga kasih sayang. masa lalu yang suram membuatnya trauma dengan yang namanya perpisahan dan begitu takut ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintainya. Sarada pikir menikah dengan boruto akan...