Jangan Tinggalkan Aku

711 54 12
                                    

"Ya aku harap aku bisa menjadi penyemanagat dalam hidupmu".ucap boruto sembari mengelus surai raven sarada sedangkan Sarada merasa sedikit bimbang karena ia takut jika nantinya boruto akan meninggalkan dirinya seperti yang lain

"Benarkah? Apa kau mau?".tanya sarada tanpa menatap lawan bicaranya, suara nya begitu pelan karena ia masih sedikit trauma dengan masa lalunya tapi Sarada juga tidak ingin terus menerus dijajah oleh masa lalu

Boruto mengangguk dengan antusias disertai senyum manis. "Akan ku buktikan bahwa aku mencintaimu, aku tau ini terlihat mendadak tapi sebenarnya aku sudah lama menyimpan perasaan ini hanya saja aku baru berani mengatakan nya hari ini".jawab boruto yang tidak henti nya tersenyum manis membuat wajah nya semakin tampan jika dilihat dari ujung sedotan

"Kalau begitu buktikan lah pada ku".balas sarada, ia memejamkan matanya sejenak guna menetralkan degup jantung nya yang berguncang bagaikan cacing yang berada di dalam perutnya ketika mereka sedang mengadakan pesta

"Mau ku antar pulang?".tawar boruto sembari menoleh kearah Sarada untuk meminta persetujuan dari gadis yang baru ia temui beberapa waktu lalu

Sarada menggeleng kemudian ia membenarkan posisi duduknya dan bersiap untuk naik motor kesayangannya lagi.

"Kau mau kemana?".boruto mencengkal lengan sarada saat gadis itu berniat untuk pergi membuat sarada menghentikan sejenak langkahnya

"Aku harus pergi ke restoran sekarang".jawab sarada sembari menatap lawan bicaranya dengan seksama sedangkan boruto bersikeras untuk mengantarkan Sarada karena ia ingin bisa lebih dekat dengan gadis bersurai raven itu

"Kalau begitu biar ku antar saja sampai ke restoran mu itu".ucap boruto

"Tidak usah, aku bisa kesana sendiri".tolak sarada lagi sembari berusaha melepaskan tangan boruto yang terus saja mecengkal lengannya dengan cukup kuat membuatnya sedikit risih karena ia seperti berhadapan dengan seorang pencopet jalanan

"Aku tidak menerima penolakan".boruto mengambil payung miliknya kemudian ia mengajak sarada masuk kedalam mobil hitam miliknya dengan Sarada yang tidak bisa henti-hentinya menarik kembali tangan nya karena tidak ingin meninggalkan motor kesayangan nya itu

"Lepaskan aku boruto! Aku tidak mau meninggalkan motor ku".ucap sarada setengah berteriak dan menarik tangan nya

"Dengarkan aku, hujan semakin deras dan baju mu sudah sangat basah lebih baik kau ikut dengan ku saja naik mobil".ucap boruto yang terus saja menarik tangan sarada untuk masuk ke dalam mobilnya layaknya seorang penculik yang akan menculik anak-anak kecil untuk di jual di tempat penjualan sembako

"Tapi aku tidak mau meninggalkan motor ku karena dia sangat berharga dalam kehidupan ku boruto".sarada memegang stir motornya dengan begitu kuat seolah-olah ia tidak ingin dipisahkan dari orang yang dicintainya

"Biarkan saja sopir ku yang akan membawa motor itu sedangkan kau ikut dengan ku masuk kedalam mobil".boruto mengetuk kaca mobilnya berulangkali tak lama setelah itu keluarlah seorang pria paruh baya yang mengenakan baju khas seorang sopir

"Paman sai / nona sarada".ucap sai dan juga sarada bersamaan dengan wajah terkejutnya mereka saling menunjuk satu sama lain

"Ternyata sopir mu itu adalah paman sai kalau begitu aku tidak akan keberatan jika dia yang membawa motor ku".ucap sarada dengan antusias kemudian ia langsung berlari dan melompat serta memeluk paman sai

"Jadi kalian sudah saling mengenal satu sama lain?".tanya boruto ia mendekat kearah sarada dan juga sai

"Tentu saja boruto-sama karena nona sarada sering berkunjung ke panti jadi saya sudah sangat mengenalnya".jawab sai dengan sopan

Married Out Of SpiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang