-----
The vacancy that sat in my heart
is a space that now you hold
-----
Bab 5
Ibarat tenggelam dalam lautan luas yang tak berujung; seperti itulah kata yang mampu menjabarkan perasaan Jeon Jungkook pada Jian sejak pertama kali mereka bertemu.
Jungkook terus membiarkan dirinya tenggelam -menyentuh titik palung terdalam perasaannya hingga tidak tahu bagaimana caranya kembali untuk pulang. Kian membesar, kian bertambah kadarnya tiap menit bahkan setiap detiknya. Bergelung bersama gulungan ombak perasaan asing yang menggelitik tiapkali tawa itu membelai rungunya, kala senyuman juga tangisan itu menyapa titik terlembut di hatinya.
Tetapi tahu apa yang menyedihkan dari kisah ini? Dia tenggelam seorang diri. Setidaknya, itulah yang ada dalam benak juga kepalanya. Dia tenggelam seorang diri dan Jungkook sepenuhnya tahu bahwa hanya Jian yang bisa menyelamatkannya.
Katanya, cinta itu tentang memberi dan menerima. Jungkook selalu memberi, mencurahkan segala hal hingga bagian terkecil kepingan hatinya pun-hanya untuk Jian seorang. Kendati begitu, Jungkook tak melihat adanya balasan dari cintanya. Barangkali ini yang digadangkan oleh orang lain tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan; hanya kau seorang yang memberi. Hanya itu. Berhenti di situ.
Kemudian Jungkook menyadari satu kesalahan terbesar dalam perjuangannya.
Dia tak pernah mengatakannya pada Jian.
Hanya berharap-dan selalu berharap Jian mengerti dengan sendirinya. Memahami sebesar apa perasaan yang Jungkook miliki untuknya. Namun malam itu, malam di mana kakinya terus melangkah mengikuti Hwang Jian untuk duduk di tepi pantai, setitik harapan mulai tumbuh dalam benaknya.
Secercah harap bahwa Jian juga merasakan hal yang sama.
Malam terakhir sesaat setelah acara inti pelatihan anggota baru klub mahasiswa pecinta alam selesai dilaksanakan, para anggota lama yang telah menyiapkan pesta barbeque di area kolam renang villa yang mereka sewa, mengajak para anggota baru-yang kebanyakkan mahasiswa semester satu itu untuk bergabung pesta bersama, merayakannya dengan beberapa botol beer juga wiski-Jungkook melihat Jian menjauh dari kerumunan.
Tidak bisa menahan diri untuk tak mengikuti, akhirnya Jungkook mengawasi gadis itu keluar dari area villa dan berjalan menuju tepi pantai yang terletak tidak jauh dari villa. Sesekali berhenti, menghirup udara malam di sekitarnya yang cukup sejuk; Jungkook ikut menuai senyuman. Dia tahu seberapa besar Jian menyukai malam. Katanya, malam itu teman paling pengertian yang tidak pernah mengeluh tiapkali manusia mencurahkan seluruh masalahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AEONIAN [Completed]
FanfictionHwang Jian tidak pernah mengharapkan cinta yang sempurna sementara kisahnya dimulai dari benang kusut yang tak teruraikan. Tetapi siapa yang menduga perasaannya kian membesar seiring berjalannya waktu? Jian tidak bisa mengalah. Dia menginginkan Jeo...