15] We're Going Crazy

739 110 57
                                    

Ih baiknya aku padahal votenya belum sampe 50 wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ih baiknya aku padahal votenya belum sampe 50 wkwk. Yuk dipilih mau yg mana di atas ini? Makasih yah yang udah selalu vote dan komen. Bikin semangat, jujur. Borahae.

Bab 15

Jian tahu, ia baru saja membuat Kim Taehyung kesal.

Tidak ada yang memulai percakapan di dalam mobil setelah pemuda Kim itu berhasil menariknya masuk. Sempat bersitegang dengan Jeon Jungkook—yang sialnya tetap bersikeras agar Jian berangkat bersama dengan alasan ingin membicarakan kegiatan baru klub pecinta alam. Namun, Kim Taehyung sama keras kepalanya dengan Jeon Jungkook. Kedua pemuda itu saling berdebat dengan siapa Jian harus berangkat.

Setelah memberi tatapan memohon pada Jungkook secara diam-diam, pada akhirnya lelaki itu mau mengalah dan membiarkan Jian pergi bersama Taehyung.

Pusing. Jian merasa kepalanya akan meledak oleh tingkah pola kedua pemuda itu. Seperti bocah sekolah dasar yang berebutan permen kapas.

Dan ia tahu, bukan tanpa alasan Taehyung mendesak agar dirinya berangkat bersama pemuda itu. Semua karena semalaman Jian tidak membalas pesan Taehyung dan membuat lelaki itu khawatir bukan main.

"Jadi, semalam kau ke mana?" Itu adalah kalimat pertama yang Taehyung lontarkan saat mobil melaju menuju kampus. Jian meremat buku jemarinya yang terasa dingin. Entah kenapa, ia merasa takut dan segan. Ini pertama kalinya Jian melihat Taehyung tampak dingin dan datar selama sebulan mereka berkencan.

"Aku ketiduran, Tae. Lelah sekali. Tidak sempat membuka ponsel sama sekali." Kebohongan itu pun terlontar. Taehyung kelihatan mengerutkan dahi sejenak.

"Kupikir kau masih kesulitan tidur malam hari."

"Tubuh dan pikiranku lelah." Jian membantah. Taehyung memang tahu pasal kebiasaan buruknya yang kesulitan tidur malam hari. Harus dipaksakan baru bisa memejamkan mata. Mungkin terdengar aneh ketika Jian tertidur lebih awal dari biasanya.

"Lain kali, kabari aku dulu, Jian. Aku benar-benar mencemaskanmu." Taehyung mengembuskan napasnya lelah. Pemuda Kim itu jauh lebih lembut dari sebelumnya. Menoleh sekilas pada Jian dan memberi senyum tipisnya. Jian merasa sangat bersalah membohongi dan membodohi lelaki sebaik Taehyung.

Keduanya menikmati perjalanan dalam keheningan sampai akhirnya Jian terkesiap manakala Taehyung melajukan mobilnya ke rute yang berbeda. Ini bukan rute menuju kampus mereka.

"Kita tidak ke kampus?"

"Bolos dulu, ya? Aku ingin mengajakmu kencan!" Kini, Taehyung kembali menjadi kekasihnya yang teramat ceria dan sering menyulam senyuman manis. Tidak ada yang bisa Jian lakukan selain mengangguk—menuruti keinginan Taehyung. Lagipula selama ini, kencan mereka tidak pernah aneh-aneh. Paling makan, mengunjungi pusat belanja, makan lagi, atau pergi ke tempat-tempat baru yang tak pernah keduanya kunjungi.

AEONIAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang