Aeonian II : H a p p y e n d i n g ?

585 61 4
                                    

Entah sudah berapa puluh kali Jian mendengar Jeon berteriak marah di depan wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah sudah berapa puluh kali Jian mendengar Jeon berteriak marah di depan wajahnya. Seperti bukan Jeon yang selama ini perempuan itu kenal. Jeon persis seperti manusia yang tengah kerasukan makhluk lain dalam tubuhnya.

Dan entah seberapa banyak air mata itu meleleh di kedua pipinya—turun mengenaskan tiapkali jemari Jeon dengan sangat tidak sopan menunjuk ke arahnya—berteriak di depannya, atau bahkan bisa disebut dengan memaki.

Sepele. Hanya masalah sepele dan Jeon kehilangan akal sehatnya sejak beberapa menit lalu. Dada perempuan itu terasa sangat sesak dan berat, seolah ada ribuan batu besar yang bersarang di sana. Menghimpit napasnya, membuatnya kesulitan menghirup udara dengan benar.

Lantas, dengan segala ketakutan yang membungkus seluruh tubuh juga akal sehatnya, Jian melangkah perlahan untuk menutup pintu kamar mereka yang nyatanya masih sedikit terbuka. Tidak ingin Nana dan Cio mendengar dan menjadi saksi bisu dari pertengkaran orang tuanya. Tidak, mereka masih terlalu kecil untuk memahami apa yang tengah terjadi.

"LEPAS PAKAIAN SIALANMU ITU!" Jeon kembali berseru keras, menunjuk Jian dengan wajah merah padam—menandakan seberapa besar bongkahan emosi itu meletup-letup dalam dirinya. Sementara Jian tertegun, merasa sedih sekaligus kecewa. Ini pertama kalinya Jeon berteriak marah dan kasar setelah pernikahan mereka. Sebelumnya, Jeon tidak pernah seperti ini. Jangankan berteriak murka di hadapannya, berbicara keras pun tidak pernah.

"AKU BILANG LEPAS PAKAIAN SIALANMU ITU JIAN! AKU TAHU KAU SENANG PULUHAN PASANG MATA TERMASUK BOS GILAMU ITU MENIKMATI TUBUHMU SELAMA DI PESTA?!"

Masih meluapkan segala bentuk kemarahan dan menyalurkannya pada Jian—hanya karena cemburu semata. Jian memejamkan mata, mencoba menghirup udara di sekitarnya yang terasa jauh lebih menyesakkan. Kecewa sekaligus marah. Merasa dipermalukan oleh kelakuan bodoh Jeon di pesta yang cukup penting untuk perusahaan tempatnya bekerja. Jeon berhasil membuat semua tamu bergidik ketakutan ketika tanpa ragu sedikitpun datang—menghampiri Min Yoongi yang dengan lancang dan secara terang-terangan menikmati pemandangan tubuh Jian yang malam ini dibalut oleh sebuah dress di atas lutut berwarna hitam. Jian mengakui kalau dress nya memang sedikit lebih seksi dari yang biasanya yang kenakan.

Namun hal tersebut tak lantas membenarkan kelakuan tidak sopan Jeon yang telah merusak suasana pesta akibat kecemburuan dan sifat over protective-nya itu. Jian marah. Hanya saja, ia jauh lebih marah sebab Jeon berani memakinya hanya karena sebuah pakaian.

"It's a fucking lingerie!" Jeon masih bersuara dengan nada tinggi. Kemudian, tanpa Jian duga—pria itu merusak dress-nya secara paksa. Sedikit merobek dengan kekuatan penuh hingga dress tersebut kini koyak di bagian belahan dada—tak lagi menutupi bagaian atas tubuh Jian dengan benar.

Jeon terkejut untuk kesekian kali manakala menyadari Jian hanya menggunakan nipple cover. Benar-benar memancing amarahnya semakin meletup bak kobaran api panas.

"Look at you, Jian. You looked like a slut." Jeon mendesis—benar-benar kehilangan kontrol atas dirinya sendiri. Isi kepalanya hanya amarah dan perasaan tidak terima ketika teringat bagaimana Min Yoongi memeluk pinggang sang istri di hadapan puluhan tamu—tepat saat dirinya datang secara mendadak tanpa diundang.

AEONIAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang